11. Care

138 21 0
                                    

"If you really care for me, where you at then?"

•••••

Hari ini aku memilih untuk ijin tidak pergi ke sekolah, dan mama hanya bisa mengikuti kemauanku. Mungkin dia paham bahwa aku hari ini sedang sakit --bukankah aku adalah orang yang selalu 'sakit'?

Aku berjalan menuju ke meja makan, melihat ada semangkuk bubur dan sticky note disampingnya. Aku pun lantas mengambil sticky note itu dan membacanya.

"Get well soon, Marsha. Jangan lupa dimakan buburnya, terus obatnya juga jangan lupa. - Mama."

Aku menarik nafas panjang, menengadahkan kepala menatap langit-langit. Entah kenapa mendapat perhatian seperti ini dari mama, membuat hatiku menghangat. Mungkin karena sejak lama aku merasa selalu diabaikan oleh mama, bahkan siapapun.

Aku pun mengambil mangkok berisi bubur yang mama siapkan, lalu memakannya dalam diam. Tiap suap yang masuk ke dalam mulutku membuatku mulai memikirkan banyak hal secara tidak sengaja.

Pikiranku mulai berkecamuk, hal-hal positif dan negatif mulai menguasai isi kepalaku. Hingga sebuah hal yang bercabang membuat pikiranku benar-benar kacau.

"Apakah mama hanya akan peduli padaku jika aku sakit? Apakah mama akan mulai peduli jika aku sudah tidak ada lagi? Tetapi itu terlambat, mungkin mama sudah bahagia. Tentu saja, tanpa aku."

Aku menggeleng-gelengkan kepala, berusaha mengusir semua pemikiran yang masuk tanpa permisi ke dalam pikiranku.

Setelah selesai dengan kegiatan sarapan, aku pun mengambil obat yang mama siapkan dengan pikiran-pikiran aneh yang terus berkecamuk.

Aku menenggaknya dengan cepat, lalu berlari menuju ke kamar. Menutup pintu dengan keras, lalu membanting tubuhku ke atas tempat tidur.

Aku menatap langit-langit kamar cukup lama, kembali berkecamuk pada isi pikiranku yang tidak jauh dari hal-hal negatif.

Aku menghidupkan speaker aktif yang terhubung dengan bluetooth dari ponselku, lalu memutar musik dengan volume yang tidak bisa dikatakan pelan.

I don't like my mind right now
Stacking up problems
That are so unnecessary
Wish that I could slow things down
I wanna let go
But there's comfort in the panic
And I drive myself crazy
Thinking everything's about me
Yeah, I drive myself crazy
'cause I can't escape the gravity

I'm holding on
Why is everything so heavy?
Holding on
To so much more than I can carry
I keep dragging around
What's bringing me down
If I just let go, I'd be set free
Holding on
Why is everything so heavy?

You say that I'm paranoid
But I'm pretty sure
The world is out to get me
It's not like I make the choice
To let my mind stay so fucking messy
I know I'm not the center of the universe
But you keep spinning round me
Just the same
I know I'm not the center of the universe
But you keep spinning round me
Just the same

I'm holding on
Why is everything so heavy?
Holding on
To so much more than I can carry
I keep dragging around
What's bringing me down
If I just let go, I'd be set free
Holding on
Why is everything so heavy?

Aku memejamkan mata erat, rasa kantuk akibat efek obat sepertinya mulai datang. And I just play that song on repeat.

Aku baru mulai memasuki alam mimpi, hingga suara notifikasi dari ponselku membuatku mau tak mau mengecek ponsel.

From: Radeva
Hey Sha? Kamu sakit ya? Sakit apa? Kok bisa sakit? Aku tadi kaget waktu di sekolah, kamu kok nggak ada dan ternyata malah sakit. Kalo aku bilang aku khawatir sama kamu gimana? Nanti pulang sekolah, aku ke rumah kamu ya? Aku bosen soalnya kalo harus cepet-cepet pulang ke rumah. Boleh ya? Ya? Ya? Ya? By the way, aku mau cerita banyak hal ke kamu tapi kamu malah sakit. Oke, oke, udah dulu aja, bentar lagi gurunya dateng nih. Paling males aku kalo pagi-pagi ini pelajarannya kaya rindu, berat. Tapi nanti aku bakal nyatet kok, biar kamu tetep nggak ketinggalan pelajaran hari ini. Oh iya, jangan lupa makan ya dan obatnya juga. Istirahat yang cukup juga, biar cepet sembuhnya. Hehe. Oops, sorry if I talk too much. Ok, get well soon, Marshaaaa :) See ya later, girl!”

Aku mengernyitkan dahi, hingga tak kusadari aku menarik kedua sudut bibirku membentuk senyuman. Isi chat dari Radeva lebih mirip karangan bebas, dia agak terlalu berlebihan memang. Aku merasa, hm, spesial? Mungkin.

Setelah beberapa hari tanpa kabar, tiba-tiba dia mengirimiku pesan seperti itu. He boosts my mood easily.

To: Radeva
You talk too much. Can I just see you shut the heck up?

Aku terkikik geli membaca ulang balasanku, tak sampai satu menit kemudian Radeva membalas.

From: Radeva
Sorry, I can't XP
Don't forget that I'ma go to your house!

Aku terdiam, memilih mengabaikan pesannya dan berusaha untuk kembali tidur. Sepertinya hari ini aku tidak akan tenang, meskipun aku tidak tenang tiap hari. Tetapi mungkin hari ini jantungku harus bekerja keras.

•••••

Idk what to say, its just I.N.S.A.N.E.

adios.

Anotha planet, March 3rd 2019

HopelessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang