Ini foto-foto Aileen & Arjana pas dulu gaiss, jaman nya imut-imut dan masih bersama.
***
Hai semuanya!
Aku up lagi wooooo, ada yang nungguin gak sih??
Kalian jangan jadi pembaca ghaib lah, abis baca vote+komen nya juga dong. Itu sangat membantu aku dan buat aku semangat buat lanjutin ceritanyaaa.
Kritik dan saran juga boleh kok gais di komen, yaaaaa.
***
Masa lalu ada bukan untuk dilupakan
Melainkan dijadikan pelajaran
Agar tak mengulang kesalahan yang pernah dilakukan._______________________________
Remot TV saat ini sudah berpindah ke tangan seorang lelaki separuh abad yang duduk di samping anak semata wayang nya.
Sementara sang anak hanya diam ikut menonton dengan wajah yang muram.
Sejak satu jam yang lalu, kesenangan si anak terganggu oleh Ayah nya sendiri. Rasanya seperti di jajah dan tak bisa berkutik lagi.
"Loh mau kemana?" tanya Ayah, melirik sekilas anak nya yang hendak berdiri.
Aileen merapikan sedikit anak rambut nya yang menutupi mata, "Ke kamar ah, bosen nonton gituan."
"Heh, nonton tuh berita kaya gini biar menambah wawasan. Bukannya nonton sinetron, dasar anak jaman sekarang."
"Yee..., biarin dong. Daripada bapa-bapa nonton berita mulu bikin tambah stres jadi uban nya nambah banyak kan, tuh rambut nya jadi putih semuaaa," setelah menyelesaikan ucapannya, Aileen memilih kabur menghindari amukan sang Ayah.
"Dasar anak nya siapa sih?" teriak Ayah.
Aileen yang sudah di atas tangga membalas, "Pak Daneko Lesham."
Sang Ayah terkekeh kecil melihat tingkah Putri semata wayang nya yang kini sudah beranjak remaja.
Tak terasa waktu cepat berlalu. Dulu ketika Aileen masih kecil dan belum bisa jalan selalu minta gendong Ayah nya. Aileen kecil sering menangis saat Ayah nya hendak pergi dinas.
Di masa itu Aileen sedang lucu-lucu nya tapi Daneko harus rela meninggalkan anak kesayanga nya dan istri nya selama dua tahun karena panggilan tugas negara. Berat memang, tapi mau bagaimana lagi. Itu sudah menjadi tanggung jawab nya sebagai seorang tentara, melindungi Negara dan rakyat nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aileen
Teen FictionSudah cukup merasakannya Aku tak mau mengulanginya Tak akan mau mengingatnya Sudah ku tutup rapat harapannya Apa yang dia lakukan Sudah tak bisa disembuhkan Aku tak mau memberi kesempatan Lagi seperti yang dia lakukan ----- Ail...