H A P P Y R E A D I N G guys🎉
Pencet dulu tombol bintang di kiri bawah 👍
AUTHOR POV,
Enam bulan telah berlalu, kini kandungan Qia sudah memasuki bulan ke tujuh. Baru Minggu yang lalu mereka mengadakan syukuran tujuh bulanan yang di gelar di rumah mamanya Qia di Jakarta.
Awalnya Qia tidak menghendaki acara tersebut, namun karena paksaan dari Arsen, mertuanya, dan mamanya ia harus menuruti. Karena semua sudah disiapkan oleh kedua orang tua itu.
Arsen semakin sering meluangkan waktunya dirumah. Bukan pekerjaannya sih yang ga ada, cuman gara-gara Qia yang ga mau ditinggal jadilah Arsen memindahkan seluruh pekerjaan ke rumah saja.
" Sayang, USG ya? Biar tau cowo apa cewe." Usul Arsen lagi dan lagi.
" Ga mau!, pokoknya engga. Kalo udah tau dari awal kan ga asik lagi." Tolak Qia.
Udah ke sekian kalinya Arsen membujuk Qia agar Qia mau USG jenis kelamin anak pertama mereka. Namun dengan alasan yang simpel Qia menolak nya. Katanya buang-buang duit sama ga suprise lagi.
" Ah kamu gimana sih, kalo kita tahu jenis kelamin nya kan kita bisa belanja buat keperluannya sesuai dengan jenisnya. Gimana kalo kita beli baju warna pink yang keluar cowo, kan ga asik."
" Makanya aku beli baju anak warna kuning sama biru. Biar bisa dipakai cowo atau cewe." Jawab Qia sambil menggonta-ganti channel televisi didepannya.
Arsen menghela nafasnya gusar, sudah lelah ia membujuk tapi tetap saja Qia tidak mau. ". Ah terserah kamu aja lah, biar cowo atau cewe yang penting kamu dan bayinya sehat."
" Aamiin. Oh Ya, kalo kamu mau aku dan bayi sehat beliin dong permen yupi di minimarket depan. Buat cemilan enak tuh." Pinta Qia sambil membuat pup eyes agar Arsen luluh dengannya dan mau membelikan permen yupi untuk nya.
" Emang yang kemarin udah abis?" Qia mengangguk mengiyakan.
" WHAT! Permen sebanyak itu kamu abisin sendirian. MasyaAllah sayang, ntar sakit gigi loh."
Gimana Arsen tidak kaget, baru saja kemarin sore ia membelikan Qia dua pak permen yupi untuk jangka waktu seminggu. Dan sekarang baru sehari udah habis, astagfirullah.
" Ayo dong, mas. Ini anak kamu loh yang mau, bukan aku."
" Iyain, nama anak dijual. Padahal bundanya yang mau." Sahut Arsen ketus. Eh, bicara ketus sama istri dosa ga sih?^_^
" Huhhhhh, sana gih pergi. Huss husss"
Arsen segera beranjak dari duduknya sambil mengolok-olok Qia yang pasti tanpa ketahuan perempuan itu.
Ting tong Ting tong
Kegiatan Arsen yang hendak mencari kunci mobilnya diurungkan karena mendengar suara bel rumah yang berbunyi. Ia segera melangkahkan kakinya menuju ke depan pintu dan membukanya.
Astagfirullah, Arsen dibuat kaget dengan orang yang bertamu ke rumahnya. Bagaimana bisa yang bertamu ini ialah Hadi dan Lidya.
" Assalamualaikum Arsen, apa kabar?." Sapa Hadi terlebih dahulu.
Arsen masih diam dan bingung melihat kedatangan mereka berdua. Sejak tadi Lidya tidak berani menatap kedepan dan lebih memilih menundukkan kepalanya.
" Maaf Arsen, kedatangan kami berdua kesini hanya untuk bersilaturrahim." Ucap Hadi meyakinkan Arsen bahwa kedatangan mereka kesini dengan maksud yang baik.
" Apa Maksudnya? Dan berani sekali kalian datang kesini setelah perempuan ini menyakiti ku."
" Arsen maafin aku, maafin semuanya yang terjadi di masa lalu. Ayo kita mulai sekarang hidup rukun tanpa perselisihan. Aku tidak akan mengganggu keluarga kalian lagi, lagian aku dan Hadi juga akan menikah dalam waktu dekat ini." Jelas Lidya sambil meneteskan air matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Husband ( COMPLETED )✔
Novela Juvenil( AKAN DITERBITKAN ) ( TAHAP REVISI ) Part masih lengkap^_^ Laki-laki itu... Bukan janjinya, tapi komitmennya Bukan kata manisnya, tapi kepastiannya Bukan hartanya, tapi tanggung jawabnya Bukan gayanya, tapi kepribadiannya Bukan gelarnya, tapi ilmun...