Dua puluh delapan hari bergeser tanpa terasa sejak Jaehyun dan Hana menjalani hari-hari sebagai sepasang kekasih, dan terhitung sudah lima belas hari mereka berdua tidak dapat bertemu karena kesibukan yang Jaehyun kerjakan sebagai seorang anggota boyband NCT.
Rindu? Tentu saja. Hana merindukan sosok bertubuh jangkung itu setiap harinya. Bahkan telepon dari Subin pernah ia kira sebagai Jaehyun, "Jaehyun, aku rindu.... Jaehyun..." Ejek Subin waktu itu- dan selama tiga hari penuh setelahnya.
Bukan berarti Jaehyun dan Hana tidak pernah berkomunikasi selayaknya pasangan yang sedang menjalani hubungan. Hampir setiap malam lelaki yang lahir di bulan Februari itu dengan telatennya menghubungi Hana untuk menanyakan kabar dan mengetahui kegiatan apa saja yang telah ia lakukan seharian tadi.
Diselingi dengan kalimat saling merindukan dan berharap mereka berdua dapat bertemu secepatnya.
"Jaehyun-a~ Aku merindukanmu~ Apa kau baik-baik saja? Kau tidak selingkuh 'kan? Tidak ada perasaan menyesal di hatimu karena mengajakku berkencan 'kan?" Racau Hana sambil melihat kearah wallpaper Jaehyun yang terpampang jelas di layar ponsel miliknya.
Gila.
Memang untuk sepasang kekasih yang sedang dimabuk asmara, berkomunikasi lewat telepon saja tidak akan cukup, kan? Apa aku benar? Pastinya.
Oke, mungkin bisa saja Hana pergi menemui Jaehyun dengan menonton konser lelaki itu, atau memintanya untuk bertemu di sebuah tempat hanya untuk menghabiskan waktu berdua saja. Tapi ia juga masih bisa berpikir dengan jernih bahwa lelakinya itu sedang bekerja dengan profesional. Menjadi seorang public figure itu tidak mudah, terutama di Korea.
Satu kesalahan saja....
Maka karirmu yang sudah kau bangun dari nol akan luluh lantak tak bersisa.
Hana bergidik ngeri ketika membayangkannya. Tidak, ia tidak ingin hal itu menimpa Jaehyun ataupun boyband kesukaannya!
wanita yang lahir di bulan Agustus itu memposisikan diri dengan baik di kursi belajarnya, anggap saja ia tidak bisa berkencan dengan kekasihnya karena banyaknya tugas yang harus dikerjakan, "Mari kita menghibur diri dengan tugas-tugas yang sudah kutelantarkan dari kemarin ini...." Ocehnya lagi.
"Aku bahkan sudah tidak tau lagi harus memulai mengerjakan darimana...."
"Otakku sepertinya tertinggal di tempat konser..."
"Sepertinya lebih mudah bagiku untuk menghapalkan member NCT dibandingkan menghapalkan kalimat-kalimat ini...."
"Oh Tuhan.... tidak bisakah tugasku langsung selesai saja? Aku muak sekali melihatnya..."
Racauan Hana semakin menjadi-jadi ketika ia membuka lembaran catatan kumpulan tugas miliknya. Apakah di kehidupan masa lalu ia adalah budak? Kenapa ia sekarang merasa diperbudak oleh tugas-tugasnya?
Baru saja lengannya menggapai ponsel genggam miliknya- ingin niat hati menghubungi sang sahabat untuk menanyakan tugas-tugas yang banyaknya tak terhingga seperti kasih sayang ibunya terhadapnya itu, tetapi tepat sebelum ia sempat melakukannya, ponselnya terlebih dulu bergetar dan pada layarnya terdapat nama penelpon yang sudah sangat ia harapkan untuk menghubunginya terlebih dahulu malam ini.
Jung Jaehyun is calling....
"Halo~?" Sapa Hana dengan ceria.
"Hai, sayang. Sedang apa?" Tanya seseorang di ujung sana.
"Aku?" Sontak tangannya menutup semua buku catatan dan tugas yang ada di meja. Perlahan ia bangkit berdiri dan berjalan ke tempat tidur miliknya dengan berjinjit agar suara kakinya tidak terdengar. "Aku sedang meluruskan punggungku di tempat tidur. Kau sedang apa? Sudah sampai di Korea?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Time // Jung Jaehyun
Teen Fiction"So whenever you ask me again about how I feel, please remember my answer is you." ㅡJung Jaehyun. OT21. ©Polkapeach, 2019. #1 in SMTOWN [May 29th, 2019] #201 in NCT [March 17th, 2019] #6 in kpopfanfic [March 27th, 2019] #40 in korean [March 27th, 2...