chapter 2

24 3 0
                                    

Malam hari di perjalanan menuju rumah..

Aku melewati kerumunan laki2 yg kupikir mereka mabuk, seharusnya aku berbalik dan memutar arah namun aku pikir mereka tak akan berbuat apa2, jadi aku melangkah maju dengan berani..

Aku salah..
Salah satu dari mereka menarik tas ku

"Hey nona, mau menemani kami?"
Aku melihat tingkah nya dia ini mabuk parah.

"Maaf tolong lepaskan tas ku!"
Seru ku dengan sopan..

"Ayolah nona! Kita senang2!"

Aku mulai risih, jujur saja tak sulit memukul mereka karena bicara perihal kekuatan, aku jauh lebih unggul dari pegulat pro sekalipun.

Aku berusaha tenang, aku ini manusia biasa yg lemah dan rapuh tidak mungkin gadis kurus seperti ku menghajar laki2 meski mereka mabuk namun aku pikir aku harus tetap normal..

"Akan ku panggil polisi!"
Ku keluarkan ponsel dan menekan tombol nya, dan

"Kalian sedang apa?"
Seseorang muncul dari belakang ku, seorang pria dengan hoodie abu2

"Siapa kau?"

Pria itu menarik ku
"Pacar nya!"

Kumpulan laki2 mabuk pun tertawa meledek nya, namun aku yakin pria ini bicara sesuatu yg membuat mereka kabur tanpa pikir panjang.

"Kau aman nona!"

Aku akan berterima kasih

"Terima kasih!"

"Sama2!" ia tersenyum dan pergi begitu saja..

Aku jarang melihat orang baik jaman sekarang, sebagian besar orang mengabaikan orang lain..acuh dan masa bodo dengan masalah yg tak ada kaitan nya dengan mereka..

Aku melihat mobil ibu parkir..

"Malam sayang! Sudah makan?"

"Yeah, aku pesan burgers Dan minum darah hewan sisa kemarin!"

"Ibu bawakan yg masih fresh! Mau?"

"Darah apa bu?"

"Pria tampan!" Goda ibu, aku menatap nya kesal

"Bercanda! Ini darah rusa!"

Kami menuangkan darah nya pada gelas jangkung Dan meminum nya sambil nonton film..

"Bagaiman sekolah mu?"

"Normal!"

"Sayang!"

Ibu melihat ekspresi ku yg agak malas..

Aku meyakinkan nya bahwa aku baik2 saja..

"Sungguh!"

"Jadi kau tidak menemukan pemuda yg manis?"
Ibu menggoda ku lagi

"Ibuuu!"

"Maaf, ibu hanya ingin agar kau mendapatkan jiwa muda anak SMA yg punya cinta pertama, menghabiskan akhir pekan bersama, nonton ke bioskop atau jalan2!"

"Bu!"

Ibu terlihat sedih.. Dan aku memeluk nya

"Aku bahagia karena mempunyai ibu seperti mu! Kau segalanya untuk ku!" ibu mengecup kening ku

"Sayang!"

Aku tahu betapa ia merindukan ayah..

"Sayang apa kau terluka? Astaga kau kenapa?"

"Apa?" ibu menurunkan kerah baju ku

"Astaga sayang! Kau kenapa?"

Aku melihat luka bakar, tapi aku tidak terluka sebelumnya, darimana luka ini berasal?

"Ayo!" ibu mengoleskan salep di luka ku

"Apa kau membakar sesuatu tadi? "
Tanya ibu dengan cemas.

"Tidak ada bu!, aku tidak tahu luka ini dari mana!"

"Lain kali kau harus lebih hati2 dengan api, atau air suci! Kau bukan vampir utuh, meski kau tidak mati kau pasti akan terluka seperti ini!"

"Aku mengerti!"

Aku mulai merasa perih, luka tadi mulai berasa perih..

Aku harus bersiap2 tidur..

Hailey Cutherfield Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang