Additional Part 2 (Dave Video Call)

35.9K 2.8K 596
                                    

Aku tuh senang banget akhirnya bisa dekat sama Dave

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku tuh senang banget akhirnya bisa dekat sama Dave. Walau agak nggak enak sama kakak-kakakku (Dave kan mantannya Savanna), tapi berteman sama dia bisa bikin aku percaya kalau dunia menyediakan sakit dan penawarnya. Dave itu cowok yang ekspresif dan ceria. Dia selalu pengin bantu orang walau dia sendiri lagi kesusahan.

Sudah gitu, amazing banget kan bisa temenan sama cowok tanpa ada racun suka-sukaan gitu?

Di buku-buku romance, persahabatan cewek sama cowok selalu diakhiri dengan cinta. Tuh contohnya si Jacob yang akhirnya nyosor Bella pas dia jauh sama Edward. Kami bisa bahagia bersahabat tanpa ada rasa apa-apa. Kami bisa saling sayang sebagai sahabat, nggak lebih. Apalagi sekarang Dave sudah bakal nikah sama Fifi, kan?

Kalian pasti nggak tahu deh gimana asyiknya ngobrol sama Dave. Walau model terkenal, dia sama sekali nggak sombong sama orang.

Ini obrolan kami di telepon waktu aku masih di Jakarta dulu, sebelum semua rangkaian hal buruk terjadi.

Subuh-subuh, dia sudah video call aku dengan tampang kaya gini di atas motor.

Subuh-subuh, dia sudah video call aku dengan tampang kaya gini di atas motor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya, ampun! Cewek jam segini belum bangun. Pantesan jomlo. Jodohmu dipatok ayam."

"Bodo amat," kataku sambil meregangkan badan dan menguap lebar. "Ngapain lo jauh-jauh ke New york jadi ojek doang. Balik aja lo ke sini lumayan bisa tenar jadi ojek ganteng."

Dengan tampang merengut dia bilang, "Glace, coba pinteran dikit, dong. Kalau angkat video call nyalain lampunya. Aku lihat apaan?"

kunyalakan lampu tidur sambil menguap lagi. Malas banget sebenarnya mau bangun jam segini.

Eh, dia langsung teriak, "Buset! Matiin, deh. Ngeri lihat mukamu."

"Dave, lo udah merangkap jadi tukang ojek plus setan, yak? Pagi-pagi bikin naik darah."

Dia terbahak-bahak. "Kenapa sih jadi cewek baperan?"

"Mending sih gue baperan daripada lo sok kegantengan, sok paling wah, sok ngerendahin orang, sok banyaklah pokoknya. Saking soknya, pas mati lo langsung dibukain pintu neraka selebar-lebarnya."

"Terus di neraka aku jadi pimpinan dong. Macam disembah gitu. Mereka takjub sama kegantenganku. Apalagi kalau lihat ..." Dia membuka jaketnya sampai bahunya terlihat, lalu mengencangkan otot bahunya. "Siapa sih yang nggak ngiler lihat body-ku."

Nasty Glacie (Terbit - Rainbow Books)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang