chapter 6

16 2 0
                                    

Aku lupa botol nya..

Aku meraih botol itu di atas meja, saat itu pria tinggi besar sudah ada di belakang ku..

Kaget, tangan kiri nya yg besar hendak meraih ku dan aku melompat menerobos jendela, bergulingan di rumput dan berlari secepat mungkin dari sana..

"Kenapa ini? Aku merasa lelah sekali!" aku baru sadar ini malam bulan purnama saat melihat ke langit, setengah manusia akan kehilangan kekuatan vampir nya di malam bulan purnama.

"Kenapa harus sekarang?"

Sekarang aku harus kemana?

Aku tak tahu siapapun di kota ini, yg aku tahu hanya sekolah.

Malam ini mungkin aku harus pergi kesana.

Tidak ada orang, aku beruntung..

"Aku mau minum!" aku ingat melihat sesuatu di sela2 mesin minuman kaleng kenarin.

Aku memasukan tangan kiri ku untuk meraih nya.

"Syukurlah masih ada!"

Aku memasukan koin nya dan menekan sebuah tombol minuman dan minuman pun jatuh..

Selagi meneguk minuman ini aku baru ingat
"Aku harus menelpon ibu!"
Aku merogoh saku celana ku dan mengambil hp ku, sayang nya hp ku mati.

"Si*l, aku lupa charging!"

Aku tahu dimana bisa memakai telpon, tapi pasti pintu nya terkunci..

Dan tiba2 aku mendengar suara piano.. Siapa kira2 yg masih disekolah di jam seperti ini jika bukan petugas keamanan atau guru yg sedang lembur..

Aku penasaran, jadi aku mencari tahu..

Aku berjalan menyusuri lorong yg gelap, namun mata ku masih dapat melihat sekitar..

Dan aku sampai di asal suara itu, di ruangan musik..ruangan ini satu2nya yg seluruh dinding nya terbuat dari kaca hingga aku tak perlu susah payah mengintip dari sela2 pintu.. Lampu nya menyala, sebenarnya lampu meja kecil yg cahayanya tidak terlalu terang, mirip cahaya lilin, jadi aku kurang bisa melihat wajah orang itu.

Mengetahui ada orang lain di gedung ini membuat ku agak lega..

Aku tak mau mengganggu nya, aku tak mau menghentikan permainan piano nya yg membuat ku tenang..

Jadi aku duduk bersandar di kaca di samping pintu masuk, aku merasa rileks dan agak mengantuk..

Aku tertidur, aneh nya aku merasa sesuatu yg lembut dan hangat meraih wajah ku dan aku merasa nyaman dan aman, aku tak lagi memikirkan orang berbadan besar yg menakutkan itu lagi..

Aku benar2 tak berdaya saat itu, jika saja orang jahat benar2 muncul untuk menangkap ku, saat kekuatan ku hilang dan aku mengantuk.. Jika saja pembunuh yg menemukan ku, aku adalah korban yg tak tahu kapan dan oleh siapa aku di bunuh..

Pikiran ku pasrah pada nasib dan keadaan...

Hailey Cutherfield Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang