Part 11

9.7K 944 61
                                    

"Apa benar Yume itu adalah mantan asisten pribadimu?"

"Ya,"

"Sejak?"

"Aku lulus sekolah model,"

"Apa yang menyebabkan ia berhenti?"

"Ia ingin menikah,"

"Lalu?"

"Aku tidak tahu selanjutnya,"

Sasuke mendengus.

"Sakura, jika kau ingin berhenti, maka aku akan berhenti. Aku akan melanjutkan ini esok," Sasuke menyatukan kedua tangannya dalam satu kepalan tangan. Ia menatap lurus pada Sakura yang terlihat gelisah.

Sejak dimobil , Sasuke memang sudah tahu bahwa wanita itu sedang terguncang, tapi ia harus melakukan investigasi ini secepat mungkin untuk segera menemukan celah kemungkinan lawan akan kalah.

Sasuke menyimpan alat tulisnya. "Aku akan pulang," ujar Sasuke.

"Jangan," cegah Sakura. Sasuke yang sudah  bangkit dari sofa, lalu menatap Sakura yang sedang menunduk, dan saling menautkan jari-jarinya satu sama lain. Sakura sedang cemas.

Sasuke kebingungan, ada apa sebenarnya ada Sakura. Ia terlihat sangat lemah. Padahal Sasuke tahu, bukan Sakura sekali jika terlihat kalah seperti ini.

"Lanjutkan apa yang harus kau lakukan sekarang," Sakura melihat kearah Sasuke.

Sasuke mendengus. ia menghela napas panjang. Kelakuan Sakura memang tidak bisa ditebak.

"Aku akan mengatakan apa yang kau tanyakan. Kau butuh apa lagi?"

Mata Sasuke menyipit. Gadis ini benar-benar bodoh dalam menyembunyikan emosinya. Sakura salah jika ia harus berpura-pura kuat pada Sasuke yang notabenenya sudah sangat mengenal Sakura hingga kedalam-dalamnya.

"Hubungi Sai dan Kakashi. Suruh mereka kemari. Aku harus pulang,"

"Uchiha!"

Sasuke diam tak membalikkan badannya. Ia hanya berjalan menuju pintu keluar.

"Cepat lakukan apa yang ingin kau lakukan,"

"Aku sudah cukup, kita lanjutkan esok hari di kantorku,"

"Sasuke, tunggu,"

Sasuke sedikit melirik kebelakang.

"Apa kau ingin melakukan apa yang ada di kertas perjanjian?"

Sasuke menyipitkan matanya. Perjanjian? Tentu ia tak lupa dengan apa yang sudah menjadi dasar kerja sama mereka. Tapi.... Kenapa harus malam ini? Sakura sedang letih, dan ia juga sedang down, bagaimana bisa mereka melakukan hal itu saat ini ketika suasana hati mereka sedang tidak mendukung?

"Ayo cepat," Sakura beranjak dari sofanya, ia lalu berjalan menuju kamarnya tanpa melihat sedikitpun pada pria itu.

Merasa dirinya tidak diikuti, Sakura lalu mengalihkan pandangannya ada Sasuke yang masih diam ditempat yang sama, dan memandang Sakura dengan tatapan dingin. Sangat sukut diartikan.

"Ayo, cepat, Sasuke, aku ingin semuanya cepat berakhir," Sakura mulai merasa kesal, ia melipatkan kedua tangannya d dada. "Aku akan menunggumu di kamar," lanjut Sakura.

Sasuke tetap memandang Sakura dengan dingin. Rahangnya mengeras.

"Hei! Jangan diam saja, memang ya, sejak dulu kau tidak pernah berekspresi!" teriak Sakura frustrasi. "Cepat Uchiha! Jangan membuang-buang waktumu,"

Merasa jengah dengan hanya memandang Sasuke yang tetap dingin, Sakura lalu berjalan cepat menuju Sasuke.

Ia lalu menarik kerah kemeja pria itu.

My Lovely LawyerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang