9

16.3K 1.1K 82
                                    

"Apakah masih sakit nyonya?" Seungri, bodyguard pribadi sehun bertanya dengan mata menatap sang nyonya muda yang masih pucat namun tetap keukeh berkata baik baik saja dan meminta semua untuk tak menghawatirkannya.

"Panggil saya jika anda  membutuhkan sesuatu" lagi, seungri berkata yang di angguki oleh suzy.

Baru saja beberapa langkah, bunyi benda berat jatuh. Membuat seungri buru buru berbalik lalu menemukan suzy yang sudah tergeletak di lantai.

.

"Seungri?" Panggilan itu membuat sang empu nama menoleh dan berdiam diri dari acara mondar mandirnya di depan ruangan yang baru saja di masuki suzy dengan beberapa perawat dan dokter.

"Tuan..." Katanya gagap, dia tak menyangka akan bertemu dengan tuan mudanya disini.

"Apa yang membawamu kesini" lagi, pertanyaan mengintimidasi sehun keluarkan.

Belum sempat seungri menjawab, pintu ruang rawat terbuka, disusul oleh nampaknya dokter dan suster "apa anda keluarga dari ny suzy?"

Mendengar nama suzy membuat sehun kembali menoleh ke seungri dengan pandangan tanya. lalu mengangguk untuk menjawab  untuk pertanyaan yang di ajukan oleh dokter setengah baya itu.

"Maaf, dimana suaminya?"

Lagi dan lagi, membuat sehun menautkan alisnya bingung "saya suaminya" begitulah kira kira ucapan yang keluar dari mulutnya. Hanya berjaga jaga saja atau lebih tepatnya agar cepat selesai rasa penasarannya.

"Mari ikut saya" sehun di boyong dan membuatnya mengekor dengan dokter kang tersebut.

"Duduklah" sehun tak berbicara. hanya menurut.

"Jadi?"

"Selamat istri anda sedang mengandung. Dan itu sudah masuk minggu ketiga"

Sehun speechless, ya tak menyangka tentang apa yang baru saja didengarnya. Namun tetap memasang wajah datar andalannya.

.

Mata Suzy terbuka secara perlahan. menelisik ruangan asing untuknya.

"Kau sudah bangun?" suara mengintrupsi membuat suzy dengan cepat menoleh ke arah samping.

"Oh sehun..." cicitnya, saat melihat sehun di sini. Buru buru dia beranjak duduk, dengan ringisan kecil saat kepalanya masih sedikit berdenyut. Bukankah pria itu menghilang bak di telan bumi saat mengatakan akan pergu ke ilsan? Lalu melihatnya disini adalah sebuah keajaiban.

"Kenapa tak mengabari" katanya dengan tangan yang bersedikap dada, lagi sikap angkuhnya keluar

"Aku hanya pusing. Untuk apa mengabarimu" katanya yang masih menerka nerka bagaimana sehun berada dihadapannya. Apa seungri ataupun ahn ahjumma yang memberitahunya?
Seingat suzy juga dirinya masih dirumah.

"Apa yang ingin kau tanyakan?" Seakan mengerti raut tanya diwajah Suzy

"emmm... Bagaimana kau bisa disini? Dan aku sakit apa? Apakah penyakit serius?"

"Aku adalah salah satu donatur di rumah sakit ini jika kau ingin tau. Dan kau tak sama sekali sakit"

"Jadi?"

"Kau hamil"

"Ya?" Kagetnya menoleh ke arah sehun

"Aku akan kerumah nanti malam, kau bisa pulang sekarang bersama seungri" setelah berkata begitu sehun memilih keluar. Menyisakan suzy yang masih di landa shock, dan tak percaya dengan apa yang sehun dengar.

Tanganya merambat menuju perut ratanya. Gumaman kecil dia keluarkan "kau tumbuh dengan cepat nak"

.

Give Me A BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang