"Assalamualaikum Alen ini luthfi kalau kamu bisa datang aku sama rifani mau janjian ditempat cafe coffe late dijalan kembang no 06 jam 13:00 rifani bahagia banget loh tau kalau kamu sekarang mau nemuin dia dia berharap kamu bisa datang ngumpul bareng kita"
Pesan singkat itu membuat semua semakin membaik aku tak lagi merasakan kesedihan yang semakin kurasakam semenjak aku melihat kembali kenangan masa lalu yang diukir ditempat pengajian itu.
Aku langsung bergegas bersiap siap untuk pergi menemui teman yang selama ini aku rindukan kehadirannya yang dulu menjadi semangat diriku ketika aku membutuhkan seseorang yang memberikan semangat selain mamahku.
"Waalaikumsalam luthfi aku udah sampai didepan cafe nih kamu udah pesen tempatnya belum? "
"Oh iya aku udah pesen tempatnya nomor mejanya 13 maaf ya aku baru pergi kamu dulu sendiri ga apa apa kan"
"Iya ga apa apa"
"Okke aku mau kerumah rifani dulu biar bareng"
"Iya hati hati ya"
Percakapan singkat disebuah pesan whatapps aku dengan luthfi.
Setelah luthfi dan rifani aku melepas sudah kerinduan terhadap sahabatku yang dari dulu aku pendam dan ketika itu aku langsung memeluk erat rifani dan ku peluk pula erat luthfi sahabatku.
"Alhamdulillah kita bisa bertemu sudah lama kita ga ketemu"
"Iya teh alen"
"Kamu masih ajah bilang aku teteh "
"Iya donk kita kamu kan lebih tua hehehe"
"Parah ih"
"Teteh tuh waktu teteh keluar dari pengajian itu aku kecewa Sebenernya pas aku mau nemuin teteh ternyata teteh udah pindah rumah sedih banget waktu itu tapi aku sama teh luthfi masih berhubungan aku sama teh luthfi terus nyari info tentang teteh tapi rasanya kita belum dapat keberadaan teteh tapi alhamdulillah kita ketemu"
"Alhamdulillah rin maaf ya sekali lagi"
"Iya ga apa apa asalkan kita udah ketemu sekarang"
"Sekarang kamu kuliah atau kerja rin? "
"Aku sekarang kerja teh aku kerja di minimarket"
"Oh luthfi juga kerja kan ya? "
"Oh iya aku bilang sama kamu ya aku kerja dimana? "
"Iya"
"Aku kerja di sebuah desain baju giti"
"Syukron"
"Rifani aku ketemu sama alen ditempat cafe deket sini juga makanya kita bisa berkumpul disini"
"Oh iya alhamdulillah "
"rin apakah kamu udah menikah atau mau "
"Ih teteh baru ajah ketemu udah nanya itu"
"Heheheh maaf"
"Aku belum nikah teh"
"Tapi udah dilamar tinggal tunggu harinya ajah heheheh"
"Apa sih teh luthfi "
"Oh iya sama siapa? "
"Kamu taukan yang dulu pernah jadi penganti sementara kak imron yaitu kak aldo nah itu dia"
"Kak imronnya "
"Bukan tapi kak aldo"
"oh iya bener itu rin? "
"Hehehe iya teh"
"Ga nyangka ya jodoh kalian ternyata dialhakim juga"
"Ih teteh oh iya kalau teteh gimana"
"Aku "
"Iya"
"Aku mah belum ada yang lamar ataupun taaruf "
"Ahh teteh bohong"
"Ngapain aku bohong coba aku juga ga tau kapan semua itu terjadi teteh aku sudah mau memiliki anak pertamanya nah sedangkan aku belum ada kepikiran untuk menikah dan belum juga ada yang melamar "
"Kamu tuh kok gitu kan kak imron sebentar lagi akan melamar kamu"
"Apa sih luthfi "
"Hehehe iya ya teh tetteh kan cocoknya sama kak imron"
"Ihh apa sih"
Percakapan panjang yang memakan waktu hingga kita tak sadar waktu telah menunjukan jam lima sore hari dan kita terpaksa menghentikan percakapan dan membuat suatu rencana untuk bisa berkumpul seperti ini lagi.
Dan kesempatannya adalah pada waktu luthfi akan menikah dengan kak fathul yang tinggal beberapa hari lagi.
Dan kita putuskan akan berkumpul kembali saat luthfi menikah lagi.
"Baiklah maaf ya aku ga bisa kerumah kalian masing masing aku hanya bisa menitipkan salamku untuk keluarga kalian sama kita udah ada akses kontak kita lebih mudah menayakan apa pun dan untuk kamu luthfi semoga semuanya lancar aku akan datang paling awal dengan mamah ku nanti "
"Baiklah teteh aku juga nitip salam untuk mamanya teteh dan aku sayang sama kalian"
Berpelukan tanda berakhirnya kita berjumpa pada hari itu menyisakan sebuah foto kenangan pada saat kita bertemu pertama kalinya saat berpisah selama 2 tahun. Dengan rasa yang bahagia dan sedih kita akhirnya bertemu kembali.
**********
Next ya

KAMU SEDANG MEMBACA
CINTAKU UNTUK USTADZ
SpiritualSebuah cerita dimana cinta santri kepada ustadznya cinta dalam diam dengan seorang ustadz yang mengajarnya hingga akhirnya semua terjadi.