"Ji, I think we need to talk,"
"Hm? Mau bilang apa? Bilang aja, aku dengerin."
"I'm sorry, I really didn't mean to do this but..."
Jiyong dibuat bingung akan ke mana arah pembicaraan gadisnya ini. "Hey, what's wrong, Dear?"
"I think... we need to stop,"
"What? Maksudnya?"
"Aku mau putus."
"T-tapi kenapa? Aku ada salah, ya? Maaf kalo gitu, please don't—"
"No, it's not you, it's me. I meet another guy, Ji. I'm sorry."
"You... what?"
"Maaf, Ji. Aku minta maaf. Nggak seharusnya aku gini ke kamu,"
Jiyong mengatupkan rahangnya, berusaha menahan emosi. Cewek itu masih menunduk tanpa berani melihat ke cowok di hadapannya sekarang ini.
"I do believe in you, Ms. Mizuhara. But if you want to end this, it's okay. I'm not gonna mad at you, because I can't."
Jiyong tau, dia nggak akan bisa marah sama cewek ini bagaimanapun keadaannya. Dia terlalu sayang sama Kiko.
"Kita masih bisa temenan, kan?"
"Well, I'm not sure but I think... yeah? You still can call me as your friend if you want to."
Sok kalem banget jawabnya, padahal perasaannya udah hancur banget parah.
"Thanks for everything, Ji, I hope that you will meet someone better than me."
Jiyong terbangun dari tidurnya. Cowok itu mengumpat pelan. Bisa-bisanya cuma karena nggak sengaja ketemu tadi siang, malemnya Jiyong langsung mimpiin waktu Kiko mutusin dia.
"Shit," Jiyong mengacak rambutnya, kesal dengan dirinya sendiri.
Dia melirik ke jam dinding di kamarnya. Masih jam 1 dini hari. Cowok itu masih terdiam sejenak di tempatnya, sampe akhirnya dia menyadari kalo malam ini ada pertandingan klub sepakbola Eropa favoritnya, Barcelona.
KAMU SEDANG MEMBACA
Good Boy ㅡDaragon✔
FanfictionHanya sebuah cerita klasik tentang seorang fuckboy yang pengen berubah, cuma buat orang yang dia sayang. ©geezdragon, 2019