Bel pulang sudah berbunyi,murid yang mendengarnya pun langsung bersorak riang.
Begitu juga dengan Risa yang semangat untuk pulang kerumahnya,kebetulan hari ini adalah hari jumat biasanya pulangnya lebih awal dari hari biasanya.
Risa sedang menunggu kendaraan metromini yang akan mengantarkan kerumahnya.tapi saat Risa mau naik kendaraan metromini,tiba-tiba Risa hampir ketabrak oleh seseorang. tentunya Risa belum sempat melihat siapa yang hampir menabraknya.saat Risa mendongakkan kepalanya.ia melihat Geri yang sudah ada didepannya.
Yang dilakukan Geri hanya memasang muka datar seperti orang yang tidak punya salah."ngapain lo disitu sih!untung aja gak ketabrak,kalau ketabrak gimana!bisa lebih hati-hati gak,HAH?!" Bentak Geri.
Risa yang mendengarnya langsung mendekat kearah Geri yang masih di motor tak ada niatan untuk membantu Risa."ma-maaf kak saya gak lihat-lihat jalannya." Ucap Risa dengan terbata-bata.
"Kalau ngomong emang gampang,tapi kalau sudah terjadi seperti tadi siapa yang mau disalahin!gak bakalan ada yang mau ngaku." Jelas Geri.
Risa mengangguk samar-samar."iya kak maaf kalau begitu,permisi."
Risa segera naik ke metromini yang dari tadi sudah menunggunya.
Didalam metromini,Risa sudah duduk dibangku yang kosong.tak terasa air mata Risa turun dan tak henti-hentinya untuk menangis.Risa jadi teringat perkataan kasar yang dilontarkan oleh Geri.
"Jangan menangis,nanti kalau semesta ikut bersedih,gimana ?" Ucap seseorang yang sudah berada disamping Risa.
Risa menoleh kearah orang yang sudah berada disampingnya."eh-kak Arkan,kok disini duduknya ?" Sambil menghapus air matanya.
"Kebetulan bangku disampingmu itu kosong,jadi aku tempati saja." Jawab Arkan.
Risa mengangguk paham."oh begitu."
"Hei-kau punya hutang padaku." Arkan mengalihkan pembicaraan.
Risa melongo."hutang ? Berapa yang harus kubayar,kak ?" Sambil mengeluarkan uang jajannya dari saku seragamnya.
Arkan terkekeh."maksudku itu hutang penjelasan."
Risa sempat berfikir lalu mulutnya membulat seperti huruf O."oh novel yang kemarin kubaca itu ya ?"
Arkan mengangguk antusias. "iya,gimana akhir ceritanya ?"
"Bahagia."
"Sungguh ?"
Risa mengangguk."Iya."
"Gimana sama ceweknya ?"
"Ya---tadinya ceweknya udah mau pergi,tapi cowoknya minta kesempatan untuk yang kedua kalinya."
"Wah---cowok itu sungguh beruntung telah mendapatkan cewek itu yak." Ujar Arkan.
Risa mengangguk setuju."iya kak,akhirnya dia bisa bahagia bersama orang yang ia cintai,sekarang hutangku lunas kan ?"
Arkan tertawa."hehehe,iya-iya."
Tak sadar ternyata Risa telah sampai didepan kompleks rumahnya.Risa bangkit dari duduknya lalu bergegas untuk turun.
"Kalau begitu saya permisi dulu kak." Pamit Risa.
Arkan mengangguk sambil memberikan jalan untuk Risa keluar dari tempat duduknya."see you,Ris."
"See you too."
Arkan hanya bisa melihat Risa lewat jendela kaca metromini.
"Kenapa disaat lo nangis,gue merasa sakit,apa gue punya perasaan terhadap lo ?" Batin Arkan.

KAMU SEDANG MEMBACA
GERISA [END]
Novela JuvenilNote: Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan. Cerita ini belum di revisi. "akan ada saatnya aku pergi." mencintai dan mengagumimu selama 2 tahun.sungguh,tidak mudah.itu semua karna dirimu aku bertahan. hatinya sangat sulit ditaklukkan.ia...