Orang yang menentang rencana kami adalah Tundra. Dia bilang, "Gini, Drey. Lo bisa ngapain aja sesuka lo. Gue dukung. Tapi, lo nggak boleh bawa-bawa Glacie lagi. Sudah cukup yang lo bikin kemarin. Nggak usah ditambah-tambah lagi."
"Bang, aku nggak bakal kenapa-napa, kok," kataku dengan suara yang dikuat-kuatkan.
Muka Tundra kaya orang nelan sumbu kompor nyala. "Nggak kenapa gimana? Sekarang aja lo kaya gitu."
"Brother, aku berjanji akan menjaganya," balas Drey dengan senyum manis yang jarang dikeluarkannya kalau ngomong sama aku.
"Nggak. Lo mau kita panjangin urusan?"
Di antara semua keributan itu, dengan sabar Fifi menerjemahkan semua perdebatan seperti pemandu wisata untuk Adam. Ruangan jadi penuh dengan suara-suara ribut. Mereka semua baru diam pas Heath akhirnya ngomong, "Aku mempertaruhkan hidupku. Kalau terjadi sesuatu pada Glacie, kamu boleh melakukan apapun padaku. Apapun."
Tundra nggak bisa ngomong lagi. Dia menatap Savanna yang kelihatan pengin nangis. Setelah kelihatan menimbang sesuatu, dia bilang, "Glace, gue sayang banget sama lo. Lo tahu itu. Semua orang di sini sayang sama lo. Semua orang di sini pengin yang terbaik buat lo. Cuma, kami memilih cara yang berbeda. Lo yang menentukan. Setelah ini, lo yang menanggung sendiri semua akibat perbuatan lo seperti yang lo mau."
Dengan air mata menetes, aku menjawab, "Bang, aku juga sayang banget sama Abang. Nggak kira-kira lah Bang sayangnya. Abang itu cowok terbaik. Aku bukan nggak dengar apa kata Abang. Tapi, membiarkan Aaron bebas itu sama aja kaya melihara setan, Bang. Suatu saat dia pasti bakal ganggu hidupku. Abang nggak mau kan lihat aku terus-terusan dikejar orang kaya gitu?"
Aku menunggu Tundra yang kelihatannya mau ngomomg. Ternyata, dia cuma menghela napas panjang saja. Jadi, aku yang ngomong lagi, "Bang, aku nggak sendirian. Aku punya mereka yang pasti bakal jagain aku. Aku ngerti kok gimana perasaan Abang, apalagi Abang punya anak cewek. Aku memang nggak bisa jaga diri, tapi mereka bisa jaga aku."
"Brother," kata Drey dengan suara pelan. "Aku berjanji tidak akan ada hal buruk yang terjadi pada Glacie. Kami akan melindunginya seperti bagian dari diri kami sendiri."
Tundra menunduk, lalu berkata, "Terima kasih," dengan suara rendah.
"Bang," panggilku. "Peluk aku."
Tundra menghampiriku. Sambil memelukku, dia berbisik, "Maaf, gue nggak bisa berbuat banyak buat lo."
"Yang Abang lakukan ini sudah berarti banyak buatku. Aku sayang banget sama Abang. Sayang banget."
Waktu melihat Heath, aku tahu dia sependapat denganku kalau Tundra memang terlalu baik untuk melihat banyak hal buruk dalam hidupku, sama dengan cerita buruk dalam hidup Savanna.
Tuhan, kenapa sih aku nggak kaya Tundra aja? Kenapa aku harus mengalami hidup serumit ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Nasty Glacie (Terbit - Rainbow Books)
Romance(PART TIDAK DIHAPUS ) Gimana sih rasanya jadi cewek kaya mendadak? Bisa jalan-jalan ke luar negeri, punya bodyguard, bisa beli apa pun yang kamu mau (termasuk mulut orang yang nyinyirin kamu), dan masih banyak lagi keseruan lain yang bisa kamu bayan...