20#Don't Go

59.8K 2.7K 21
                                    

H A P P Y R E A D I N G guys👍

Sebelumnya pencet dulu tombol bintang di kiri bawah ya.

AUTHOR POV,

Dengan tangan yang gemetaran ditambah keringat yang bercucuran Qia meringkuk di kamarnya. Ketakutan melanda nya kala hujan berserta Guntur dan kilat datang, ditambah lagi listrik padam disaat yang bersamaan.

" Aaaaaaaaaaaa ". Teriak Qia sangat kencang. Namun, mungkin tidak ada yang mendengar teriakan Qia karena bunyi hujan beserta Guntur yang sangat nyaring mengalahkan segalanya.

Dari zaman Qia masih TK sampai sekarang ia selalu takut apabila hujan, Guntur, dan padam listrik datang disaat yang bersamaan, ditambah lagi ia sendirian di rumah.

Flashback ON

" Kak, ka Arza mau kemana?" Kata seorang gadis kecil kepada kakaknya.

Arza tersenyum sambil mengusap kepala adiknya. " Dek, kamu diam dirumah saja ya. Kakak ada perlu sama temen kakak. Bentar lagi Mama pulang kok, kata Mama tadi."

Gadis tersebut terlihat berpikir dahulu, "Baiklah, kakak pergi saja. Qia bakalan nunggu Mama di depan ntar."

" Gausah dek, kamu nunggu nya di depan tv aja."

Gadis kecil tersebut mengangguk-angguk kepalanya tandanya mengerti akan maksud kakaknya.

- - - - -

" Mama, Mama kenapa belum pulang juga." Ucap Qia mulai gelisah. Karena di luar rumahnya hujan sudah turun dengan lebat.

Qia mendekati pintu dan membukanya, ia memutuskan untuk menunggu di kursi depan jendela di samping pintu.

Dengan wajah yang sudah memucat, Qia menunggu mamanya pulang. Tak lama terdengar Guntur yang sangat nyaring. Akibatnya, orang yang merasakan Guntur tersebut serasa dunia akan runtuh.

DUARRRR DUARRRR

" Mamaaaaaaa"

Qia yang mendengar Guntur senyaring itu langsung berlari masuk kedalam rumahnya sambil menangis dan bersembunyi di balik sofa rumahnya dengan wajah yang semakin pucat.

Dan lama kelamaan, pandangan nya mulai memudar hingga Qia tak sadarkan diri.

Flashback OFF

Qia mulai mencoba berjalan ke luar kamarnya, untuk mencari bantuan ke Bi Ijah. Dengan tertatih-tatih Qia berjalan ke pintu kamarnya, sambil memegangi perutnya.

BRUKKKK

" Perutku sakit sekali ya Allah." Ucap Qia sambil mengerang kesakitan. Pandangan nya mulai memudar, hingga tak sadarkan diri.



<><><><><>




" Ya Allah, kenapa lampu nya bisa padam seperti ini." Ucap Bi Ijah kala sambil berjalan menuju dapur untuk mengambil minuman.

Tiba-tiba, terdengar suara teriakan dari kamar atas. Tanpa pikir panjang, Bi Ijah segera menaiki satu persatu tangga dan berhenti di depan kamar majikannya.

" Non, no Qia."

Tok tok tok

Lama memanggil namun tidak ada yang menyahut. Bi Ijah memutuskan untuk masuk kedalam, takut terjadi sesuatu.

" Ya Allah non Qia, non bangun." Bi Ijah menghampiri Qia yang tergeletak tak berdaya di dekat pintu. Matanya kini fokus pada darah yang ada di kaki Qia.

My Cold Husband ( COMPLETED )✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang