35

12.7K 1K 181
                                    







Sehun membuka matanya terlihat kaget, buru buru bangun dari acara tidurannya, di lihatnya jam tangan yang melingkar dan menunjuk angka 10 malam. Oh, yah dirinya tertidur hampir 2 jam penuh, dilihatnya si gadis yang juga terlelap, masih pada posisi duduk membuat sehun meringis ngeri membayangkan tak enaknya posisi tidur itu yang akan berakibat esok hari.
Di renggangkannya kedua tangan sebelum akhirnya mengangkat tubuh tambun suzy ke dalam, angin benar benar kencang dan sehun baru menyadari bahwa terlalu tipisnya piama suzy,
Walau terlihat tanpa tenaga, sehun masih mampu mengangkat anak dan ibu anaknya itu.
Diletakannya pelan di kasur king size, dan di elapnya bulir keringat yang menyambangi dahinya, suzy terlalu berat ternyata. Menyengir sebentar kala menyadari bayinya pasti tumbuh sehat di dalam sana.
Tiba tiba helaan nafas lelah sehun keluarkan, tangannya merambat menyambangi pipi halus dan chubby milik suzy yang selalu menggemaskan.
Dalam diam, dipandanginya si wajah ayu itu.
Entah terlalu lelah atau memang malas untuk kembali ke kamar.
Dirinya merebahkan diri si samping suzy dengan pelan, tak langsung tidur, sehun memeluk tubuh suzy, menaruh kepalanya di ceruk leher suzy, terlihat lirih bisikan sehun yang di gumamkan secara berulang hingga dirinya benar benar ikut lelap.

(Hayo loh itu apa yang di gumamin sehun? Bimil okehhh hanya sehun yang tau 😅)

.

Matahari sudah menampakan diri dengan benar, menerobos hingga benar benar melakukan tanggung jawabnya untuk menyadarkan para makluk bahwa dunia sudah kembali esok.
Menggerang sedikit, sebelum di ikuti oleh kedua mata yang terbuka sedikit demi sedikit, lalu sedikit kaget bahkan dengan reflex mendudukan diri "bagaimana bisa aku disini, ku fikir terakhir kali berada di balkon rumah, oh sehun!!!!" di sibakan selimut lalu turun, baru akan melangkah bunyi derit pintu terbuka di susul oleh sosok tampan sehun yang terlihat kaget mendapati suzy yang sudah terbangun, namun setelahnya bisa menguasai diri, berjalan mendekat ke arah suzy dengan kedua tangan yang masuk ke dalam saku celana.
Sehun sudah rapi dengan stelan jas lengkap berwarna putih yang mana membuat dirinya berkali lebih tampan walau wajahnya masih terlihat pucat dan lelah.
Langkahnya mendekat hingga kini berada tepat di depan suzy, mendongak adalah satu satunya cara suzy agar bisa menatap sampai manik hitam sehun.
Mengerjapkan mata beberapa kali saat sehun mengangkat dasi dari tangannya.

"Kau mau kemana?" pertanyaan yang terlontar dari suzy bersamaan dengan di ambil alihnya dasi dan di rangkainya di kerah sehun.
Tangan sehun yang bebas menyambangi pinggang suzy secara ragu baru memajukan langkah yang mana membuat suzy ikut serta memundurkan langkah walau kedua tangannya  masih bertengger manis di bahu sehun,bahkan kini meremasnya takut jatuh mungkin, padahal sehun sudah memegangnya.
Tangan besar sehun berpindah ke bahu suzy, menekannya agar tubuh itu duduk di pinggiran ranjang.
Suzy menyerngit heran, saat sehun meluruh bertumpu pada lutut sebagai sanggahannya. Hingga kini posisi sehun lebih rendah dari suzy.

"kau akan lelah jika terus mendongak" suzy hanya mengangguk mengerti, kembali melanjutkan memasang dasi walau hati rasanya ingin meledak sekarang juga. Nafas suzy tercekat kala tangan hangat sehun menyambangi perut buncitnya, di elusnya sayang dengan kata yang membuat suzy semakin melayang dan mau tak mau senyum tersungging tak bisa di tahan lagi.

"Baik baik di sini anak ayah"

Takjup, pupil sehun membesar bersamaan dengan dirinya menatap suzy. "Dia merespon ayahnya" begitu kata suzy yang seakan tau raut tanya sehun walau tanpa berkata

"Aku mencintaimu sangat aegy-ah...." girang, begitu yang sehun rasakan sekarang, mengecup secara berulang perut suzy.
Membuat suzy setidaknya senang, sehun tak terlalu sedih seperti kemarin saat di tinggal ibunya.
Entah kebiasaan atau bagaimana suzy mengelus rambut hitam sehun yang sudah tertata rapi.

Tak berselang lama, sehun memundurkan wajahnya, seakan terkejut dengan dirinya sendiri. dengan cepat beranjak berdiri lalu berdehem sebentar "aku pergi kalo begitu"

Baru dua langkah sehun tapaki, seruan dari suzy membuatnya kembali berbalik menghadap ke arah si gadis.

"Wae?"

"Aku tak tau, tapi aku menginginkan kau mengecup keningku. Sepertinya itu menyenangkan"

Jeda lama, namun sehun mendekat, suzy sendiri sudah berdiri dari posisi duduknya.

Cup

Benar, sehun mengecup dahi suzy membuat si gadis tersenyum senang hingga tak berlangsung lama lengkungan bibir itu berubah menjadi kelu.

"Aku tak tau kau selicik itu di belakangku, jika ingin kabur setidaknya setelah kau melahirkan. kau tau, jika kau pergi dengan masih membawa anakku aku akan membunuh adikmu. Bukankah nyawa harus di bayar dengan nyawa?" seringai muncul. wajah tampan dan manis  sehun seketika berubah menjadi smirk serupa iblis yang tak pernah main main dengan ucapannya.

"Ah satu lagi, aku membenci wanita penghianat" sehun kembali berjalan, meninggalkan suzy yang mematung diam. Rasanya tulang tulang nya jatuh dari kerangka.
Oh, bagaimana suzy melupakan adik kecilnya itu, suzy terlalu lengah atas perlakuan kecil sehun yang memabukan seakan membawanya ke awan lalu tak lama seketika di jatuhkannya hingga ke dasar.





TBC













Give Me A BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang