2/... NCT

5.3K 526 21
                                    

Lee Hana. Wanita tulen berusia 21 tahun. Tidak, sebenarnya usianya baru 20 di tahun ini- dia kelahiran tahun 1999, tapi karena Korea Selatan menganggap anak bayi baru lahir itu sudah berusia 1 tahun, jadi ya...seperti itu.
Dia merupakan anak bungsu dari dua bersaudara. Dari ibu bermarga Kim dan ayah bermarga Lee. Mempunyai seorang kakak laki-laki bernama Lee Hansol, berusia 23 tahun.

"Dia jarang sekali tersenyum dan terlihat dalam kamera, tapi anehnya, sekali dia meng-upload foto selca ke sns, beribu-ribu wanita akan tergila-gila padanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dia jarang sekali tersenyum dan terlihat dalam kamera, tapi anehnya, sekali dia meng-upload foto selca ke sns, beribu-ribu wanita akan tergila-gila padanya." Ucap Lee Hana. Setengah sirik. Dia juga jarang terlihat dalam kamera, bukan karena malas, tapi karena dia yakin dia itu jelek. Yang dia lakukan ketika membuka akun sosial medianya adalah 100% stalking idol grup kesukaannya. NCT.

Iya. Hana, nama panggilannya, menyukai segala hal yang ada kaitannya dengan NCT. Album, merchandise official atau buatan fansite, fansign official ataupun sponsor, dan lain-lainnya akan ia usahakan demi tercapainya kesejahteraan jiwa fangirl yang meletup-letup didalam dirinya. Dia juga dengan bangga mendeklarasikan dirinya sebagai czennies (sebutan untuk fans NCT) karena Ia tau seluruh member NCT sangat menyayangi fans mereka.

"Jadi....NCT lagi?" Tanya Hansol sambil melirik ponsel yang dari tadi digenggam oleh adiknya. "Apalagi sekarang?"

"Konser pertama NCT, dan press conference before concertnya." Adu Hana. Tangannya tidak berhenti untuk men-refresh page yang terlihat seperti...web yang kosong itu.

Kening Hansol mengerut, "Bukannya kau sudah beli tiket konsernya dari jauh-jauh hari? Kau juga sudah beli tiket untuk hari ke-dua kan?"

"Bukan tiket itu. Tapi surprise ticket press conferencenya!"

"Hah?"

Hana memutar bola matanya kesal. Moodnya sedang dalam keadaan tidak baik dan kakaknya itu sedang dalam mode cerewet.

"NCT membuat press conference dengan media, dan lima puluh fans yang beruntung bisa datang untuk melihatnya. Apa informasi itu cukup?"

"...aku yakin kau tidak termasuk kedalam lima puluh fans yang beruntung itu. Iya kan?"

Jika Hana adalah sebuah karakter di anime, ia yakin sekarang ada perempatan sudut di kepalanya.

"Aku tidak percaya kakak-ku mengatakan sesuatu hal tidak jelas seperti itu kepadaku. Tapi maaf maaf saja, aku ter.ma.suk kedalan lima puluh orang itu!" Hansol menggelengkan kepalanya tidak percaya.
Lee Hana itu satu berbanding lima orang yang tidak beruntung. Maksudnya, jika disuatu tempat ada lima orang dan diantaranya ada sang adik, maka sudah dipastikan adiknya itu termasuk ke dalam kategori orang yang akan mendapatkan kesialan.

"Jangan berbohong. Lalu kenapa tadi kau berteriak seperti itu?"

Hana menghela lagi napasnya lelah. Sumpah, biasanya kakaknya tidak banyak berbicara... KENAPA HARI INI DIA SANGAT CEREWET?!

"Itu karena...karena aku tidak mendapat spot yang aku inginkan! Aku ingin berada di tengah, tapi malah mendapatkan bagian agak ujung."

"Apa salahnya dengan bagian agak ujung itu?" Hansol memfokuskan pandangannya ke arah sang adik. Memang kakak yang tidak peka, dia tidak tau saja adiknya sedang berusaha untuk tidak mengumpat saat ini juga.

'Musnah saja kau, Lee Hansol.'

Dia sudah tidak ada gairah untuk menjawab pertanyaan. Apa kakaknya tidak tau seberapa mengerikan spot 'agak ujung' itu? Fans tidak akan bisa melihat dengan jelas karena para wartawan biasanya akan banyak berkumpul di daerah daerah seperti itu.

"Daripada kau bertanya hal yang aku sendiri malas menjawabnya, lebih baik kau bersiap-siap untuk mengantarkan aku ke acaranya. Kau tau sendiri aku tidak bisa menyetir dan naik kendaraan umum bukanlah pilihan yang tepat saat ini."

"Tidak mau. Pergi saja sendiri."

Tuhan, kenapa dia memiliki kakak seperti Hansol?!

"Ah.. Malang sekali diriku... Padahal yang 'ku inginkan hanya seseorang yang mengantarkan aku agar dapat bertemu dengan idoㅡ"

"ㅡSetengah jam, disini. Kalau lebih dari itu, jalan kaki." Potong sang kakak.

"YEEEESSS!"

Beautiful Time // Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang