Suasana dalam mobil menjadi hening, canggung itulah yang dirasakan oleh fadia, ini merupakan first time dia satu mobil dengan balya.
"Pak balya..punya berapa saudara? ",fadia mencoba mencairkan suasana.
"Dua bu... Jangan panggil saya pak balya kesannya saya tua banget"
"Ooh.. Maaf...jadi saya harus manggil apa ni"
"Panggil nama aja.. Kan seumuran juga",jawab balya yg diahiri dengan senyuman manisnya.
"Baiklah.. Ba...balya",canggung fadia.
****
Akhirnya balya dan fadia sampai dirumah fadia,
"mas balya gk mau mampir dulu? "
"Oh.. Gak usah ia.. Aku mau langsung pulang, masih punya tanggungan pekerjaan dirumah",jawab balya diahiri senyum manisnya."Ooh.. Yaudah.. Hati hati!, saya masuk dulu, assalamualaikum ",ucap fadia.
"Wa'alaikum sallam... ".
Dari kejauhan alvi hanya bisa melihat pasangan itu dengan wajah geram. Takdir tuhan telah membuat mata alvi melihat kebersamaan balya dan fadia, yaa.. Alvi baru saja pulang dari kampusnya, lalu tanpa sengaja ia melihat balya dan fadia keluar dari mobil balya, di tepi jalan perumahan komplek yg cukup elite.
Bahkan aku masih ingat dengan kata katamu tadz, batin alvi.
****
"Al.. Gak pingin makan to? ",tanya Syifa.1 menit tak ada jawaban dari lawan bicaranya Syifa.
"Heey... Nyonya manis,... Are you okay? ",tegur syifa kedua kalinya.
"A.. Ha.. Yes i'm fine, i am sorry, i am not focus, kamu tanya apa tadi? ",Syifa menaikkan sebelah alisnya.
"Ada apa?.. Sepertinya kamu ada masalah",tanya Syifa penasaran.
" hahaha... Tidak, i am not have problems! ".
"Jangan bohong,... Sepertinya ada yg membebani fikiranmu? "
"Enggak kok fa,... Aku baik baik aja kok".
"Beneran.. ".
"Hmm".
"Yaudah, aku mau cari makanan, laper aku",Syifa mulai beranjak dari tempat duduknya.
"Hmm fa!!".
"Ya",Syifa kembali menghadap ke alvi.
"Apa ustadz balya sudah.. Pu.. Punya calon istri? ",tanya alvi ragu.
"Hmm... Ada apa?... Kok tiba tibaa..!!",alvi memutar bola makanya jengah.
"Cuma tanya ajaaa cipaaa",lanjut alvi.
"Hmm, may be... Yes",jawab Syifa sekenannya.
"Cantik? ",tanya alvi.
"99,9% aku rasa begitu",jawab Syifa enteng.
"Dari aku? "
"Kenapa?.. Kok segitunya kamu pingin tau",Serang Syifa.
"Forget it! ",lanjut alvi, "ayo cari makan", jelas alvi mencari topik pembicaraan lain.
Kedua wanita itupun melangkahkan kakinya keluar dari kamarnya.
****
Hari yg sangat melelahkan, batin alvi.. Bukan karena fisiknya yg letih, tapi hati dan fikirannya yg terlalu membuat jiwanya lelah.Ya Allah.. Ada apa ini, bukankah dia itu orang yg aku benci, tapi kenapa ada rasa yg tidak iklas di sini, batin alvi,
alvi mengusap dadanya, ada rasa yg mengganjal, yg bahkan ia tak tahu apa maknanya.Balya berhasil membuat benih rasa Cinta di hati alvi lekas tumbuh.
"Phi... Sholat yuk! ",ajakan Syifa berhasil membuyarkan lamunan balya.
"A.ah... Emang udah adzan fa? ",tanya alvi dg polosnya.
"Masyaallah phi... Noh liat matahari aja udah tenggelem, ente mah gitu... Giliran yang adzan mas hafidz aja gak sadar, tapi pas giliran ustadz balya sama ustadz angan langsung deh sadar",ujar Syifa pangajang kali lebar.
"Yee... Biasa aja... Kalau suka sama balya gak usah segitunya... Dasar balya lover's ",jawab alvi sekenanya.
"Huh dasar balya haters, syiriiik",balas Syifa.
"Jadi sholat nggak? "
"Ya sholat lah... Biar dapet calon Imam yg kayak mas balya",ucap Syifa sambil menadahkan tangannya dg mata penuh harapnya.
"Isss... Ilfill tau gak aku sama kamu.. Eeuuu",balas alvi dg gaya jijiknya dan langsung ngacir ke kamar mandi.
"Apaan sih... Sok jaim luu",balas Syifa.
Alvi mulai membasuh tangannya, disusul Syifa yang mencari posisi di samping alvi.
"Jodoh itu cerminan diri phi, bagaimana kita itu bisa jadi penentu bagaimana jodoh kita kelak"
DEG....
Don't forget vote guys...
Vote mu adalah sedekahmu...
Comment apa yg perlu di perbaiki ya guys...Happy reading....

KAMU SEDANG MEMBACA
my coldest ustadz
Teen Fictiongimana rasanya jika kamu harus berurusan dengan seseorang yang kamu benci sekaligus harus kamu hormati karna ia adalah ustadz MU... itu lah yg di rasakan oleh Alvi santri baru ... apakah Alvi Bisa bertahan dg sikap dingin ustadznya...? let's reading...