"Assalamualaikum!"
"Waalaikumsalam. Ke mana aja kamu, hm? Baru pulang jam segini?" tanya Mama yang masih betah aja duduk di depan TV setelah ngobrol banyak sama Dara tadi. Dara nya sih udah masuk kamar, bilang mau tidur duluan soalnya besok masih ada kuliah juga.
"Hehe, habis main sama temen-temen tadi. Mama pulang jam berapa?" Jiyong cium tangan Mama terus ikutan duduk di sebelahnya.
"Jam 7-an sih tadi. Eh udah makan belom kamu? Makan dulu sana," perintah Mama.
Jiyong menggelengkan kepalanya, "Udah kenyang ditraktir temen tadi."
"Oh, yaudah." Mama kemudian melanjutkan acara nonton TV-nya. Jiyong hanya memperhatikan dan sibuk mencari tahu apa yang menarik dari tontonan semacam ini, karena mamanya tiap malem kalo lagi nggak sibuk kegiatannya ya nonton kayak beginian.
"Ini apaan sih Ma, sinetron kaya gini kok ditonton, cari tontonan yang bermutu dong Mama ih." protes Jiyong, lalu dia meraih remote TV di atas meja dan mengganti channel-nya.
"IH INI MAMA LAGI NONTON, JI, KAMU JANGAN GANGGU DONG!" Mama merebut remote TV yang dipegang anaknya dan kembali ke channel yang lagi nayangin sinetron tadi.
"Yaudah-yaudah, anaknya ngalah!" kata Jiyong akhirnya. "Eh adek-adek mana? Pada tidur ya?
"Iya, kecapekan mereka tadi seharian main."
Jiyong mengangguk doang.
"Eh, Ma."
"Apa lagi? Mau cerita? Cerita aja, Mama dengerin."
"Hehe peka banget mamaku ini ya,"
Iya, Jiyong ini walaupun ngakunya sering main ke club, ke tempat dugem, sering minum-minum dan nyebat, tapi dia tuh kalo curhat juga tetep ke mamanya.
"Udah dua puluh tahun kamu jadi anak Mama, Bang. Mama udah apal sama kebiasaan kamu," Mama tersenyum. "Yaudah, buruan ceritain,"
"Anu—jadi gini... gimana ya bilangnya? Ah gajadi deh. Malu mau ceritanya,"
"IH GIMANA SIH? MAMA UDAH TERLANJUR KEPO, TAU?!"
"IYA YAUDAH AKU CERITA NIH. MAMA DENGERIN TAPI YA," Mama mengangguk, bahkan mengurangi volume TV untuk bersiap mendengarkan anaknya ini dengan serius.
"Gini Ma, aku kayaknya... aku tuh—kayaknya aku suka sama Dara." lanjutnya dengan suara pelan.
"IH, TUH KAN? NGAKU JUGA KAMU, YA!"
"Ngaku?! Emang keliatan, ya?"
"Keliatan banget aduh Abaaang," ujar Mama gemas. "Tadi Dara cerita, dia bilang tadi pagi dia sakit. Terus kamu panik dan ngomelin dia, tapi kamu juga yang ngebawain sarapan ke kamar dia. Gitu kan ceritanya, Bang?"
"Dara? Dia.. cerita ke Mama?!"
"Iya. Tapi serius ini kamu suka sama dia? Baru beberapa hari ini kenal loh," Mama semakin gencar menggoda anak sulungnya ini. "Kamu enggak love at the first sight kan, Bang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Good Boy ㅡDaragon✔
FanfictionHanya sebuah cerita klasik tentang seorang fuckboy yang pengen berubah, cuma buat orang yang dia sayang. ©geezdragon, 2019