Part 24

7.8K 708 75
                                    

My Lovely Lawyer
.
.
.
©2019
.
.
.

"Kau mau?" tanya Sakura.

"Tidak," Sasuke tidak menyukai es krim sejak dulu, terutama jika itu rasa coklat, dan kini Sakura menawarinya, tentu jawabannya akan diketahui.

"Kenapa? Ini sangat enak padahal,"

Sasuker tersenyum geli melihat wajah Sakura, "Sepertinya aku akan suka jika memakannya langsung dari mulutmu," Sasuke mencoba menggoda Sakura.

"Maksudmu?"

Sedetik kemudian, Sakura merasakan bibirnya telah dilumat lembut oleh sesuatu yang empuk. Bibir Sasuke. Perlahan namun pasti, pergerakkan bibir Sasuke mulai menyusuri setiap inci dari bibir ranum Sakura.

Sakura diam mematung, ia tentu masih sangat terkejut dengan apa yang menyerangnya. Kecupan yang berubah menjadi ciuman nakal itu membuat jantungnya berdegub lebih cepat dan seolah siap keluar dari tempatnya. Kedua tangannya diam, juga dengan bibirnya, ia bahkan tidak sanggup untuk membalas permainan Sasuke, ia terlalu kalah.

"Bibirmu manis," ujar Sasuke, ia melepaskan ciumannya setelah beberapa detik ia melumat

Sasuke terkekeh ketika ia melihat wajah Sakura yang masih shock dan diam mematung karena perlakuannya barusan, juga sisa es krim di seluruh bagian bibirnya, sangat menggemaskan, "Jangan diam begitu, aku semakin ingin menerkammu," ujar Sasuke tertawa.

"Kau menyebalkan! Selalu saja tidak pernah bilang-bilang!" rajuk Sakura.

Di sore hari itu, di sisi sudut lapangan, Sakura sedang menemani Sasuke yang baru saja selesai berlatih basket. Mereka saling tertawa dan menggoda satu sama lain. Sakura bersumpah, ia sangat mencintai tawa dan senyuman Sasuke yang sangat sangat jarang ia lihat, terutama jika jam belajar seperti biasa. Jangankan untuk tertawa, jika mereka berpapasan di kantin, Sasuke bahkan tidak pernah menyapanya.

Sakura selalu suka Sasuke yang seperti ini, yang bisa memperlakukannya dengan sangat baik sehingga membuatnya kadang lupa jika ia sedang marah. Sasuke juga tidak suka pamer, mereka akan tertawa bersama jika sedang benar-benar hanya berdua saja. Sisanya, mereka hanya akan berbincang seperti biasa, atau bahkan tidak sama sekali.

Dan ketika ia sedang merajuk, Sasuke punya cara tersendiri untuk menenangnya, hanya dengan sebuah kecupan singkat, atau pelukan hangat saja, Sakura rasanya terbang melayang.

"Sasuke-kun.." panggil Sakura lembut.

Sasuke menengok, ia sedang mengelap sisa keringatnya dengan handuk yang diberikan oleh Sakura.

Wajah Sakura yang manis saat memakan es krim berubah menjadi wajah yang sendu penuh dengan air mata. Matanya memarah dan juga bibirnya seolah ingin mengucapkan sesuatu namun tertahan.

Tangan kanan Sakura menunjuk-nunjuk Sasuke seolah ia bersalah.

"Kau jahat Uchiha! Ino itu sahabatku! Dan kau bercinta dengannya!!"

Keadaan tiba-tiba berubah, langit sore itu berubah menjadi langit yang gelap dan hujan disertai petir.

Sasuke melihat Sakura melangkah pergi semakin jauh dan akhirnya menghilang di telan oleh gelapnya malam. Suara caciannya yang hanya bisa ia lihat tanpa ada suara sedikitpun, kepalanya terasa sakit saat itu.

"Sakura!" Sasuke berusaha menggapai Sakura, namun wanita itu terus saja meneriakinya dengan kata-kata yang menuduh bahwa dirinya telah berselingkuh.

My Lovely LawyerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang