19

12.6K 1K 38
                                    



















Suzy berpapasan dengan ahn ahjumma saat setelah membuka pintu kamar.

"Ada apa ahjumma?"

"Ah nona. sarapan sudah siap, tapi sepertinya tuan muda sedang tak enak badan"

"Sehun sakit?" Tanya suzy yang mendapat anggukan dari ahn ahjumma.

"Apa ahjumma tak keberatan untuk membuat bubur?"

"Emm itu, sebenarnya begini nonna. Ah bagaimana aku mengatakannya ya" kata ahn yang terlalu bingung harus bagaimana, terlihat dirinya sebenarnya memiliki hal penting lainnya yang harus diurus

"Jika tak bisa tak apa kok, ahjumma bisa langsung pulang seperti biasanya. Biar nanti aku membuatnya sendiri"

"Anda yakin nonna? Tidak maksudku. Biar aku saja. Aku tak bisa mengambil resiko dipecatnya Karena membiarkan nonna berada didapur"

Suzy hanya tersenyum, menghasilkan dimple kecil yang tersebul di pipi chubby putih miliknya.

"Tak apa, itu tak terlalu berat kok. Lagian aku sudah sangat sering membuat bubur untuk adikku yang sakit. Itu bukan pekerjaan yang melelahkan, jadi hanya percaya saja denganku ahjumma" kata suzy meyakinkan.

"Baiklah"

.

Setelah ahn pamit, suzy lebih dulu melangkah masuk ke kamar sehun, tangannya terjulur menuju dahi sehun yang ternyata cukup panas. Belum lagi bersin bersin yang sepertinya sangat mengganggu.

"Apa yang kau lakukan" tanya sehun yang menjauhkan tangan suzy di dahinya.

"Tak apa, hanya memeriksa. istirahatlah saja, aku akan membawakan obat dan bubur untukmu"

"Aku tak apa. jadi minggirlah aku akan mandi"

"No no no. Kau sakit sehun. Hanya turuti aku" setelah mengatakan itu suzy mengambil ponsel sehun dan menyambungkan panggilan.

"hay june. Ya, ini aku suzy. Maaf yang sebelumnya tapi sehun mungkin mengambil cuti kembali. Dia tak enak badan"

"Ya. hmm. Baiklah aku tutup"

Suzy tersenyum saat sambungan terputus darinya, sehun sudah sangat sangar menatapnya.
Tapi mau bagaimana lagi, pening di kepalanya serasa menghantam dengan keras membuatnya berkunang dan tak bertenaga, belum lagi flu benar benar membuatnya gemas saat tak mau memberi jeda untuknya bernafas. Ugh menyebalkan. Ini pasti akibat angin pantai kemarin.

Suzy mulai mengambil bahan bahan yang di perlukan, sebelum akhirnya mengikat jadi satu rambut hitam panjangnya. dan menggunakan apron.

"Oke, kau pasti bisa suzy! Ya ayo" katanya menyemangati diri sendiri, walau dalam hati sedikit ngeri saat putaran bayangan di mana masa masa hyunjin ketika sakit dan dirinya memberikan bubur dan diberi respon yang tak mengenakan.

"Ini tak enak"

"Apa kau ingin membunuhku nonna?"

"Kau sebut ini bubur?"

"Aku tak mau memakannya"

.

Suzy kembali dengan nampan berisi segelas air putih, semangkuk bubur dan obat.
Duduk dipinggiran ranjang lalu menggoncang si tubuh besar sehun agar bangun. Baru membantu untuk duduk dan bersandar.

"Makanlah dulu, baru meminum obat" kata suzy menyodorkan mangkuk dan sendok
Sehun menggapai, walau dirinya benar benar tak berselera makan.

Suzy mengamati bagaimana ekspresi yang akan dikeluarkan oleh sehun, menggigit bibir. Adalah andalan dirinya ketika sedang dilanda gugup.

"Othe?"

"Hm?" Sehun terlihat kaget, terlebih saat bubur yang hanya setengah sendok itu masuk kelambungnya.
Sebentar, sebentar. Bukankah ketika sedang sakit tak akan merasakan nikmat nya makanan. Ahhh... Mungkin benar, karna sehun rasanya ingin memuntahkan sekarang juga saat rasa bercampur di cecap lidahnya.
Bagaimana mungkin ada bubur dengan rasa pahit dan asin secara bersamaan?

"Enak bukan?" Tanya suzy lagi saat tak mendapat respon yang di inginkan.

"Aku ingin minum"

Suzy dengan sigap mengambilkannya.

"Habiskan ya, habiskan. Kau tak tau butuh pengorbanan untuk membuatnya. Si bayi tak bisa diajak kompromi. Padahal aku juga memasak untuk ayahnya" kata suzy teringat mual mualnya dalam acara memasaknya tadi

Mendengar itu semua membuat sehun entah mengapa tak jadi menyemprotkan kata kata kasar yang akan dirangkainya karna berani beraninya meracuni dengan makanan tak berbentuk dan bercita rasa sangat aneh.

"minum obatmu. Tak perlu dipaksa. Yang terpenting kan sudah masuk walau hanya sesuap" suzy menyodorkan obat ke arah sehun dan di gapai si pria dengan pasrah. Yah, setidaknya suzy tak memaksa untuk menelan bubur ajaib itu lagi.

"Istirahat lagi ya" suzy menempelkan tangannya di dahi sehun dengan wajah yang entah kenapa juga harus mendekat, dan membuat hembusan nafasnya menerpa wajah tampan sehun.

"Jangan Mendekat" sehun memberi jarak

"Waeyo?"

"Nanti kau tertular"

Suzy harus mencerna perkataan sehun dengan sesama. Walau dalam hati nya entah mengapa degupaan sungguh keras.





TBC
Manis manis dulu wes, biar adem.

Give Me A BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang