Sinar matahari yang masuk lewat celah-celah ventilasi kamar membuat cowok pemilik kamar itu mulai membuka matanya karena silau. Jiyong baru sadar kalo semalam dia tidur ngga pake baju, pantesan pagi ini rasanya dingin banget.
Jiyong menarik selimut yang tergeletak di sampingnya buat menutupi tubuh kurusnya ini. Dia berniat untuk melanjutkan tidurnya lagi karena kepalanya yang masih pusing akibat tiga botol vodka yang dia habiskan bareng Seunghyun semalem.
Tapi tiba-tiba ada tangan yang menindih badannya. Tubuh Jiyong menegang seketika.
Mungkin aja kan yang tidur di sebelahnya ini salah satu dari adek kembarnya yang masih berumur 5 tahun, si Youngdon atau Youngdeuk?
Tapi sayangnya nggak mungkin, karena ini bukan tangan anak kecil. Udah gitu orang yang tidur di sebelahnya ini rambutnya panjang. Jiyong mikir lagi, mamanya kan gasuka punya rambut panjang-panjang gini. Berarti... ini bukan mamanya juga.
BANGSAAAAT INI SIAPA?! SEJAK KAPAN ADA CEWEK DI KAMAR GUA?!
Jiyong menyingkirkan tangan perempuan itu dari atas tubuhnya dan mengubah posisinya jadi duduk. Masih antara sadar dan nggak sadar, dia menyingkap selimut yang menutupi wajah si cewek misterius yang tiba-tiba ada di kamarnya itu.
Beberapa saat Jiyong memerhatikan dan mencoba mengingat, tapi tetap aja dia merasa nggak mengenali cewek ini.
"HEH KAMU SIAPAAA?!"
Cewek itu memekik kaget saat dia baru membuka matanya. Melihat laki-laki shirtless di sebelahnya, udah pastilah dia mikir yang aneh-aneh. Apalagi ini Jiyong kan banyak tatonya, jelas cewek ini jadi tambah takut.
"Harusnya aku yang tanya, KAMU SIAPA? NGAPAIN TIDUR DI KASURKU?!"
Oke, semalam emang bener Jiyong mabuk gara-gara menghabiskan tiga botol vodka bareng Seunghyun, tapi dia nggak mungkin bertindak segila ini dengan membawa seorang cewek ke rumah—apalagi ini rumah mamanya—dan ngajakin dia tidur bareng disini. Enggak, Jiyong nggak seliar itu.
"Kasur—apa? Ini tempat tidurku ya! Sembarangan kamu main masuk-masuk kamar aku, nggak pake baju lagi? Kamu nggak habis ngapa-ngapain aku kan?!"
Cewek di hadapan Jiyong itu mundur perlahan sampe punggungnya menyentuh tembok, kontradiktif dengan bentakan dan tatapan galaknya.
Jiyong tambah bingung. Jadi selama dia tinggal sama papa, mamanya ngejadiin kamar dia buat kamar kos cewek? Oh, Jiyong hampir aja mengeluarkan semua kata kasarnya kalo ngga inget mamanya adalah orang yang ngelahirin dan ngerawat dia sampe segede ini.
"Sejak kapan kamar ini jadi kamar kamu, hah?!" bentak Jiyong lebih galak lagi.
"Dara, kamu ribut sama siapa—" Mama Jiyong sontak menutup mulut dengan tangannya saat melihat pemandangan di hadapannya sekarang ini. "—astaghfirullah Abang, kamu.. KAMU NGAPAIN DARA, NAK?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Good Boy ㅡDaragon✔
FanfictionHanya sebuah cerita klasik tentang seorang fuckboy yang pengen berubah, cuma buat orang yang dia sayang. ©geezdragon, 2019