Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ra? Habis ini temenin ke toko buku dulu, mau nggak? Ntar gue anterin lo pulang kok."
Dara sebenernya udah mau nolak ajakan Donghae yang meminta dia nemenin ke toko buku, soalnya tadi Jiyong kan udah bilang mau ngejemput dia di tempat biasa. Tapi gimana ya Dara mau nolak juga nggak bisa.
"Gimana?"
"Sekarang, ya?"
"Iya. Nggak bisa ya?"
"Uh, bisa sih, yaudah ayo."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah selesai kelas, seperti biasa, Jiyong langsung meluncur ke gedung Fakultas Psikologi, untuk ngejemput calon pacarnya.
Tapi sampai di sana, dia cuma mendapati Bom yang juga sedang menunggu Seunghyun. Dara yang biasanya nunggu bareng dia, nggak ada.
"Lah, lo ngapain ke sini, Ji?" tanya Bom dengan wajah bingungnya.
"Jemput Dara lah. Mana dia?"
"Tadi sih bareng Donghae. Emang dia nggak bilang?"
Jiyong berdecak pelan. "Yaudah. Nanti bilangin ke Seunghyun—"
Belom selesai Jiyong ngomong, tiba-tiba Seunghyun udah dateng dengan motornya.
"Weh, ada si bos juga, ngapain, Bos?"
"Mau jemput gebetan tapi ternyata dia udah pulang bareng cowok lain," jawab Bom sambil menyeringai menyebalkan ke Jiyong.
Cowok itu mendengus pelan. "Nggak usah diperjelas juga, sialan."
Bom dan Seunghyun malah ketawa keras. Kayak seneng banget ngeliat Jiyong yang lagi susah gini.
"Eh tapi gebetan lo yang mana anjing waktu itu nggak kasih tau namanya?!" tanya Seunghyun.
"Loh kamu belom tau? Ini anak kan naksir—"
"Heh, cewek nggak usah ikut-ikutan ya." Jiyong mendelik ke Bom. Cewek itu langsung cemberut mendengarnya. "Ntar gue kasih tau. Habis ini nongkrong tempat biasa sama anak-anak, kan?"
"Yoi. Yaudah lo kesana duluan, gue nganter nyonya dulu,"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
