Lelaki, ia diciptakan sedikit berbeda dari wanita. Namun, mereka
tetaplah manusia, mempunyai perasaan yang dapat terluka.
~okta ascrilia-OktaNova-
Pukul dua belas siang, dimana hari mulai terasa amat memanas. Dito memiringkan tubuhkan ke sisi kiri kasur, ia hendak turun namun pergelangan kakinya masih terbalut gips yang menimbulkan rasa sakit di dalamnya. Lelaki bermata sipit itu kini hanya mengenakan koas tipis berwarna abu-abu itu pun milik Okta. Dalam keadaan seperti ini tentu ia merasa bosan.
Sejak jam sembilan pagi, ketika Nia menuntunnya istirahat di dalam kamar Okta, namun nyatanya lelaki itu malah semakin merasa perih di luka kakinya, dan pusing mungkin akibat benturan pada kepalanya. sampai sekarang ia bahkan tak memejamkan matanya, yang ada rasa bosan yang melanda. Menunggu Okta maupun Nova pulang percuma saja ia harus menunggu dua jam lagi.
Lelaki jakung itu melirik jendela yang berada di sisi sebelah kanannya. Terik mentari terasa begitu menghangatkan tentu saja ini siang hari. Di sebelah jendela putih itu ada sebuah poster lelaki gundul berpakaian putih dengan banyak tulisan China, dari sana Dito baru tahu jika Okta juga mengenal kempo.
Tatapan Dito beralih turun mengedar ke sekitar dan tak sengaja matanya lihat sebuah ponsel di atas nakas. Letak nakas tersebut tepat di sudut kiri berdempetan dengan bibir kasurnya, hal ini memudahkan Dito mejamahnya. Tangannya terulur mengambil benda pipih hitam di sebelah sebuah bingkai foto gadis pemilik kamar ini.
Gue tahu, lo bosen. Gue tinggalin hp gue buat lo mainin sesuka lo :')
Spontan sudut bibir Dito mengembang. Okta memang terbaik. Lelaki itu tak mampu menyia-nyiakan kesempatan seperti ini. Segera ia menyalakan benda tersebut, lalu menuju salah satu apk games milik Okta. Jangan tanya apakah gadis itu memainkannya juga, karena biar pun ia seorang cewek Okta adalah tipe cewek paling langka bagi Dito. Lihat saja ketika gadis lain sibuk merawat penampilannya, Okta hadir dengan penampilan sederhana sebuah koas celana pendek dengan rambut terguncir itu saja cukup. Ketika gadis lain sibuk dengan aplikasi sosmed dan juga kamera mereka, Okta sama sekali tidak tertarik. Bisa dikatakan perbandingan yang sama antara Okta dan kembarannya yang menurut Dito super feminim.
Tipe gadis idola dan incaran lelaki seusianya. Namun bukan berarti dia juga termasuk. Karena pandangan seseorang itu berbeda-beda menurut sudut pandang yang diambil.
***
"Dito, ayo minum obat dulu, Nak!" Nia masuk menghampiri lelaki yang sibuk dengan permainan games nya hingga melupakan sekitar. Setelah sadar dengan penuturan Nia akhir lelaki itu dengan terpaksa meletakkan ponsel tersebut tentunya setelah di matikan.
"Kamu lagi apa? Bunda sempet manggil dari dapur tadi kamu gak nyahut-nyahut," tanya Nia dngan lembut, mungkin jika ini bukan versi bundannya kembar Dito pastikan ia kena semprot kemarahan.
"Hehe, aku eh Dito keasyikan main game, Bun." Nia tertawa pelan mendengar ucapan Dito. "Maaf, yah Bun. Saya salah yah?" sambung Dito lagi yang bingung dengan tawa Nia.
"Gak ada yang salah, kok. Ini udah siang, bunda bawain kamu obat tapi sebelumnya kamu habisin dulu makannya." Nia menyerahkan nampan berisi sepiring nasi lengkap dengan lauk san juga segelas air putih plus botol obat miliknya. Dito tersenyum hangat menerimanya. Rasanya ia ingin memiliki seorang ibu layaknya sosok Nia. Kerinduannya terhadap kasih sayang seorang ibu memeng telah lama terlupakan. Wajar saja, lelaki itu telah tiga tahun tinggal berpisah dengan ibunya, mungkin hanya sebulan sekali wanita kerinduannya itu mengunjunginya atau menjemputnya menginap di apartemennya. Namun, semakin berjalan waktu tetap saja Dito merasa dilupakan. Ia seakan hidup sendirian. Hanya ada Okta yang dari dulu selalu disisinya. Ia, sebenarnya terluka oleh keadaan.
-OktaNova-
Full satu chapter bersama
babang Dito. 😘Semoga suka.
Salam hangat,
~Molysa
Babang Dito ayongibrasta
Si kakak tomboy
Okta ascrilia amareta witomo
KAMU SEDANG MEMBACA
Oktanova
Teen FictionDua peran satu alur. kisah dua gadis yang terlahir kembar. Okta Ascrilia Witomo juga adiknya Nova Ascrilia Witomo. Kedua gadis remaja kembar indentik. Meski demikian, banyak sekali perbedaan antar kedua. Hingga kedua kepribadian terpaksa harus di...