Sebuah acara megah kini terpampang didepan mata seorang gadis yang menatapnya sembari berkaca-kaca. Gaun putih yang ia kenakan begitu indah melekat ditubuhnya. Matanya melirik sana sini dengan sebuah senyuman yang tak luntur sedari awal ia memasuki aula besar dimana tempat acara tersebut digelar. Banyak tamu ikut tersenyum bahagia, bahkan sedari berlangsungnya acara tak ada satupun tamu yang berniat untuk pulang karena terlalu betah di aula besar tersebut.
"Kak Yerin!"
Sang pemilik nama menoleh dengan senyuman indah terpantri.
"Aku tadi belum sempat mengucapkan selamat karena terus menangis bahagia, jadi mau ngucapin sekarang aja hehe.. SELAMAT KAK!"
Yerin yang mendengar penuturan dari gadis didepannya itu tekekeh, adiknya itu selalu saja kekanakan jika bersamanya.
"Ah sebentar lagi kau tidak menemaniku bertengkar lagi," lirih Eunha menunduk.
"Kata siapa? Aku akan tetap menjadi teman bertengkarmu, ingat itu. Dan kau juga akan menikah bulan depan bukan? Huh! Dasar kekanakan."
"Iyaiya, oh iya kak Taehyung kemana?" Eunha menggerakan matanya mencari Taehyung disetiap penjuru aula besar tersebut.
"Lagi ke kamar mandi, tadi gugup pas janji jadi beser wkwk."
Eunha ikut tertawa bersama ketika mendapati jawaban yang diberikan Yerin.
"Yaudah, aku mau temenin Sinb yang lagi ngerengek minta ini itu."
Setelahnya Eunha benar meninggalkan Yerin sendiri yang memandangi kepergiannya dengan senyuman.
"Minjae sudah datang?"
Yerin kembali menoleh ke belakang ketika mendapati Taehyung sudah berdiri dibelakangnya sambil membenarkan tuxedo putihnya.
"Belum, tadi dia bilang sedikit ada masalah dipenerbangan LA - Korea." Yerin melangkah kecil mendekati Taehyung yang masih sibuk sendiri.
"Taehyung," panggil Yerin yang dibalas deheman oleh Taehyung.
"Terima kasih."
Taehyung mengangkat wajahnya, menatap lekat Yerin dengan pandangan bingung.
"Untuk kebahagiaan ini, aku pikir kebahagiaan ku hanya dengan kembalinya keluarga ku. Tapi aku salah karena sebenarnya kau juga termasuk kedalam list kebahagiaanku," jelas Yerin membuat Taehyung tersenyum seketika mendengarnya.
Kedua tangan Taehyung terangkat memegang bahu Yerin. "Dengar sayang, justru seharusnya aku yang berterima kasih padamu. Terima kasih sudah memberi kesempatan padaku untuk bisa berada disampingmu, terima kasih sudah percaya untuk memberikan hatimu padaku, terima kasih untuk segalanya."
Taehyung menempelkan dahinya pada dahi Yerin, memejamkan matanya sebentar, begitupun dengan Yerin. Sebelum akhirnya mereka tertawa karena pekikan seorang Jeon Jungkook.
"YA HYUNG! DISINI MASIH BANYAK TAMU!"
Semua yang mendengar pekikan Jungkook tertawa, dasar penganggu.
Mata bulan sabit Yerin terlihat, wajahnya yang memerah semakin menggambarkan dirinya tengah maluーoh dan jangan lupakan kegiatannya yang kini tengah mengumpat pada dada bidang Taehyung sambil tertawa kecil.
ㅡ Yerin Side
Kau adil dalam segala hal.
Kau selalu mengembalikan sesuatu pada porsi yang sebenarnya.
Terima kasih Tuhan.
Sekarang aku tahu, kau akan selalu memberi sebuah kebahagiaan pada setiap orang.
Tak terkecuali diriku.
Terima kasih Taehyung, sudah mau menjadi kebahagiaan yang ku cari.
Terima kasih ayah, kau selalu mencoba melakukan yang terbaik untuk ku dan Eunha.
Terima kasih kak Jisoo sudah mau menjadi tempat bersandarku.
Terima kasih ibu, sudah mengajarkan padaku arti sebuah kesempatan dan perjuangan.
Dan,
Terima kasih untuk para pembaca karena sudah bersedia menjadi salah satu saksi hidupku.
Satu hal yang perlu kalian ketahui, jangan pernah mengambil keputusan yang tak membahagiakanmu, sekalipun keputusan itu mempertaruhkan nyawamu.
Kau berhak bahagia,
Kau berhak tersenyum,
Kau berhak menangis bahagia.
Terima kasih~
__________________
Monmaap aku ga puitis huhu, gatau gimana caranya supaya side Yerin ngefeel:')
KAMU SEDANG MEMBACA
iM[POSSIBLE] (END)
أدب الهواةMustahil! Ya sebuah kebahagiaan untuk Yerin semuanya itu hanya mustahil. Tidak ada siapapun yang mengijinkannya untuk bahagia, sekalipun itu. Semuanya selalu mempermainkannya, menggunakannya bagaikan boneka hidup yang dapat dengan mudah di mainkan o...