DS Dua Puluh Satu

2.9K 166 27
                                    

ALWAYS










Klik tanda bintang sebelum baca...









Happy Reading.












* Sorry for typo.

🍭🍭🍭

Siang ini James akhirnya membawa Nadine untuk keluar dari hotel dengan niat mengajak istrinya itu untuk jalan-jalan, ia berusaha menebus kesalahannya yang sudah mengingkari janji kemarin.

"Sudahku bilang kalau mau jalan-jalan itu tidak usah minta jatah masih saja bilang sekali jadinya ya begini berkali-kali" omel Nadine pada sang suami yang hanya terkekeh geli mendengar omelan sang istri ketika mereka baru keluar dari kamar hotel menuju parkiran mobil. "Bilang mau jalan jam sepuluh sekalian lihat pasar disini tahunya jam segini, ini itu sudah siang hubby... mana lagi panas-panasnya, bikin kesal saja untung sayang..." kali ini James menarik tangan Nadine dan menghadapkan tubuh istrinya itu padanya lalu menatap wajah merah merona sang istri yang diujung kalimat bicara keceplosan.

"Bilang apa tadi Love?" tanya James ingin mendengar lagi sang istri mengatakan kalimat sayang.

"A... pa?!" gugup Nadine mengalihkan pandangannya.

James semakin tersenyum dan dengan cepat menarik kepala Nadine agar ia bisa meraih bibir istrinya itu.

Mata Nadine mengerjap-ngerjap lucu lalu menangkup bibirnya, menekuknya kedalam dan tertunduk malu sembari tersenyum kecil mendapat perlakuan mesra sang suami didepan umum.

James membawa Nadine kepasar didekat perumahan penduduk disekitar pantai membuat Nadine tak hentinya mengukir senyum bahagia karena ditempat ini ia merasa bebas berjalan bersama suaminya terlebih ia bisa mengandeng lengan sang suami secara leluasa.

"Bagaimana? Kau mau beli apa disini sedari tadi kau hanya melihat-lihat tanpa mau membeli, sepertinya?" tanya James yang memang melihat sang istri hanya berputar-putar melihat barang lalu beralih dari satu pedagang ke pedagang lainnya tanpa membeli apapun.

"Aku bingug hubby mau membeli apa? Lagipula kita hanya seminggu disini jadi aku tidak mau membeli barang yang susah nanti saat dibawa pulang" jawab Nadine memandang wajah tampan suaminya.

"Apa kau tidak mau membeli oleh-oleh untuk bibi dan sepupumu?" ingat James pada sang istri.

"Ah... iya... kau benar, astaga hubby!" pekik Nadine akhirnya.

"Ada apa?" James memandang sang istri.

"Apa bibi tahu aku pergi berlibur kesini?"

"Tentu saja tidak jika kau tidak memberitahukannya Love" jawab James.

"Benar juga" ujar Nadine menghela nafas ringan.

"Apa pakaianmu sudah cukup selama kita berada disini? Kenapa kau tidak memilih saja lagi beberapa pakaian? Atau kau mau kita beli dibutik saja? Ku lihat ada beberapa butik didekat sini?" tawar James lagi.

"Aku lapar hubby, nanti saja beli pakaiannya, kita makan dulu bisa tidak?" jawab Nadine memegang perutnya yang memang sudah berbunyi lagi.

"Tidak, aku tidak mau nanti kembali lagi kesini jadi putuskan sekarang saja, kau mau membeli pakaian disini dan setelahnya makan atau kita makan sekarang lalu kau membeli pakaianmu dibutik saja?" James memberi penawaran pada Nadine karena sejujurnya ia sangat malas ada dipasar karena suasananya yang panas dan berdesak-desakkan.

Dia SuamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang