(PART TIDAK DIHAPUS )
Gimana sih rasanya jadi cewek kaya mendadak? Bisa jalan-jalan ke luar negeri, punya bodyguard, bisa beli apa pun yang kamu mau (termasuk mulut orang yang nyinyirin kamu), dan masih banyak lagi keseruan lain yang bisa kamu bayan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Apa ini yang dirasakan Savanna?
Apa ini yang dipikirkan Savanna saat pulang dari apartemen Drey untuk kembali pada Dave?
Tapi, aku nggak cinta sama Dave. Itu kecelakaan. Itu nggak sengaja.
Yah, aku tahu nggak ada kecelakaan. Kecelakaan itu kalau aku jatuh terus berdarah. Tapi, ini kesengajaan. Aku merasakannya. Aku menikmatinya. Sampai sekarang aku masih bisa merasakan bibir Dave. Aku juga masih bisa merasakan lidah Dave di dalam mulutku. Aku nggak bisa bohong dan bilang kalau aku nggak suka. Ciuman itu enak sekali. Kalau ingat, aku masih merinding banget.
Kenapa aku bisa diam saja dicium Dave? Kenapa aku nggak marah? Seharusnya kan aku marah dan gampar dia. Seharusnya kan aku ingat kalau aku punya Heath.
Apa begini yang namanya selingkuh? Tapi, aku kan nggak suka Dave. Aku sayang banget sama Heath.
Aku nggak tahu siapa yang duluan melepaskan ciuman tadi. Waktu aku buka mata, Dave memandangiku. Ekspresinya seperti syok. Kenapa gitu? Harusnya kan aku yang syok.
Bibirnya bergerak-gerak, tapi nggak ada suara yang keluar. Dia malah menggaruk kepalanya berkali-kali sampai rambutnya berantakan.
"Maaf, Glacie," katanya sambil bergerak menjauhiku.
Aku pengin berdiri dan pergi. Tapi, lututku masih gemetar. Napasku masih tersengal karena nggak bisa napas waktu Dave menekan mulutnya ke mulutku tadi.
"Glacie?"
Aku berusaha menggeleng untuk bilang sama dia kalau aku nggak apa-apa. Aku berusaha berdiri. Pokoknya aku harus keluar dari kamar ini.
"Glacie?" Dia memanggil lagi.
Aku mau Heath. Aku mau dia datang ke sini dan membawaku kembali ke kamar.
Setelah mengerjap beberapa saat di depan pintu, aku berjalan sempoyongan ke luar dari kamarnya. Aku nggak menoleh ke arahnya lagi. Bukannya aku marah, sih. Ini bukan sepenuhnya salah dia. Aku juga punya andil, kok. Cuman, di dalam pikiranku penuh sama Heath. Apa yang harus kukatakan ke Heath?
Sampai di depan kamar, aku baru sadar kalau HP-ku tertinggal di kamar Dave. Jaketku juga ketinggalan di situ. Untung kunci kamar ada di kantong jinku. Untungnya lagi kartu kecil itu nggak patah waktu duduk tadi.
Begitu masuk kamar, aku langsung merangkak ke tempat tidur tanpa melepas sepatu. Aku bersembunyi di balik selimut dingin.
Aku sadar kalau aku menggigil. Bukan. Kali ini bukan karena ciuman Dave. Tapi, aku takut sama Heath. Dia pasti tahu. Dia selalu tahu apa yang kulakukan. Aku takut dia marah dan mutusin aku. Aku takut dia marah dan hajar Dave.
Kok aku bisa bikin kacau kaya gini, sih?
Ini salahku. Seharusnya aku nggak minta Dave ngajarin ciuman. Kan bego banget kaya gitu. Seharusnya aku nggak datang ke kamar Dave. Aku kan bisa nunggu Dave di lobi. Aku juga bisa jalan-jalan ke sekeliling hotel sampai Dave menyelesaikan kerjaannya. Aku kan seharusnya bisa belajar dari kesalahannya Savanna.
