"Jodoh itu ditangan Sang Pencipta
Pagi ini kamu bilang gak suka
Sore nanti bisa aja jatuh cinta."________________________
C I N T A.
Lima huruf pembawa rasa nan memabukkan. Siapa yang tak pernah merasakannya?
Sejak lahir pun manusia sudah merasakannya, bahkan saat masih dalam kandungan ibu.
Sepanjang hidup kita pasti pernah merasakan itu. Tapi memang tidak semua cinta itu menyenangkan, tak sedikit juga kan yang terluka karena cinta?
Pengaruh nya begitu luar biasa.
Rasa cinta itu muncul tiba-tiba, tanpa kita duga, tanpa kita sangka, tanpa aba-aba.
Semuanya terserah Sang Pencipta. Baginya itu hanya seperti membalikkan telapak tangan, semudah itu.
Tapi bagi manusia, cinta itu rumit. Membuat orang yang kita cinta juga mencintai kita itu sangat-sangat sulit dan perlu perjuangan keras. Perlu pengorbanan seluruh jiwa dan raga.
Belum lagi selalu terbayang-bayang wajah nya. Mau makan terbayang, mau belajar juga jadi gak fokus, mau tidur aja masih kepikiran sampai ada yang terbawa mimpi.
Memang ya, efek cinta sedahsayat itu.
Dan itu yang Aileen rasakan sekarang. Sudah hampir satu jam gadis itu berbaring diatas kasurnya, berusaha untuk tidur sebisa mungkin. Namun bayang-bayang sosoknya yang rupawan itu terus melintas di benaknya. Menggangu ketenangan malam yang sunyi.
"Kenapa harus si bule sinting sih!?" gerutu Aileen dalam hati. Dirinya berperang dengan pikirannya yang malah membayangkan Alder.
"Bisa gila lama-lama gue!" gadis itu menambah rambutnya sendiri. Menggguling-gulingkan tubuhnya kekanan dan kekiri.
"Gue udah gak suka lagi, pokonya gak suka! Sadar dong Ai, sadar!" gadis itu berusaha menyadarkan dirinya dari racun cinta yang sudah membutakan hatinya.
'Tok..., tok..., tok...!!!!" terdengar suara ketukan pintu.
Aileen bergegas membuka pintu kamarnya. Sudah jam dua belas malam, siapa yang tumben-tumbennya masih bangun semalam ini?
"Ayah?" ternyata Ayah, ada perlu apa semalam ini?
"Belum tidur Ai?" tanya Ayah, dibalas gelengan kepala oleh Aileen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aileen
Teen FictionSudah cukup merasakannya Aku tak mau mengulanginya Tak akan mau mengingatnya Sudah ku tutup rapat harapannya Apa yang dia lakukan Sudah tak bisa disembuhkan Aku tak mau memberi kesempatan Lagi seperti yang dia lakukan ----- Ail...