D i l e m a

52 18 0
                                    


Langit indah berhias awan
Awan ganteng punya nya Caca
Selamat malam kawan
Selamat membaca !!//^,^

Langit indah berhias awanAwan ganteng punya nya CacaSelamat malam kawanSelamat membaca !!//^,^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bentar ya Ai mau iket rambut dulu.

***

Ini soal rasa
Atas nama cinta
Antara aku dan kamu
Atau kamu dan dia?

_______________________________

Heleena berkacak pinggang, memasang ekspresi yang sulit untuk dijelaskan. Antara kesal dan kasihan. Beda tipis.

"Ai...ai...," ucapnya diiringi gelengan kepala.

"Kamu tuh udah remaja. Udah besar, sebentar lagi mau lulus. Masih aja kelakuan kaya bocah," sambung nya.

Aileen yang berdiri dihadapan Bunda nya hanya bisa menundukkan kepala. Tak tau harus apa. Ini memang salah nya.

"Maaf Bun," ucap Aileen lirih. Masih menunduk.

"Bunda gak butuh permintaan maaf mu Ai. Bunda cuman gak mau kamu kaya gini terus sampai dewasa nanti. Apa gak malu sama anak mu nanti?" tanya Bunda nya.

"Ih Bunda mikir nya terlalu jauh. Ai masih sekolah Bun."

"Bukan nya gitu, kamu sekarang aja kaya begini. Lihat! udah besar loh kamu. Terus nyemplung ke selokan, emang nya gak kelihatan apa selokan sebesar itu?"

"Kalau Ai tau ada selokan, Ai gak akan kaya gini Bun."

"Aduh Aileen. Bunda pusing kalau kamu kaya gini terus. Kamu harus bisa berubah, nak."

"Ai harus berubah jadi apa Bun? Avengers?"

"Ai, Bunda lagi serius sekarang, jangan bercanda!"

"Iya, Bun. Ai minta maaf."

"Ya udah sekarang kamu mandi sana, terus makan."

"Iya, Bun. Kalau gitu Ai ke atas dulu Bun."

***

Angin malam menembus masuk melalui jendela berhias hordeng bergambar spongebobs. Menemani seorang gadis yang kini tengah terlentang diatas kasur bergambar serupa.

Dering telpon bernada kuntilanak itu berbunyi, cepat-cepat Aileen angkat.

👤  089****457*2

Dari nomor tak dikenal.

Alis gadis itu terangkat, kerutan dikeningnya pun timbul, "Siapa sih? malam-malam gini menelpon nya. Kurang kerjaan," Aileen tak berniat mengangkat telpon itu. Ia biarkan saja terus berdering. Toh nanti juga capek sendiri.

AileenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang