"Good morning, princess."
Aku mengerjap-ngerjapkan mataku lalu meregangkan punggung. Masih mengantuk, jadi aku menarik selimutku lagi sampai menutupi kepala dan kembali memejamkan mata.
Eh, tapi—
"Jeff?"
"Hai," sapanya. Sebelah tangannya lalu menyingkirkan helaian rambutku yang tidak beraturan menutupi sebagian wajahku.
"Kok di sini?" Tanyaku sambil bangun, segera menata rambutku dengan jari sebisanya agar tidak terlihat seperti singa.
"Kangen," jawabnya sambil mengulas senyum genit.
"Gembel," tukasku.
"Serius."
Aku hanya memutar bola mataku jengah. Udah biasa digombalin Jeffrey.
"Sana mandi," katanya sambil menarik selimutku lalu dilipat—kebiasaan Jeffrey waktu awal-awal kita berpacaran. Sweet, jangan ditanya. Tapi kalian tahu sendiri, keromantisan pasangan itu tidak bertahan lama. Kalau sebuah hubungan sudah lumayan 'tua', maka yang tersisa adalah komitmen. Romantis itu hanya pemanis. Dan terlalu banyak pemanis itu tidak baik bagi kesehatan :)
Tapi bukannya menuruti apa kata Jeffrey, aku malah kembali menjatuhkan diriku di kasur. Bukan mau dimanja, cuma memang masih mengantuk. Aku melirik jam di atas nakas, masih jam setengah 6 pagi. Kurang kerjaan sekali Jeffrey jam segini datang kesini.
"Heeeeh, disuruh bangun!"
"Masih ngantuk, Jeff! Sana keluar, aku mau tidur lagi," kataku sambil kembali menarik selimut yang sudah Jeffrey lipat—sangat rapi, aku bahkan biasanya hanya meninggalkannya begitu saja, tidak pernah melipat selimut. Hehehe
"Young lady get up! Belajar jadi calon ibu yang baik," omelnya.
"Aku belum mau punya anak," sahutku dari dalam selimut.
"Mau aku bikinin?"
Aku menoleh Jeffrey aneh, dan dia tersenyum miring, menyeramkan.
"Get out!" Aku memunggunginya lalu membungkus tubuhku dengan selimut.
Dan Jeffrey malah menelusup masuk ke dalam selimutku lalu memelukku dari belakang.
"Jeff—"
"Aku juga mau tidur lagi kalo gitu," katanya. Dia menjejalkan kepalanya ke tengkukku. Belum lagi tangannya yang melingkar di pinggangku, rasanya—someone please help me!
"Geli Jeff!" Berontakku. Tapi yang ada pelukannya malah semakin mengerat.
"Young lady, calm down."
"Jeff—"
"Kalo aku ubah nama kamu jadi Erica Jung, mau?" Tanyanya.
"Huh?"
Aku bisa merasakan di belakang dia tersenyum. Beberapa saat dia memindahkan tangannya dari pinggangku, lalu kembali merengkuhku lagi—tidak, dia memperlihatkan sesuatu di tangannya padaku.
"Will you marry me?"
Speechless. Brain freeze. What is this?
"Mau gaaaaakk?"
Aku belum merespon. You know, kurasa ada yang salah dengan otakku.
Jeffery memutar badanku menghadapnya, lalu dia menyodorkan benda tadi—kotak kecil berwarna hitam dengan sebuah cincin perak yang—aku hanya bisa bilang, cantik.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Turtle Neck ; Kim Doyoung ✔
Fanfiction[ bahasa | completed ] "He hides something behind his turtle neck." ©crayonhaechan 2018 was #18 in au 01/29/2019 #9 in suju 01/29/2019 #5 in jeffrey 01/29/2019 #4 in jeffrey 01/30/2019 #5 in henrylau 01/30/2019 #2 in jeffrey 02/16/2019 #1 in henryla...