Part 16

8.4K 956 124
                                    

Now playing :

Landon Austin - What About Us (Pink Cover)

Boleh sambil dengerin lagu itu ya💓

***

"Kau harus makan, sayang...."

Sekarang, Sakura telah meninggalkan rumah sakit, ia sudah pulang. Namun, ia tetap tinggal di kediaman Sasuke. Kini, Sakura berada di kamar Sasuke ditemani Sai yang berusaha menyuapinya makanan.

"Ayolah..." bujuk Sai. "Dokter bilang kau hipoglikemia, kau harus banyak makan,"

"Aku tidak mau makan, Sai,"

Sai mendengus. "Lalu kau mau apa? Hm?"

"Aku ingin tidur,"

"Baiklah, setelah bangun kau harus makan, ya?"

Sakura mengangguk, ia lalu menarik selimut tebalnya hingga menutupi wajahnya. Sai akan membiarkan Sakura tidur untuk beberapa menit kedepan, maka ia pergi dari kamar Sasuke, meninggalkan Sakura sendirian.

"Aku akan pergi membawa pakaian Sakura, titip Sakura," ujar Sai pada Sasuke.

Sasuke yang sedang menulis di sebuah buku tebal hanya melirik Sai lalu ia kembali menulis, dan membiarkan Sai pergi dari kediamannya.

Sebenarnya, ketika Sai keluar, Sakura tidak benar-benar tidur. Ia hanya ingin waktu sendirian tanpa banyak gangguan. Termasuk Sai. Ia ingin mengistirahatkan pikiran dan hatinya.

Sakura yang terbungkus selimut masih membuka matanya.

"Aku tahu kau masih trauma akan hal yang terjadi, dan kata maaf tidaklah cukup untuk mengobati hatimu. Tapi kau harus melawan ego mu sendiri, dengarkan kata hatimu, berpikirlah dengan tenang dan jernih, kuharap kau bisa memahami isi hatimu sendiri,"

Lawan ego mu.

Pahami isi hatimu.

Dengarkan dia.

Dengar.

Dia.

Sakura menyingkirkan selimut dari seluruh tubuhnya. Ia frustrasi jika terus terngiang ucapan Sai kemarin saat di rumah sakit.

"Masa bodoh, aku tidak mau mendengarnya," ujar Sakura pada dirimya sendiri.

Sakura melirik mangkuk bubur yang ditinggalkan oleh Sai tadi, ia mendengus, ia sedang tidak ingin makan bubu sekarang. Lalu Sakura memutuskan untuk membuang bubur itu agar seolah sudah dimakan olehnya.

Sakura keluar dari kamar, ia tak menemukan Sasuke dimanapun, mungkin pria itu sudah pergi bekerja, jadi ia bisa bebas berkeliaran disini.

"Kau ingin mati?" sialan. Ternyata pria itu masih disini. Sakura membalikkan tubuhnya.

"Jangan buang makanan itu, kau harus memakannya," ujar Sasuke lagi. Lalu ia berjalan untuk mengambil buku.

Sakura diam ia memutar matanya jenuh dan tetap membuang buburnya.

Tiba-tiba, saat Sakura baru saja akan membalikkan mangkuknya, sebuah tangan besar mencengkramnya dengan kuat.

"Jangan buang bubur itu," ancam Sasuke pada Sakura.

"Aku tidak mau makan," Sakura melepaskan tangannya dari cengkraman Sasuke.

Namun, Sasuke dengan cepat mengambil alih mangkuk itu dari tangan Sakura, dan menyimpannya di meja makan. Ia geram, Sakura mulai dengan keras kepalanya yang tidak bisa di ganggu gugat.

"Kau tidak mau tanggung jawab jika kau mati,"

"Memangnya siapa yang meminta pertanggungjawabanmu?" tantang Sakura dengan tak kalah angkuh dari Sasuke. "Aku bahkan tidak memintamu membawaku ke rumah sakit," lanjut Sakura.

My Lovely LawyerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang