Chapter 12

38 10 0
                                    

-OktaNova-

Okta masuk ke dalam mobil yang telah lama menunggunya. Mang Akos masih betah bersandar di mobil. Mang Akos adalah lelaki seumuran dengan papanya-Witomo,  beliau seringkali mengantar jemput Okta dan juga Nova jika papanya tidak ada. Lelaki tersebut juga masih mempunyai ikatan saudara dari pihak Nia, meski bisa dikatakan cukup jauh namun tinggal di komplek yang sama tentu membuat mereka saling membantu. Ditambah Mang Akos adalah seorang duda beranak dua yang masih sekolah, tentu sebagai bentuk kepudiannya Witomo tak segan memperkerjakan Mang Akos apa saja bila dibutuhkan.

Beberapa saat berlalu hingga yang ditunggu akhirnya datang. Nova menghampiri mobil dengan riang, beberapa langkah dibelakangnya disusul seorang lelaki. Okta menurunkan kaca mobil guna melihat kembarannya lebih jelas.

"Kak," panggil gadis itu dari luar mobil. Okta menaikki sebelah alisnya sebagai respon.

"Nov hari ini pulang sama kak Gio yah. Kasian udah jemput, nih. Udah minta izin juga kok sama bunda." Nova berkata dengan manis. Okta sudah hafal betul sifat yang satu ini.
Mang Akos berjalan mendekat. Begitupun lelaki tersebut.

"Ta, gue sama Nov mau pulang bareng, yah. Gue udah izin sama bunda kok," ucap Gio mengulangi.

"Sama bunda doang berani minta izin, sama papa dong kalau berani." Okta dengan sengaja berkata demikian, niatnya ingin menggoda Gio. Pasalnya, jika berhubungan dengan papanya-Witomo pasti ia langsung kicep.

"Udah, ah lo baru jadi calon ipar aja, capek amat diminta restu. Gimana kalau gue minta restu nikah."

"Eh, enak aja. Calon-calon ipar. Inget, yah gue belum restuin kalian berdua pacaran. Jadi, baek-baek jaga sikap kek," keluh Okta. Sedangkan Nova mulai jengah dengan situasi ini, ditambah sinar matahari yang mulai menusuk kulit putihnya.

"Kak Gio, ayo deh. Sama kak Okta diajak ngomong gak bakal sampe rumah, nih kita." Nova narik lengan Gio hingga membuat lelaki itu sedikit mundur.

"Kak, Nov duluan, yah. Pay kakak kuh sayang!"

Okta menatapnya kesal. Bisa-bisanya gadis itu langsung beranjak pergi seperti itu.

"Eh, calon adek ipar jagain adek gue, tuh. Awas lecet, gue banting kau!" teriak Okta kencang, sedang kedua pasangan itu tertawa dengan riang.

***


OktanovaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang