Chapter 21

43 5 0
                                    


"Inilah saya, tak seburuk yang mereka bicarakan. Namun, juga tak sebaik apa yang saya tunjukkan."
-Okta Ascrilia amareta witomo

-OktaNova-


"Sumpah rambutnya, kakak!" hesteris Nova kala memasuki rumahnya. Di belakangnya berdiri seorang lelaki dengan pelototan mata yang tak biasa.

Di dalam sana, telah ada Nia yang baru saja membawakan minuman pada teman-teman sekelas Dito yang berkunjung, diikuti Okta dan Dito yang duduk di sofa berhadapan dengan ketiga temannya.

"Nov, ayo masuk jangan teriak-teriak ah, bikin malu tahu." Nia beranjak sembari melirik putrinya yang masih saja mematung diambang pintu. "Nak Gio, ayo sini masuk dulu. Biarin aja Nov berdiri di sana," sambungnya lagi. Gio mengangguk pelan lalu menepuk bahu Nova agar segera masuk. Sedangkan Nia, telah kembali ke dapur.

"Dito, bilang sama Nov, ini bukan kak Okta 'kan? Masa penampilan kak Okta jadi gitu, ih. Apa kata dunia?"

Dito yang ditanyai hanya memasang wajah melas, "bukan, ini istri gue." Nova mencabik bibirnya kala mendengar penuturan Dito.

"Gue gak mikir kata dunia, yang ada di dunia siapa urusin banget urusan gue." tukas Okta begitu santai. Begitulah sifatnya, tak pernah memikirkan ucapan orang lain tentang buruk atau baiknya dirinya, karena baginya tak ada yang lebih mengenal dirinya kecuali dirinya sendiri.

Dan akhirnya  Nova beranjak masuk ke kamarnya, membersihkan dirinya yang cukup kelelahan.

"Duduk, Yo." Okta menepuk pelan sofa di sebelahnya, mau tak mau Gio harus ikut duduk di sini. Gio melirik tiga lelaki di hadapannya, satu yang berkulit putih bermata coklat bernama Eldrik, di sebelahnya ada lelaki dengan paling pendek tidak rambutnya bisa disebut gundul bahkan, itu bernama Yusuf dan di sebelahnya lagi adalah yang paling urakan dari ketiganya,  jika ketiga temannya memakai pakaian dengan rapi, lelaki ini hanya memakai kaos hitam dengan jeans yang bagian lututnya sobek-sobek, tak lupa kalung yang menggantung dilehernya, rambutnya pun telah cukup panjang hingga menutupi matanya, ia bernama Deren.

"Kok pada diem-dieman, sih? Tadi aja pada heboh," celetuk Okta memecah keheningan.

"Pada takut itu si mantan kapten basket mungkin." Dito menyambung. Deren dan Yusuf hanya menyengir, sedangkan Eldrik, lelaki itu sedang sibuk dengan handponenya.

"Gue ganggu, yah?" tanya Gio yang merasa canggung. "Enggak, apaan sih, lo ah," balas Dito mewakili.

"Udah lama emang kalian di sini?" Gio mulai mencari topik pembicaraan. Dan di saat bersamaan Nova kembali muncul dengan pakaian yang telah berganti, ia langsung saja duduk di bagian ujung sofa sebelah Gio tanpa rasa malu.

"Udah lama banget mereka di sini, Yo. Udah hampir dua jam, tahu. Ini aja minuman yang kedua kalinya, Bunda buat." timpal Okta. Ketiga temannya kali ini serentak menyengir malu.

"Lo yang namanya Deren, yah? Yang waktu itu pernah nge-dm Nov kan? Minta di follback?" timpal Nova sembari memicingkan matanya ke arah Deren lelaki itu hanya menggaruk tekuknya dan mengangguk malu. 

"Kak Gio tahu, dia tuh yang waktu itu Nov ceritain itu, yang nge-dm Nov lucu banget, hahah.." Gio yang juga ikut memperhatikan Deren hanya mengangguk, tak mau membuat lelaki itu lebih malu lagi.

"Nov." peringat Okta membuat adiknya segera terdiam dari tawanya.

"Kak Okta, siapa yang motong rambutnya model gitu? Kok jelek banget, sih. Di salon mana, hah? Pasti mbak-mbaknya salah motong 'kan?"

Dan, kali ini malah Dito yang tertawa begitu lepas sebelum ditatap tajam oleh Okta. "Bunda yang motong," tukas Okta tajam, selanjutnya gadis itu malah beranjak pergi.

"Ups," ucap Nova pelan sembari menutupi mulutnya. "Kakak mau kemana?"

"Dapur, pengap situ."

"Ish, nyebelin ah," celetuk Nova lagi. Sedangkan Dito dan Gio hanya menggelengkan kepalanya. Deren, Eldrik, dan Yusuf? Jangan ditanya, mereka mati-matian telah berusaha menahan tawanya menyaksikan kedua adik-kakak kembar dengan sifat yang, sulit di jabarkan ini. Yang satu kekanak-kanakan dan yang satu terlalu dingin. Ah, begitu Okta dan Nova.

-OktaNova-

Ini dia, Okta Ascrilia Amareta Witomo setelah potong rambut, huhu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini dia, Okta Ascrilia Amareta Witomo setelah potong rambut, huhu. Cantik gak?

Dan, ini Nova Ascrilia Agatha witomo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan, ini Nova Ascrilia Agatha witomo.

Salam hangat,
-MOLYSA

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 06, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

OktanovaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang