Setelah tiga hari, Aga sudah diperbolehkan pulang. Hari ini Aga mulai kembali ke sekolah. Hubungannya dengan Alfa juga semakin dekat.
Namun bahagia dan luka itu selalu jalan beriringan. Saat bahagia baru dirasakan, sebuah masalah datang menghampiri mereka.
"Hai, Al!" sapa Cassy.
"Ngomong aja apa yang mau lo omongin, gue nggak ada waktu!" sergah Alfa.
Cassy menarik nafas panjang lalu menghembuskannya. "Aku mau ngasih tau kamu sesuatu yang berhubungan sama pacar baru kamu."
Alfa menatap Cassy penuh tanya.
"Jadi sebenarnya Agatha itu hanya cewek bayaran yang disuruh keluarga kamu buat deketin kamu. Sebagai gantinya keluarga kamu memberikan rumah yang sekarang ditempati Agatha bersama anak asuh itu."
Alfa menatap Cassy tak percaya. Hati Alfa hancur detik itu juga. Ia ingin tidak percaya pada apa yang diucapkan Cassy tapi Cassy memberikan beberapa bukti yang mampu meyakinkannya.
"Dan satu hal lagi yang kamu harus tau, dia juga punya hubungan sama Alex!"
Hati Alfa sudah benar-benar hancur lebur. Kenyataan yang ia dengar saat ini terasa sangat menyakitkan untuknya. Ia mengalami hal yang sama seperti masa lalunya.
Tanpa kata, Alfa pergi meninggalkan Cassy. Cassy kini tersenyum puas melihat kacaunya Alfa. Inilah yang ia inginkan, kehancuran Alfa dan orang terdekatnya.
"Gue nggak sabar lihat lo dan semua orang terdekat lo merasakan sakit yang lebih sakit dari apa yang gue rasain dulu!"
Cassy pergi dari tempat itu. Tidak ada yang tau jika seseorang sedang menyaksikan apa yang baru saja terjadi. Kini ia pun ikut pergi menyusul Alfa karena ia khawatir dengan orang yang ia sayang.
Sekarang semua orang sedang berkumpul di rumah Alfa. Mereka merayakan kesembuhan Aga. Semua mata tertuju pada Alfa yang baru saja tiba.
"Al, kamu baru datang, ayo sini gabung!" ajak Manda.
Alfa mendekat dengan wajah emosi. Dia menatap satu persatu orang yang berada di sana dan tatapannya berhenti pada satu orang yang sudah menyandang status sebagai pacarnya sejak beberapa hari yang lalu.
"Cewek murahan!" geram Alfa.
"Alfa, kenapa kamu bicara seperti itu pada Aga?" bentak Thalita.
Alfa tetap menatap Aga penuh emosi. Aga perlahan berdiri, dengan sedikit takut ia mendekati Alfa.
"Al," tangan Aga dihempaskan saat belum sampai di tubuhnya. Aga meringis sedikit merasakan sakit.
"Pergi lo dari sini! Gue nggak pernah sudi lihat lo pijakkan kaki di rumah ini lagi!" emosi Alfa sudah sampai ubun-ubun tak bisa ia tahan lagi.
"Alfa, Aga baru sembuh. Kamu tidak boleh seperti itu padanya!" Amanda berusaha menenangkan putranya. Tapi hal itu sia-sia. Alfa tetap menarik Aga keluar rumah.
Seluruh keluarga yang melihat perlakuan Alfa merasa kasihan pada Aga, tapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka tahu bagaimana Alfa jika sudah seperti ini.
Alfa mendorong tubuh Aga ke luar gerbang rumahnya. Ia mengikuti ke luar pagar untuk melihat Aga yang sudah menerima luka di beberapa bagian tubuhnya. Ditambah lagi suasana hujan yang baru saja turun membuat Aga semakin tidak kuat untuk berdiri.
"Gue nggak pernah menyangka, lo lebih busuk dari Cassy!"
Aga menoleh menatap Alfa, tapi bukan Alfa yang ia lihat melainkan sebuah mobil dengan kecepatan tinggi dari arah belakang Alfa. Sekuat tenaga ia bangun dari posisi tersungkurnya. Mobil itu sudah hampir sampai tepat di belakang Alfa. Tiba-tiba....
Brukk....
Semua keluarga Alfa keluar melihat kejadian itu. Rio mengenali sosok cewek yang mengendarai mobil itu.
"Aga!" teriak keluarga Alfa. Mereka berlari mendekati Aga. Belum sampai pada tubuh tak berdaya Aga, mereka sudah berhenti.
"Cukup saya yang menolong Agatha, karena kalian sudah tidak lagi peduli dengannya, dan kalian juga membuat trauma itu terulang kembali." suara seorang pemuda dengan nada datar.
Pemuda itu membawa tubuh Aga ke arah mobilnya yang tidak jauh dari posisinya kini. Di sana sudah ada Ale yang sudah menangis menyaksikan kejadian yang menimpa sahabat yang sudah dianggapnya saudara.
Amanda mendekati Ale, "Ale, ijinkan tante ikut bersama kalian!" pintanya
Ale menoleh, "Maaf Tante, Aga sudah bukan lagi anak rumah asuh yang kalian kenal. Tapi Aga adalah seorang anak yang sudah lama jauh dari keluarga kandungnya. Sekarang biarkan keluarganya yang mengurus Aga. Terima kasih karena Tante sekeluarga sudah mau menerima Aga sebagai seseorang yang baik, bukan cewek murahan. Permisi Tante, assalamualaikum."
Setelah mengucapkan itu, Ale masuk ke dalam mobil dan mobil itu langsung pergi meninggalkan area rumah Alfa. Amanda kembali pada keluarganya dengan wajah sedih.
"Mobil yang nabrak Aga," Rio mengeluarkan suara, "pengendaranya adalah Cassy."
Semua mata menatap Rio termasuk Alfa. Rio menunjukkan video dari hp Anisa pada semua orang yang ada di sana karena kebetulan tadi Anisa memang merekam semua kejadian.
"Kenapa cewek itu balik ke sini lagi? Apa tujuannya? Bukankah Al sudah mengikhlaskannya bersama Alex?" Thalita geram sendiri. Ia tidak pernah menyangka kembalinya Cassy adalah masalah besar untuk keluarganya.
"Oma, apa Nisa masih bisa ketemu kak Aga?" tanya Nisa dengan bergelinang air mata.
Rio yang berada di sebelah adiknya langsung menarik Nisa dalam pelukannya. "Kita pasti ketemu Aga. Kakak janji sama kamu."
Nisa masih terisak dalam pelukan kakaknya. Amanda dan Thalita merasa paling bersalah atas kejadian ini. Dan Alfa, timbul sedikit rasa sesal di hatinya saat melihat bekas darah di trotoar tempat Aga terbaring setelah mendorongnya menepi.
"Keputusan yang kau ambil saat emosi akan berbuah penyesalan di akhir nanti."
Shaziaqiraa
😭
KAMU SEDANG MEMBACA
Agatha
Teen FictionJika kehadiranmu sebagai penyembuh dari lukaku, maka kemarilah aku akan memelukmu erat dengan semua cinta yang ku punya! - Nathaniel Gio Alfaro Aku pahit seperti obat, tapi aku bisa menyembuhkan lukamu jika kamu menerima kehadiranku. - Agatha Valerr...