3

21K 1.2K 73
                                    






















"Kau terlambat lagi bae suzy" sehun berujar masih dengan duduk di kursi kebesarannya, tangan sebelah kanannya mengetuk ngetuk meja, sembari matanya menatap lurus suzy yang hari ini memakai kemeja biru yang dipadu padankan dengan rok spam di atas lutut yang mencetak jelas tubuh goals miliknya. Tak lupa jua rambut panjang gelombangnya di kuncir kuda membuat leher jenjang nan mulus miliknya terekspos jelas.

"Ne" masih menunduk dalam, atau memang karna dia malas melihat wajah sehun. Perkataan pria itu kemarin masih jelas teringang di otaknya.

"Bukankah sangat tak sopan saat tak menatap orang yang sedang berbicara dengan mu?"

"Ne"

Uhh, nyatanya sehun sedikit geram melihatnya, suzy mengiyakan namun tak merubah posisinya. Dan sehun tak terima,

"Kau sudah memutuskan?"

"Aku tak pernah mempertimbangkannya, karna aku sudah jelas menolaknya kemarin. PAK BOSS"

Entah kenapa mendengarnya membuat sehun tersenyum renyah, bahkan kini dia melonggarkan dasi yang terasa mencekiknya dan membuat sesak.

"Harga mu berapa hah? Kau terlalu jual mahal bae suzy!"

"Ckk...aku bukan jalang, dan jika kau memang menginginkan bayi kau bisa membuatnya dengan jalangmu. Lalu kau bisa memberikan uang dengannya. dan permasalahan selesai" suzy berani menatap ke arah mata tajam sehun yang sedari tadi menatapnya.

"Aku masih berfikiran lurus. Kau fikir aku sudi memiliki keturunan dari jalang? Kau fikir aku sudi menanam benih di rahim jalang? kau fikir aku rela mengalirkan darah daging untuk anak jalang?"

"Kau lucu tuan oh. kau sendiri tak sudi dengan jalang. Lalu gadis bodoh mana yang sudi menjadi perantara tanpa sebuah ikatan yang pasti"

"Aku tak tau, seberapa beraninya mulut mu ini hah, kau terlalu lancang mengomentariku. Dan kau lah gadis bodoh yang akan menjadi perantara itu" sehun berujar sembari memegang dagu Suzy membolak balikan nya

"Ckk... Tak sudi!! Lebih baik aku kau pecat dari pada harus menjadi jalangmu oh sehun"

"Kau yakin? Hanya sekali ku tekan tombol di handphone maka polisi akan menangkapmu. ahh, satu lagi kau tak ingin adikmu mengambil beasiswa itu." skakmat karna sehun mengetahui semuanya, dan berhasil membuat suzy membatu di tempatnya.

"Kenapa kau melakukan ini kepadaku hah!!! Kenapa!! Kenapa harus aku" suzy luruh, rasanya lemah hanya untuk menyanggah tubuhnya, cairan bening liquid terjun bebas di wajahnya. Tangannya dia gunakan untuk menepuk nepuk dadanya yang nyeri dan sesak.

Sehun lagi dan lagi tersenyum menang, beranjak berjongkok agar mensejajarkan dirinya dengan suzy.

"Aku tak tau, tapi ku rasa kita memang di takdirkan. Aku dan kau"

.

1 minggu kemudian...

"Kak kau yakin tak apa sendiri?"

"Ya. dan sudah berapa kali kau menanyakannya dik? Aku tak apa, kau tak perlu khawatir oke. cukup belajar yang giat dan jangan membuat masalah. dan jangan lupa makan yang teratur dan yang paling penting. jangan lupa untuk selalu menghubungi dan mengirimi kakak kabar" suzy sekarang ada di bandara untuk mengantar hyunjin yang akan keparis untuk mengambil beasiswa itu. Dirinya bahkan harus beberapa kali memberikan pengertian kepada sang adik yang terlalu menghawatirkan ini dan itu.
Mula mulanya bahkan hyunjin menolak mentah mentah, namun bukan suzy namanya kalau tak bisa membujuk sang adik.

"Pergilah... Pesawat mu akan lepas landas" suzy terlihat sedih dan tak merela, bagaimanapun juga, suzy sudah hidup berdua dengan sang adik 10 tahun lama nya. Dan itu membuat suzy tak rela melepas sang adik yang kini sudah tumbuh dewasa. Namun bagaimana lagi? Ini semua demi kebaikan sang adik untuk masa depan cerahnya.

"Jangan menangis kak, kau membuatku tak ingin pergi"

"Tidak... Aku tak menangis kok" suzy menghapus air matanya yang di balas oleh hyunjin dengan pelukkan.

"Kak aku menyayangimu, jadi hanya bertahanlah dan aku akan membawamu setelah sukses nanti"

"Ya. Kau memang harus seperti itu dik. Kakak menyayangimu melebihi kau menyayangiku" suzy menguraikan pelukannya dan membiarkan sang adik yang sudah menjauh.
Hingga punggung nya hilang tak terlihat.

Menghela nafasnya lelah, suzy berjalan gontai keluar dari bandara. Dan di sana, sudah terdapat mobil sport berwarna gold yang kini membunyikan klakson nya secara berulang.

Suzy menoleh, saat pintu kaca terbuka.

"Kau tuli atau apa hah? Cepat masuk" suruh nya, dan tanpa penolakan suzy menurut, mendudukan diri di bangku sebelah kemudi. Membiarkan sang pria membawanya ke entah berantah.
Yang suzy tau, hidupnya kedepan akan sulit.







TBC
Pendek yes, sengaja 😋

TBCPendek yes, sengaja 😋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Give Me A BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang