Hana masih bisa merasakan rasa kesal yang meletup-letup dari dalam dirinya bahkan ketika ia dan Jaehyun sudah berada didalam bianglala. Tidak, ia bukannya kesal karena gadis yang bernama Choi Mina itu menyukai Jaehyun atau NCT. Ayolah, bahkan ibunya pun tahu lelaki yang saat ini sedang duduk dihadapannya memang memiliki aura menarik yang sulit ditolak!
Tapi, hal yang membuat Hana kesal adalah ketika gadis itu dengan se-enak jidatnya mengatakan bahwa wajahnya tidak mungkin menjadi tolak ukur Jaehyun untuk sekedar melihat kearahnya.
Bukan, bukannya ia ingin Jaehyun menjadi kekasihnyaㅡHeol! Membayangkannya saja Hana sudah merasa aneh. Tapi meskipun begitu, bukan berarti orang lain dapat dengan sesuka hati mereka membicarakan hal-hal seperti itu dihadapannya!
"Kau masih memikirkan perkataan gadis tadi?" Tanya Jaehyun sambil menatap Hana.
"Perkataan yang mana?"
"Dia menyukai NCT..?"
"Tidak, aku malah memikirkan perkataan dia yang lain." Jelas Hana sambil ikut melihat ke arah lelaki yang duduk dihadapannya. Bianglala ini bisa dikatakan agak sempit untuk dua orang dewasa yang memiliki kaki yang lumayan panjang seperti mereka. Jangan salah, meskipun tinggi badan Hana masih berada dibawah Jaehyun, tapi wanita itu sudah lebih tinggi dibandingkan Subin, dan dia bangga akan hal itu.
Beberapa kali pula Hana meringis ngeri ketika merasakan bianglala yang ia tempati dengan Jaehyun semakin mendekati puncak. Yah, bianglala ini memang berukuran sangat besar dan sudah memenuhi standar, tapi tetap saja menakutkan.
Kening Jaehyun mengerut, "Yang lain? Tentang apa?"
Hana mengatupkan bibirnya rapat. Tidak, ia tidak boleh mengatakan yang sebenarnya! Astaga, bukankah kesannya ia akan terlihat seperti fans yang ingin dipacari oleh idolnya?!
"Ya... Ya pokoknya ada hal yang membuatku kesal, tapi bukan tentang dia yang menyukai NCT, mana mungkin aku kesal jika menemukan orang yang juga menyukai hal yang sama denganku?" Tanya Hana.
"Tapi ada sesuatu yang entah kenapa bisa membuatku senang."
"Hal yang membuat senang? Apa? Karena dia juga menyukai Jung Jaehyun?" Tanyanya setengah menggoda, setengahnya lagi? Well, andai Jaehyun dapat menangkap sedikit sinyal kecemburuan dari nada bicara wanita itu. Tapi Jaehyun saja tidak peka, apalagi Hana?
"Aku juga tidak ingin membicarakannya."
"Oh, jadi kau ingin balas dendam?"
Jaehyun terkekeh, "Kau ingin tau?"
"Tentu saja!" Kata Hana dengan antusias, "Ayolah~ jangan seperti itu padaku." Pintanya lagi.
"Kau ingat tidak, kau awalnya mengatakan apa kepada gadis itu?"
Oke, ini bukan jawaban yang dia inginkan. Mengapa Jaehyun seperti ingin bermain-main dengan dirinya!?
"Mmmㅡ Aku tidak ingat. Yang aku ingat adalah aku berusaha dengan keras untuk menutupi identitasmu, Jung Jaehyun." Sindir Hana, kemudian ia tertawa geli. Bagaimana bisa berbicara se-santai ini kepada idol kesayangannya? Ah... Sudahlah, bahkan ia tidak ingat awal mulanya bagaimana.
"Kau mengatakan bahwa aku ini kekasihmu."
WHAT!?
Tunggu sebentar!
"MㅡMaksudnya?!"
"Lee Hana mengatakan Jung Jaehyun adalah kekasihnya." Ulang lelaki itu.
TIDAK MUNGKIN!
Satu detik..
Dua detik..
Tiga detik..
"AㅡAku tidak ingat apapun."
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Time // Jung Jaehyun
Teen Fiction"So whenever you ask me again about how I feel, please remember my answer is you." ㅡJung Jaehyun. OT21. ©Polkapeach, 2019. #1 in SMTOWN [May 29th, 2019] #201 in NCT [March 17th, 2019] #6 in kpopfanfic [March 27th, 2019] #40 in korean [March 27th, 2...