» 35

4.1K 877 105
                                    

Sejak kebenaran tentang Mark yang membunuh pimpinan UnderGround itu dikonfirmasi, tim Roa memutuskan untuk mengambil tindakan. Sekarang Mark dilabeli sebagai buronan level S dan diburu oleh persekutuan militer beberapa negara yang bekerjasama dengan Amerika.

Beralih dari kasus Mark yang sekarang menghilang lagi entah kemana setelah melakukan pembunuhan itu, kondisi masyarakat dunia jadi kacau, terutama negara yang berada di sekitar Vatikan—negara yang sudah sedikit terkontaminasi ajaran UnderGround, I think. Oleh karena itu tim Roa memutuskan untuk bertindak dan membagi fokus pada dua hal, Mark dan Vatikan.

Aku tidak ikut andil dalam tindakan ini, tapi aku bisa menilai that this case's so damn terrible.

Lebih dari itu semua, aku mengkhawatirkan Mark. Aku juga memikirkan bagaimana reaksi Om Henry kalau tahu berita ini. Tapi aku yakin dia pasti sudah tahu karena kejadian ini menjadi international trending topic di internet, bahkan juga ditayangkan di media lokal.

Jujur saja, aku merasa bersalah. Aku hidup bertahun-tahun dengan Mark tapi aku tidak tahu seperti apa dia sebenarnya. Yah, aku merasa gagal menjadi kakak.

"Miss Turtle?"

Pintu kamarku diketuk beberapa kali lalu terbuka sedikit sebelum Doyoung melongokkan lehernya.

"Apa?" Tanyaku. Sudah selesai ngambeknya? Sekarang dia juga kan yang duluan menemuiku. Dasar.

"Mau masuk," katanya. Dia melangkah masuk bahkan sebelum aku mempersilakan.

Aku menggeser dudukku, memberi ruang untuk Doyoung duduk.

"Ada apa?" Tanyaku, tidak mau berbasa-basi. Sudah basi.

"Besok half moon," jawabnya setelah terdiam selama beberapa detik.

"Terus?"

Lagi-lagi jeda, bahkan lebih lama. Mungkin kalau aku tidak mengetuk punggung tangan Doyoung, dia tidak akan menatapku.

"Gak papa," jawabnya kemudian.

"Terus kenapa wajahnya ditekuk gitu?"

"Aku gak tau harus sedih atau seneng."

Dahiku mengerut. Sedetik kemudian tawa geli keluar dari mulutku. Gimana sih, mau bebas kok malah gak tau harus seneng atau sedih?!

"Mino mati.." katanya.

"Hmm.." sahutku seadanya. Terus terang saja itu sebenarnya kabar yang lumayan menggembirakan. Tapi bersamaan juga menjadi kabar buruk karena Mark adalah orang dibalik kematian pemimpin UnderGround itu.

"Ritualnya gak bisa berlangsung kalo Mino gak ada," lanjutnya.

"Ritual? Pembangkitan Raja?"

Doyoung mengangguk.

Aku tersenyum, "Ya udah. Kan kamu bisa tetep jadi Kim Doyoung?"

"Tapi adikku.."

"Adikmu kenapa?"

"Maksudku.. Queen," sahutnya. "Dia bisa melakukan apa aja."

"Jadi intinya jangan sampe ketemu adik mu sampai half moon, kan?" tanyaku.

Doyoung mengangguk, "Tapi perasaanku gak enak."

"Kenapa?"

Dia tidak menjawab, hanya menatapku lama.

"Heh, bengong," kataku sambil mengibaskan tangan di depan wajahnya.

Doyoung menangkap tanganku lalu digenggam erat. Tapi dia masih diam. Aku jadi bingung.

[1] Turtle Neck ; Kim Doyoung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang