Chapter 9

29.8K 1K 30
                                    

Reva terus menatap benda kecil yang melingkari jari  jarinya.ia masih tidak percaya apa yang telah terjadi pada dirinya tadi malam,ia dilamar oleh Reyhan dihadapan semua anggota keluarganya.

"Jika dia benar benar jodohku,aku terima jika ia memang takdirku.tetapi, jika dia bukan jodohku,aku akan mengikhlaskan dia pergi dan menunggu seseorang yang dikirim Allah untuk mendampingiku" gumamya sendiri.

Flashback🍃

"Reva menikahlah denganku,apakah kamu mau menerima lamaranku ini?" kata Reyhan menekuk lututnya dan memperlihatkan kotak bludru warna biru yang didalamnya ada dua cincin emas putih berukir nama Reyhan dan Revalina.

Reva sangat gugup dengan apa yang dilakukan Reyhan saat ini.ia merasa jantungnya berdetak dengan tempo yang sangat cepat,wajahnya sudah memerah menahan semua kegugupanya,kakinya lemas seperti tidak bisa menopang tubuhnya.
Dengan menghela nafas ia menjawab
"I...iya.kuterima lamaranmu"jawab Reva.

Lalu Reyhan memasangkan cincin itu ke Reva, begitu pula dengan Reva.

" Acara pernikahan kalian akan dilaksanakan setelah kalian lulus SMA"kata kakek.

"Hah.." aku dan Reyhan melongo mendengar penuturan kakek.

"Ayah,apa tidak terlalu cepat" kata mama.

"Lebih cepat lebih baik" jawab kakek Reva.

"Tetapi bagaimana dengan Kuliah kami kek,Reva pengen kuliah" kata Reyhan.

"Kalian tetap melanjutkan Kuliah,bukanya kuliah diperbolehkan untuk mahasiswa yang sudah menikah" kata kakek Reyhan.

"Tapi.." kata Reva.

"Gaada tapi tapian,kalian persiapkan pernikahan kalian"kata kakek"

Flashback end🍃

"Aneh juga alur hidup gue"batinya.

"Reva,turun gih... Reyhan sepertinya udah nyampek tuh,nanti telat loh sekolahnya"kata mama.

"Iya mah,,bentar lagi Reva turun" teriak Reva.

Mulai hari ini Reva dan Reyhan berangkat sekolah bareng.

-o0o-

"Assalamualaikum" kata Reyhan mengucap salam.

"Wa'alaikumsalam" masuk nak.

Reyhan lalu mencium tangan mama Reva

"Reva mana tante?"

"Kamu ini,jangan panggil saya tante.panggil saya mama..kamu sudah mama anggap seperti anak mama sendiri..Reva masih di atas ayuk..sarapan dulu,kamu belum sarapan kan,"kata mama.

"Iya Rey,kamu juga keluarga kita" kata papa.

"Iya ma,pa" kata Reyhan. Ia bahagia bisa mempunyai kasih sayang seorang ibu lagi.

Reyhan & Revalina (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang