02 - Pria baik?

2.6K 322 8
                                    

"Engghh," lenguh Taehyung terbangun dari tidurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Engghh," lenguh Taehyung terbangun dari tidurnya.

Jam sudah menunjukkan pukul 09.13 pagi, namun Taehyung kini masih mengumpulkan kesadarannya.

Gadis itu, pikirnya membuat ia dengan segera melesat menuju kamarnya. Dengan cepat ia membuka pintu secara kasar, dan benar dugaannya. Yerin kini sudah tak lagi terbaring di tempat tudur milik Taehyung. Taehyung sempat berpikir, bagaimana Yerin dapat keluar dengan mudah?

Ceklek

Bukan, itu bukanlah suara tikus ataupun cicak yang ikut lewat. Itu adalah suara yang berasal dari pintu kamar mandinya.

Keluarlah seorang wanita yang kini sudah menggunakan kemeja putih miliknya, sangat terlihat kebesaran pada wanita itu.

Taehyung mengangkat satu alis kanannya, ternyata dugaannya salah. Wanita itu tidak pergi, melainkan hanya bangun membersihkan dirinya. Lantas jika Yerin pergi, bagaimana ia akan keluar dari apartemennya yang tanpa sedikit pun ia tahu kata sandinya?

Yerin hanya menunduk setelah mendapati Taehyung berada di ambang pintu.

"Kau kemarin mengambil ciuman pertamaku! Mengap--" geram Yerin tepotong.

"Siapa nama mu?" potong Taehyung.

"Kenapa kau ingin tau?" tanya Yerin tak suka.

Taehyung hanya diam, tak menanggapi ucapan Yerin. Ia terus memperhatikan Yerin tajam. Dan, oh my god! Yerin baru menyadari bahwa ia tak menggunakan dalaman karena yang ia gunakan kemarin sudah kotor.

Tap

Taehyung kini melangkah mendekati Yerin yang berjalan mundur ketakutan seraya menutupi tubuhnya hanya dengan kedua tangannya.

"Ka--kau mau a--apa?" Tanya Yerin ketakutan masih mempertahankan tangannya yang menutupi tubuhnya itu.

Hingga akhirnya sebuah tembok menghentikan langkah mundurnya. Yerin semakin menatap Taehyung takut. Ia tidak ingin sesuatu yang tidak-tidak terjadi padanya.

"Kau, kau mengapa terlihat ketakutan?"








Damn it!

Suara bariton Taehyung membuat Yerin tersentak dari pikirannya yang berpetualang kemana pun, memikirkan hal yang mungkin saja bisa Taehyung lakukan.

Taehyung hanya cuek melihat Yerin yang kini menundukkan wajahnya, ia bergidik tak tahu apa yang membuat wanita itu menampilkan ekspresi ketakutannya. Ia mulai berjalan menuju lemari miliknya, kemudian mengambil hoodie berwarna hitam di dalamnya.

"Pakailah, jangan menampilkan tubuhmu yang gemuk itu di depanku," ujar Taehyung setelah melemparkan hoodie tersebut pada Yerin, kemudian berjalan keluar kamar apartemennya membiarkan Yerin berganti pakaian.

Yerin membuang napasnya kasar. "Hampir saya," ucapnya, kemudian ia memasuki kamar mandi untuk berganti pakaian.

 "Hampir saya," ucapnya, kemudian ia memasuki kamar mandi untuk berganti pakaian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hening, tak ada percakapan di antara kedua insan berbada jenis ini. Mereka sibuk dengan makanannya masing-masing setelah tadi beradu argumen.

Ya, sebelum sarapan pagi --menjelang siang-- ini terjadi, Yerin beranjak ingin keluar dari apartemen Taehyung.

Taehyung mengetahui keadaan Yerin terus mencegah gadis itu agar tak keluar dari apartemennya. Apa jadinya jika orang-orang mengetahui Yerin hanya menggunakan hoodie saja untuk menutupi tubuhnya? Terlebih apabila Yerin pulang menggunakan bus umum.

"Maaf soal kemarin," lirih Taehyung di sela-sela makannya. Ia merasa bersalah pada Yerin akan kejadian kemarin malam.

Yerin sedikit tersentak kaget, dia tidak salah dengar bukan?

"Y--ya tak apa." Yerin mencoba menetralkan dirinya, namun hasilnya nihil. Dia tetap gugup ketika berbicara empat mata bersama Taehyung.

"Habiskan makanan mu, setelah itu aku akan mengantar mu pulang." Taehyung beranjak dari kursinya, ia sedikit menggesernya ke belakang. Setelahnya ia segera masuk ke dalam kamarnya.

Ia belum mandi, dan makanan yang ia makan tadi berasal dari restoran siap saji yang di antarkan para pekerjanya.

Setelah selesai makan, Yerin berniat mencuci piring. Ia membawa piringnya dan piring Taehyung ke watafel, mencucinya dengan sangat teliti hingga tak ada noda sedikit pun tertinggal di sana.

"Kau."

Panggilan itu membuat Yerin menghentikan aktifitasnya, ia menolehkan wajahnya melihat orang yang melontarkan panggilan untuknya.

"Sedang apa di sana?" tanya orang itu dengan salah satu alisnya yang mengangkat.

Dapat Yerin lihat, pria tegap berdada bidang kini tengah berdiri memperhatikannya tak jauh dari dirinya. Taehyung, ya dia orangnya. Ia berdiri dengan jas hitam yang melekat di tubuhnya, tak lupa kemeja putih yang selalu di padukan dengan pakaian berjenis jas itu. Taehyung terlihat rapi di mata Yerin, ia begitu sempurna untuk Yerin lihat saat ini.

"Ak--aku, aku sedang mencuci piring," jawab Yerin gelagapan sendiri, "ka--kau mau kemana?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ak--aku, aku sedang mencuci piring," jawab Yerin gelagapan sendiri, "ka--kau mau kemana?"

"Tentu saja pergi bekerja. Sudahlah cepat, aku tidak ingin para karyawan ku membicarakan ku hanya karena atasannya datang terlambat. Lagi pula perkerjaan ku juga banyak, bukan hanya mengantar mu saja," tutur Taehyung mengambil kunci mobilnya di atas meja, "ayo."

"Ba--baiklah," jawab Yerin gelagapan bahkan ia sampai mengelapkan tangannya yang basah pada pakaiannya, tanpa menyadari bahwa hoodie itu bukan miliknya.

Yerin dan Taehyung pun segera keluar dari apartemen Taehyung.

...

Hanya ada keheningan di dalam mobil ini, keduanya sama-sama mengatupkan bibir tak berniat untuk mengawali pembicaraan.

Sepinya jalanan, tak sedikitpun membuat mereka tertarik untuk berbincang satu sama lain.

Sampai akhirnya mereka sampai pada tujuan. Sebuah rumah megah bak istana yang mewag di antara rumah di sampingnya.

"Kau, tinggal di sini?" tanya Taehyung sesudah menginjak pedal rem.

"Ya," jawab Yerin singkat kemudian membuka seat belt.

"Terima kasih." Yerin keluar dari dalam mobil Taehyung kemudian menunduk sedikit sebelum menutup pintu itu.

"Ya, semoga kita bertemu lagi," ujar Taehyung sukses membuat rona merah di pipi Yerin. Yerin hanya mengangguk menanggapinya kemudian segera menutup pintu mobil Taehyung agar ia tak melihat pipi Yerin yang kini sudah memerah bak kepiting rebus.

"Pasti," gumam Taehyung menampilkan senyum smirknya.

"Pasti," gumam Taehyung menampilkan senyum smirknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


TBC

iM[POSSIBLE] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang