siapa????

3.3K 175 3
                                    

"Phi... Paman hatta rasa gimana kalau kamu tinggal di tempat ibunya balya...?"alvi melotot ia tidak percaya dg apa yang baru saja didengarnya.

"Paman bercanda kan? "Jelas alvi yg kurang percaya.

"Phi.. Ini demi kebaikan mu,  paman selalu kepikiran kalau mendengar kamu sakit, kamu tahu kan paman tidak bisa selalu ada buat kamu,  apalagi mbakmu dan tantemu,  paman takut kalau kamu kurang mendapat perhatian",jelas hatta.

"Tapi kenapa harus ikut bu ros", sanggah alvi dg mata yang mulai berkaca kaca.

"Kamu tahu phi,  bu ros itu adalah teman baik ibumu, beliau dan ustadz musthofa juga orang yang baik,  paman rasa beliau berdua tidak keberatan jika kamu paman titipin di sana!. ",lanjut hatta.

"Tapi aku paman yang keberatan, aku gak mau mempunyai jarak antara aku dengan anak anak pondok lainnya, paman tau kan pasti itu akan membuat suatu Benteng antara aku dan sifa dan lainnya, paman jangan terlalu menghawatirkan ku",jelas alvi menyakinkan pamannya.

"Percayalah paman, phi bukan gadis yang manja, phi bisa mndiri,  phi ingin seperti mbak roza",jelas alvi.

"Yasudah kalau itu keputusanmu phi.. Paman harap kamu bisa menjaga dirimu sendiri dan jangan pernah mengecewakan orang orang yang paling kamu sayang",nasehat hatta.

"Siiap paman", gaya alvi layaknya anak sd upacara bendera.

"Paman bangga sama kamu phi" hatta, mengusap kepala alvi.

"Oo ya.. Nanti kamu udah harus pulang kepondokkan? ", tanya hatta.

"Iya sih....tapi phi masih pingin disini,  tidur sama mbak rozaa!! ", jawab alvi dengan menaikkan suaranya dua oktaf agar si empu mendengar.

" mbak udah gak mau tidur sama kamu, banyak kutunya!!", teriak Roza.

"Yee...kayak dia kagak ajaaa", sinis Alvi.

******

#alvi

Hal yang terberat ketika mondok adalah...
Yaa ketika pulang dan harus kembali pulang...hahhahaha lucu kan bahasa ku..

Tapi itu jujur Lo ya, pulang dan harus kembali pulang, itu hal yang sangat memberatkan ku, ya seperti melangkah untuk move on tapi harus return ke tempat perjuangan...tapi it's okey lah ya..kan kalau di fikir fikir generasi milenial kaya kita tu apalagi cobak tanda berjuangnya kalau bukan belajar dan terus belajar...

Hampir setahun aku berada di pondok ini,yaa udah lumayan banyak lah temenku disini, temen Lo ya bukan ilmu..kalau ilmu ku maa cuma sebesar biji zarrah.

No problem, gak papa ilmu kita masih sedikit, yang pasti dan paling penting yaa...kita mau nyari yang namanya ilmu.

مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى
الْجَنَّةِ
Artinya : ”Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari suatu ilmu. Niscaya Allah memudahkannya ke jalan menuju surga”. (HR. Turmudzi)

Dicatet yaa...surga yang di janjiin Allah bagi orang yang mau menuntut ilmu, sayang kan kalau gak kita ambil.

"Alhamdulillah,udah sampai phi", ucap Paman.

" Alhamdulillah",ucapku juga.

" yang serius mondok phi, jangan kecewain orang tuamu, nomor satukan mondok, baru kuliah dan yang lain lain",nasehat baru nii, batin ku.

"Asiiyaap Paman", gayaku seperti satpam komplek.

" jangan cuma siap siap aja, tapi gak ada actionnya, setidaknya buatlah bangga orang tuamu, jika tidak bisa di dunia, kamu masih punya akhirat sebagai ajang pembuktian patuhmu terhadap orang tua" nasehat Paman part ke 2,hihihi.

" iya Paman hatta, yang gantengnya pool Polan kayak papanya Suho",jawabku sok imut.

"Siapa Suho?", Paman penasaran.

" calon ponakan ipar Paman, assalamualaikum",jawabku sambil keluar mobil cekikikan.

"Jangan pacaran phi, bilangin ke Suho kalau mau ta'arufan", kata paman dengan nada perintahnya yang khas seperti ayahku.

" iyaa nanti phi bilangin, daaa Paman!!!,  ",kataku sambil melambai lambaikan tanganku seperti anak TK yang baru di antar sekolah.

" daaah phi...assalamualaikum ",ucap Paman sambil melakukan mobilnya.

" waalaikumsallam... ",jawabku yang masih dengan lambai an tanganku.

Sebenarnya hal yang membuatku sedih adalah ketika kita harus mengucap atau memberikan tanda perpisahan kepada orang yg kita sayang, dan tidak ada jaminan kita bisa bertemu lagi atau tidak.
Itulah yang membuat rasa was was itu kembali  datang menyesakkan dadaku.

Tapi sesuatu yg buruk itu harus di lawan, jangan biarkan kita dikuasai oleh hal yang membuat kita tidak bisa berfikiran maju, yaa seperti kenangan lama dengan siapaa gitu??

" pamanmu udah gak kelihatan", suara siapa??

"Berhentilah melambai, jika mau dibilang waras"

"sialni orang, ngomongnya mancep amat ya", batinku.

Kucarai asal sumber suara itu,sepertinya dari arah belakang, dan tenyata..!!

%%%%%

Subhanallah yaa...ngumpulin niat buat nulis itu berat banget, apalagi kuliah yang padet dan tugas yang kayak popoknya bayi,bikin capek dulu sebelum ngerjainnya,
Tapi ini aku bela belain buat up karena reader yang bikin aku jadi merasa bersalah kalau gak cepet up...
Semoga aja suka dan vote teruuuussss dudes....





my coldest ustadz Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang