chapter 4

19 3 0
                                    

Aku meremas spray yg ku duduki, aku bersiap melompat kabur jika memang mereka sadar siapa diriku..

Dua pasang mata menatap ku dengan fokus..

"Alergi mu cukup parah, jika orang lain melihat nya aku pikir mereka akan merasa tak nyaman!"

Aku menghela nafas
Fuuuhhh... Aku pikir aku harus berlarian lagi..

Charter menatap ku dan ia tertawa geli melihat ekspresi ku yg tegang..

Saat itu mr.dalton membawa dua cangkir teh di atas nampan

Ia memberikan nya pada ku dan charter..

"Minumlah ini teh madu! Bagus untuk kesehatan!"

Aku mengambilnya agak gemetar karena kepanikan sesaat..

"Ngomong2 obat yg ku berikan bukan untuk di minum!"
Seru charter sebelum menyeruput teh madu nya.

"Jadi ini obat luar?" tanya ku

Charter mengangguk..

Aku agak canggung berhadapan dengan charter, ia sesekali menghampiri mr. dalton yg sedang sibuk dengan komputer nya..

Kami juga sesekali menatap satu sama lain nya secara tak sadar, yah aku tak tahu dia menatap ku saat itu..

"Kau itu apa?"

"Maaf?" sela ku, aku yakin mendengar sesuatu

"Tidak ada!" dia kembali fokus pada mr.dalton

Aku pergi ke toilet dan mengoleskan obat pemberian charter, dari bentuk nya ku pikir ini darah..

Setelah ku buka tutup botol dan mencium bau nya, wangi lavender..

Aku perlahan mengoleksi luka ku dengan obat itu, sedikit perih aku bahkan meringis.. Ini kali pertama aku mengalami nya..

Aku bertemu charter di lorong, aku berterimakasih pada nya

"Aku berhutang padamu! Terimakasih!"

"Jangan membuat ku terdengar pamrih!" ia mengangkat sebelah bahunya dan menatap ku

"Tidak, serius! Aku sangat berterimakasih! Kau sudah dua kali membantu ku!" aku berjalan agak mendekat pada nya.

"Jangan!"
Namun dia mengambil selangkah mundur..

Apa ada sesuatu yg salah?

Aku menatap nya, entah ekspresi apa yg ku tunjukan hingga ia  merasa bersalah
"Maafkan aku!"

"Huh?"  aku memang merasa dia menghindari ku barusan itu rasanya aneh, ada yg aneh pada ku, aku merasakan sesuatu.

"Aku tidak bermaksud menjauhi mu! Jangan salah paham!"

"Lalu?"

"Aku takut pacar mu marah!"

Alasan yg konyol

Aku menghela nafas, "astaga"

Aku harus lebih manusiawi..

"Baiklah!" jawab ku..

Aku meninggalkan nya di belakang dan menerobos hujan yg ku temui di luar gedung ini..

Hailey Cutherfield Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang