DS Duapuluh Dua

4.8K 240 49
                                        

ALWAYS









Klik tanda bintang sebelum baca and ayo koment siapa yang masih suka cerita JaDine?







Happy Reading.








* Sorry for typo.

👣👣👣

"Love... kau kenapa diam saja dari tadi? Apa ada masalah?" tanya James meraih tangan Nadine untuk ia genggam sementara tangan yang lain sedang memegang kendali mobil.

"Apa tidak papa kita pulang bersama seperti ini? Nanti kak Tyra bisa tahu apa yang terjadi pada kita?" sejak tadi Nadine memang memikirkan hal itu.

Mereka sedang perjalan pulang kembali ke kota mereka setelah menghabiskan tiga hari bersama dipantai, seperti honeymoon.

"Tenanglah, aku akan mengantarmu kerumah bibimu dulu dan aku akan pulang lebih dulu ke rumah," jawab James santai. "Kau bisa pulang ke rumah saat malam, bersikaplah  tenang seperti biasa agar tidak ada yang curiga,"

Nadine mendengarkan secara seksama apa yang diperintahkan oleh suaminya.

"Lalu bagaimana kalau Kak Tyra bertanya kenapa kulitku begini?" Nadine mengangkat lengannya dimana kulitnya terlihat mencoklat karena selama dipantai ia senang berenang.

"Bilang saja kau sering membantu bibimu belanja kepasar dan terpapar langsung sinar matahari," jelas James seakan semua memang sudah ia atur sedemikian rupa.

Tak terasa mereka sampai dirumah sang bibi.

"Nad... apa itu kau?" tanya sang bibi memastikan ketika melihat sebuah mobil mewah terparkir didepan warungnya.

"Bibi... iya bi, ini Nad," jawab Nadine sedikit gugup.

"Lalu siapa yang membawa mobil itu? Apa sopir ditempatmu bekerja? Kenapa tidak kau suruh mampir? Mungkin dia bisa minum dulu,"

"Eum... iya... sopir tuan..." jawab Nadine spontan menutupi kegugupannya. "Sebentar bi, Nad ambil barang dulu,"

Nadine cepat melangkah kembali kedalam mobil.

"Ada apa? Kenapa kau terlihat gugup?" tanya James bingung.

"Tidak. Jangan buka kaca mobilnya!" teriak Nadine saat James akan membuka kaca mobil untuk menyapa.

"Ada apa? Kau membuatku kaget Love?"

"Maaf hubby... tadi aku mengatakan pada bibi bahwa kau adalah sopir," sesal Nadine berterus terang karena takut suaminya marah.

James malah tergelak mendengarnya, benar-benar diluar dugaan Nadine.

"Kau tidak marah aku katakan sopir?"

"Apa ada supir setampan aku? Wah... kau ternyata pandai berbohong Love," decak James berpura-pura kagum lengkap dengan ekspresi wajah terkejut.

"Sudahlah... aku hanya akan mengambil barangku dan kau bisa langsung pergi," kesal Nadine akhirnya merasa tersinggung.

"Kau merajuk? Ya tuhan Love... kau memang lebih cantik jika sedang marah," goda James tanpa peduli mimik wajah Nadine yang sudah cemberut.

"Percuma bicara pada orang kaya sombong sepertimu, tidak peka!" oceh Nadine lagi.

"Hey... kau bilang apa? Aku memang sudah kaya sejak lahir jadi bebas saja kalau aku mau sombong dan siapa bilang aku tidak peka? Buktinya melihatmu saja juniorku berdiri sendiri," balas James pada ucapan Nadine membuat Nadine membulatkan matanya menatap tajam suaminya.

Dia SuamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang