30. Bucin

475 66 7
                                    

"Raaa, pinjem catetan, dong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Raaa, pinjem catetan, dong. Tadi cepet banget si Botak ngomongnya, gua gak sempet nulis ngedengerin dia nyerocos terus," kata Bom, memohon ke Dara agar dia mau meminjamkan buku catatannya.

"Awas ntar kalo dia denger lo bisa dibotakin juga, Bom." Dara memberikan buku catatannya ke Bom.

"Makasih." ucap Bom. "Btw cincin lo bagus," lanjutnya.

"eH? KOK GUE BARU SADAR? SEJAK KAPAN LO MAKE PERHIASAN KEK GINI, HAH?!" Bom langsung menarik jari manis Dara untuk melihat cincin itu dengan lebih detail.

"Bagus banget ih, gue pengen juga. Beli di mana?"

"Gatau, Jiyong yang beliin."

"Eh sumpah?! Jiyong—ya ampun Ra, cowok lo tuh romantis juga ya? Pengen deh gue punya cowok kayak dia. Seunghyun mah apaan, gapernah ngasih beginian ke gue. Tukeran sama Seunghyun aja mau nggak, Ra?"

"Tuker-tuker emang apaan? Nggak mau!" sahut Dara.

"Iya-iya tau yang udah sayang banget mah gamau digantiin sama yang lain," Bom tertawa kecil. "Eh kok udah kasih cincin gini sih? Emang udah mau nikah ya kalian?" Cewek itu hanya bergurau, niatnya cuma bercanda tapi Dara menjawabnya dengan serius.

"Iya, kayaknya gitu. Tau tuh dia ngebet banget pengen nikah."

Sontak jawaban Dara membuat temannya ini semakin heboh.

"LAH ANJIR SERIUSAN?! KAPAN LO NIKAH? KOK GUA GA DIKASIH UNDANGANNYA?!"

Beberapa anak di kelas mereka menoleh ke arah Bom yang barusan berteriak dengan suara menggelegarnya.

"Lo tuh bisa ngga usah teriak-teriak ngga sih?!" Dara membungkam mulut Bom dengan telapak tangannya. "Baru rencana juga ini, belom ada undangan-undangan!"

Bom menyingkirkan tangan Dara dari mulutnya. "Dih, baru rencana kok udah make cincin segala," cibirnya.

"Iya rencananya kan tahun ini, sebelum keluarga gue pindah ke Australia,"

"Eh? Tapi lo nggak pindah, kan?" Bom bertanya dengan raut wajah serius.

Dara menggelengkan kepalanya, "Enggak, kan gue mau tetep di sini lanjut kuliah. Tinggalnya sama Jiyong, sama mamanya,"

"Uh, baru pacaran berapa bulan, udah mau nikah aja lo ya."

"Daripada elo sama Seunghyun, putus-balikan berapa kali kalian, hah? Nggak ada serius-seriusnya." Dara menjawab datar.

"Astagaa, gue gatel banget pengen ngelakban mulut lo, Ra."

"Ck, makanya nggak usah ngajak ngobrol mulu, buruan selesaiin tuh, katanya mau nyalin catetan? Mana sini catetannya gajadi gue pinjemin kalo gitu," Tangan Dara terulur ke atas meja Bom, mau ngambil lagi bukunya.

"Hehe, jangan dong. Gue pengen pinter juga kali."

Bom berhenti bertanya macem-macem ke Dara dan mulai menyalin catatan ke bukunya.

Good Boy ㅡDaragon✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang