6

19.6K 1.1K 69
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







"Kau menemuiku lebih cepat dari perkiraan ku ternyata" sehun berujar sembari menyesap wine miliknya, dengan pandangan mata menatap lurus ke wajah cantik gadis di depannya yang sama sedang menyesap minuman beralkohol itu

"Kembali lah dengan ku hun" kata soojung menaruh gelas dan kini tangannya menumpu pada tangan sehun yang bebas dari gelas.

"Ckk... Apa kau sedang mengemis sekarang? Keadaan berbalik begitu cepat ya" sehun menatap sinis tangannya yang di pegang oleh tangan soojung.

"Maaf. Aku tak berfikiran waras waktu itu"

"Bukan tak berfikiran waras, kau memang gila harta, ku dengar kim taehyung mengalami bangkrut, dan ini alasannya kau kembali kepadaku? Tak ingat diri bagaimana kau mencampakanku karena taehyung? Kau mencampakkan ku dengan cara tak manusiawi. Kau melukai harga diriku sebagai lelaki. Dan sekarang dengan gampangnya kau memintaku kembali. Ckkk... Sialan sekali bukan" kali ini sehun melepas tangannya yang digenggam.

"Kau masih mencintaiku sehun"

"Tidak. Kau salah, aku berterima kasih karna berkat penolakanmu dulu aku semakin membenci yang namanya cinta"

Sehun beranjak berdiri, meninggalkan soojung yang menatap nanar dan marah ke arahnya "aku tak akan melepaskan mu kali ini oh sehun"


...



Brakk.....

Suzy di buat kaget saat pintu kamarnya di buka dengan dobrakan kencang, membuatnya harus mengelus dadanya sabar, belum lagi saat matanya melihat sehun yang berjalan kearahnya dengan tubuh kacau, wajah lelah yang ketara serta baju yang lusuh tak tertata.

Uh, satu lagi fakta yang suzy dapatkan. bau alkohol menyeruak di indra penciumannya.

Sehun sendiri sudah duduk di pinggiran kasur sembari menatap suzy yang masih berdiri di depan cermin.

"Bae Suzy"

Panggilan sehun membuat suzy menoleh seketika.

"Kemari lah..." sambil menepuk nepuk ruang kosong di sebelah nya

"Yak, kemarilah..." lagi, sehun mengulang saat tak mendapatkan respon maupun pergerakan dari suzy

Suzy dengan ragu berjalan mendekat. berdiri di hadapan sehun yang mabuk itu.

"Ku bilang duduk...." dengan sekali sentak sehun menarik suzy membuat gadis itu limbung lalu terlentang di kasur,

"Seperti perkataan ku, aku bisa kapan saja akan melakukannya" sembari mengukung suzy dengan badannya. menyingkirkan anak rambut yang menghalangi wajah ayu gadis itu

"Tapi tidak sekarang sehun, kau sedang mabuk. Dan lagi___ aku belum siap" katanya dengan suara gugup,

"Aku tak membutuhkan siap atau tidaknya dirimu. Dan bukankah ini kesempatan emas? Karna dengan keadaanku yang mabuk aku bisa melupakan kejadian ini esok harinya"

"kumohon jangan..." Pinta suzy yang tak di indahkan oleh sehun.

Lelaki itu dengan tak sabaran merobek baju atas suzy dan membungkam bibirnya dengan bibir miliknya.

....

10 Menit sudah berlalu pasca pelepasan keduannya, kini sehun sudah berada di alam mimpinnya. meninggalkan suzy yang masih terkejut akan semuanya yang terasa mendadak.
Bukan ini yang dia inginkan, bukan hanya dirinya saja mungkin, tapi semua wanita di dunia ini.
Memberikan sesuatu yang berharga dalam dirinya hanya untuk pria yang mencintainya dan berjanji untuk hidup seumur semati. Melakukan dengan penuh kehati hatian hingga mencapai kenikmatan bersama.
Namun apa yang dia dapatkan, ini yang pertama baginya. Namun sehun memperlakukannya selayaknya wanita one night standnya.

Menarik selimut agar lebih rapat membungkus tubuh nakednya yang terasa dingin mengingat cuaca hari ini yang terguyur hujan.
Suzy memejamkan matanya ketika merasakan tangan besar merengkuhnya, melingkar di lingkar perutnya. Oh, ternyata tak hanya dirinya saja yang merasa kan kedinginan. Pria oh itu juga, walau masih dengan mata terpejam.
Suzy mengubah posisi nya, hingga kini berhadapan dengan wajah sehun.
Sedikit senyuman tersungging di wajah ayunya, saat menelisik keseluruhan wajah tampan lelaki di hadapannya. Sangat lugu dan itu berbeda 180% saat pria oh itu terbangun.
Tak bisa di pungkiri memang, siapapun orangnya pasti akan mengagumi nya. Bagaimana mata tajam yang mengintimidasi, hidung mancung dan bibir tipis berada di letak yang benar dan baik.
Wajah putih menjadi poin plus dari lelaki itu, sedikit saja tersenyum mungkin membuatnya menjadi perfect.
Wajah tampannya setara dengan dewa maupun pangeran.
Tapi apalah daya, tuhan maha adil bukan, raut wajah yang terlalu datar selalu mendominasi wajah tampannya. Menjadikan terkesan menakutkan saat sedang mengintimidasi seseorang.




TBC

Gue kasih foto cogan lah 😍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gue kasih foto cogan lah 😍







Give Me A BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang