"I'm alone and it's all my fault."
•••••
Pukul tiga pagi, hanya ada aku dan air mata. Ini terlalu melelahkan, sangat melelahkan. Bayang-bayang itu lagi, masih saja menghantui.
Aku berdiri menghadap ke arah luar, masih saja gelap ditambah dengan guyuran hujan. Ketika semua orang tertidur lelap, aku di sini masih saja terbangun dan kekurangan tidur. Menangisi lagi apa yang telah terjadi.
Kehilangan memang tak mengenakan, aku tidak akan pernah memasukannya dalam daftar pilihan. Bahkan ke dalam hal yang harus terjadi ke dalam hidupku.
Aku menghapus air mata yang sedari tadi tak ingin berhenti, menahan nafas sejenak lalu menghembuskannya perlahan. Untuk meredakan tangisanku.
Yang aku tahu sekarang adalah aku harus kuat, aku harus mampu menjalani semua ini seorang diri. Aku sudah terbiasa dengan sakit seperti ini, luka yang tak memiliki bercak-bercak darah namun sakitnya mungkin lebih parah.
Aku berjalan menuju ke meja yang ada di dalam kamarku, mengambil sebatang rokok lalu menyalakannya. Mungkin setelah ini mereka akan mengetahui hal buruk ini lagi, dan mungkin juga setelah ini aku akan mendapat tamparan lagi.
Kamarku mulai dipenuhi asap rokok dan aku terus menambahnya, hingga tak terasa sudah lima batang rokok yang aku habiskan. Mungkin ini terkesan merusak tubuhku, tetapi aku tak lagi peduli.
Kenapa juga aku harus menemukan kedamaian pada hal-hal yang seharusnya ditinggalkan? Kenapa juga hidupku harus semengerikan ini? Aku ingin mengakhirinya, tetapi masih ada orang yang membutuhkanku.
Malam-malam berat seperti ini selalu saja membawaku kembali ke tempat dimana aku tidak seharusnya berada, membawaku lagi ke mimpi-mimpi buruk yang kini aku menjadi alur kisah hidupku.
Aku membutuhkan dukungan dari mereka, bukan cacian atau makian. Aku tidak bisa mengelak bahwa seberapa besar usahaku membenci mereka, aku tidak akan pernah bisa melakukannya.
Aku duduk di pinggir ranjang, menatap kosong air hujan yang turun di luar. Jendela kamarku sedikit terbuka, hingga aku masih bisa merasakan dinginnya cuaca saat ini.
Aku mengambil ponselku dan juga earphoneku, mulai memutar sebuah lagu. Setidaknya musik adalah salah satu cara untuk membuatku baik-baik saja dalam beberapa saat, seperti katanya.
Alunan musik mulai terdengar ditelingaku, aku mencoba menikmati dan meresapi makna lagu tersebut.
I woke up in the morning from the wrong side of my bed
And I wish that I had stayed asleep
I wish that I was dead
But I try my best to suffocate the pain that I'm feeling in my chest
I'm depressed and stressed out
I need some restI don't wanna be alive right now
It's a waste of time
And I got demons deep inside my mind
And I am sick and tired
And I can't hear my own thoughts
I know that it's my own fault
Fading away from the family photo
Oh no, I'm no oneI just wanna fade away
I just wanna die today
Erase me from your memories
That way you won't remember meSo I hide my pain with a smile
Couldn't be happy even if I tried
You think that I'm fine, it's a disguise
Reality is that I'm crying inside
I don't wanna do this anymoreI'm laying on the bathroom floor
It's freezing and my back is sore
I'm waiting for a reaper to come creeping through the bathroom door
'cause I don't wanna do this anymore
I don't wanna do this anymoreI just wanna fade away
I just wanna die today
Erase me from your memories
That way you won't remember meAku menarik nafas dalam-dalam, lalu menghembuskannya. Dia benar, musik bisa menjelaskan isi hatiku dan para pemusik itu bisa menangkap secara tepat apa yang aku --dan juga orang-orang seperti aku-- pikirkan selama ini.
Hampir pukul empat pagi. Hujan, rokok, musik, air mata, mimpi buruk dan kenangan. Apakah ada yang lebih terkesan indah dari apa yang kulalui untuk memulai hari ini tanpa menutup kemarin?
"Tunggu hingga aku baik-baik saja, aku pasti kembali menjadi aku yang kalian kenal."
•••••
Selamat Hari Kesehatan Mental Sedunia.
Tahun ini WHO mengangkat tema pencegahan bunuh diri. Dan tindakan bunuh diri merupakan sesuatu yang patut diberi perhatian lebih, karena para pelaku lebih memilih untuk bungkam daripada bercerita dan hingga akhirnya pelaku melakukan hal tersebut. Tiap 40 detik ada satu orang yang mengambil nyawanya sendiri, dan dalam waktu 40 detik itu juga kita bisa mencegah seseorang untuk bunuh diri.
So, if you think about suicide or know someone who has a chance to do that, please talk to someone or talk to them. And I'm here for you if you need someone to listen :)
Terima kasih banyak.
Earth, October 10 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Hopeless
Teen Fiction[COMPLETED] "Whoever told you that life would be easy, I promise that person was lying to you." --Kondisi dimana tidak memiliki ekspetasi tentang hal-hal baik yang akan terjadi dan juga kesuksesan di masa mendatang. [Definition of Hopeless] Apakah...