» 28

4.6K 899 214
                                    

warning!
1800++ words
beware of typos
enjoy ♡
__________


Masih sedikit syok dengan perlakuan Eric ke Mark tadi, cara orang-orang menyambutku di camp juga sedikit mencengangkan. Sebenarnya tidak disambut juga—karena tidak ada seorangpun yang bilang 'selamat datang'. Hanya saja kumpulan orang asing dan beberapa laptop yang menyala serta kertas-kertas yang bertebaran di meja ruang tamu agak membuatku risih.

"Ini dia!"

Pekikan salah satu orang yang berkumpul di sana membuatku tersentak. Dia meloncat seolah baru saja memenangkan undian ratusan juta dolar.

"Edwin, Johannes, Pamela, dan bocah ini.. Mino," gumamnya.

"Mino?"

Semua orang yang berada di sini langsung mengalihkan pandangan matanya padaku. Excuse me? Apakah suaraku sebegitu mengganggunya sampai mereka terlihat begitu kesal?

"Ayo, Kak, aku antar ke kamar." Eric menarik lenganku.

"Tunggu!"

Eric otomatis berhenti, begitu juga aku. Seorang pria muda berdiri dari duduknya. Jari-jarinya bergerak seolah tengah berusaha keras mengingat-ingat sesuatu.

"Erica.. Lee?" Katanya.

Aku melirik Eric sekilas sebelum mengangguk, "Yes, I am," kataku.

Dia menjentikkan jari lalu menyapu rambutnya ke belakang, "Aku Jun!" Serunya.

"Babo-ya, shikkeureo!" Protes pemuda lain yang duduk di sampingnya hingga orang yang baru saja mengaku bernama Jun itu terduduk kembali.

"Kalian saling kenal?" Tanya Chris—yang ikut berkumpul dalam lingkaran manusia berjas yang berkutat dengan berkas entah apa itu.

Aku menggeleng, tapi Jun menyahut dengan semangat, "Ya, kami berteman!"

Aku mengamati wajah Jun sebentar, lalu baru tersadar sesuatu, "Moon Junhui?" Tebakku. Dan dia mengangguk antusias.

Aku tersenyum melihat reaksinya. Sedikit demi sedikit aku bisa mengingatnya lewat gestur dan caranya berbicara. Penampilannya? Aku sangat lupa—pangling. Jun dalam ingatanku tidak seberwibawa Jun yang berada di depanku saat ini.

"Ayo," kata Eric.

"Biarin Erica disini," sela Chris. "Kita butuh kerjasama dengan Erica."

Aku?

◎◎◎
turtle neck
◎◎◎

Hampir satu jam, tapi tidak ada kegiatan apapun yang kulakukan. Aku hanya melihat mereka mengecek berkas-berkas itu satu per satu, berargumen, memeriksa puluhan folder di laptop, repeat. Aku bosan—hampir tertidur. Bahkan Eric yang dari tadi duduk diam di sampingku juga sempat terkejut oleh suara dengkurannya sendiri.

Lalu kerjasama macam apa yang Chris maksud?

"Erica," panggil Chris.

"Yes," sahut Eric.

"Erica," ulang Chris.

"Oh, iya, maaf. Aku sedikit mengantuk." Eric menggaruk belakang kepalanya. "Jadi pendengaranku agak.. yah, gitu lah."

Chris menghela nafas panjang lalu bilang, "Kamu kenal Mark Kim?"

"Mark Lee," koreksiku.

"No, Mark Kim."

"Mark Lee," tegasku.

"Ini." Chris mengangkat bendelan kertas di tangannya dimana ada data dan foto seseorang, "Mark Kim," ulangnya.

[1] Turtle Neck ; Kim Doyoung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang