S a r i a w a n

34 3 1
                                    

"Kalau sudah jodoh tak akan kemana,
percayalah Tuhan punya segala macam cara untuk mempersatukan kita."

______________________


Dengan raut kesal, gadis remaja itu masuk kedalam caffe mencari keberadaan teman-teman nya yang katanya sudah sampai sejak satu jam lalu.

Caffe ini sangat terkenal dikalangan anak remaja, apalagi di hari weekend seperti ini pastilah ramai sekali.

Aileen tak mudah mencari Lea dan Neta, sampai gadis itu menemukan nya di ujung pojok kanan caffe. Kebiasaan teman-temannya itu memang paling suka duduk dipojokan.

"Woi!" teriak Aileen tanpa peduli beberapa pasang mata yang menatapnya sinis karena sedikit berteriak barusan.

Neta menepuk jidatnya, terkadang malu memiliki teman macam Aileen.

"Kebiasaan banget sih, gak bisa apa ngomong nya halus, lemah, lembut?" tanya Neta setelah menyeruput milkshake oreo nya.

Lea hanya tersenyum memaklumi kelakuan salah satu temannya yang langka itu, "Udahlah Net, udah biasa juga."

"Tau sih, sensi banget nih tante satu," celetuk Aileen yang kemudian duduk disebrang Lea dan Neta.

Trias yang baru masuk kedalam caffe sedikit terkejut melihat betapa ramainya tempat itu. Harus kemana ia mencari Aileen, gadis itu tak menunggunya dan meninggalkan sesuka hati.

Untung saja berkat kata hati nya yang entah kebetulan atau bagaimana akhirnya Trias menemukan Aileen yang terlihat tengah asik berbincang-bincang dengan dua ciwi-ciwi yang sepertinya Trias pernah melihatnya walau sekilas.

"Aduh..., lu mah main tinggal-tinggal aja. Untung ketemu," dengan enaknya Trias mengambil jus strawberry didepan Aileen lalu meminumnya hingga sisa setengah.

Tidak hanya Aileen yang terkejut, kedua temannya pun sama kagetnya.

"Eh woi! Lo gila ya, dateng-dateng main minum aja!" bukan Aileen yang marah, tapi Neta. Cewek itu pasti akan langsung nyerocos melihat hal seperti ini. Kenal juga tidak, salam tidak, main minum saja.

Trias tak menanggapi celotehan Neta yang mirip emak-emak itu.

"Ai, kok lu tega banget sih ninggalin gue gitu aja," ujar Trias yang sudah duduk disamping Aileen.

"Lo nya aja yang lama," balas Aileen jutek.

Lea dan Neta yang tak tahu apa-apa sudah gatal ingin bertanya.

"Abisnya gara-gara pak satpam," ucapan Trias kali ini tak ada sangkut paut nya sama sekali.

Aileen memringksn tubuhnya menghadap Trias, "Heh! Gak ada hubungannya antara lo yang lama sama pak satpam!"

"Ada."

"Apaan?"

"Gara-gara dia yang lama ngeluarin motor orang, ya ngalangin gue yang mau parkir lah. Habis itu lo ninggalin gue lagi, tambah kesel gue," Aileen melongo mendengar penuturan Trias yang tumben sekali banyak bicara.

AileenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang