34

11.4K 1K 73
                                    


Ps : tulisan yang bercetak miring adalah flashback
Ini akan sedikit manis















Waktu masih menunjukan angka 8 malam, namun sepertinya bulan malu malu atau Memang merajuk hingga tak menampakan diri dan membuat malam menjadi mendung tanpa pencerahan, terlihat mendukung suasana hati suzy, angin terlihat kencang hari ini, membuat dirinya yang hanya berbalut piama terusan tipis itu sedikit kedinginan. Namun tak menyurutkan dirinya untuk berlalu masuk ke dalam kamar. Matanya menongak ke arah langit, benar benar tak ada bintang, hanya satu bulan yang terlihat tak begitu bersinar karna tak di temani bintang.mata bulatnya  berkaca, bahkan hembusan nafas lelah di keluarkannya, tangannya masih setia mengelus rambut hitam lembut si pria yang tengah berbaring dengan paha miliknya sebagai bantalannya.
Terlihat menutup mata dengan dengkuran halus yang terdengar lelah.
Ingatannya kembali pada siang hari tadi.

Brak!

"Sial, apa yang kau lakukan soojung!" terlihat gurat marah di wajah sehun. Dia terlihat jijik bahkan dengan bibirnya sendiri yang baru saja di kecup oleh soojung.
Baru saja soojung akan membuka suara, bunyi terlephone dari handphone sehun mengintrupsinya.

Tak butuh waktu lama, sehun menutup sambungan itu, kali ini beranjak berdiri dan saat itu pula maniknya bertemu pandang dengan milik suzy, namun sedetik kemudian membuang muka dan berlalu pergi.

"Suzy...."

"Ah, nde. Waeyo oppa?"

"Kau berubah fikiran? Tentu saja itu akan berlaku selamanya" myungsoo mengatakan itu dengan wajah penuh binar

Setidaknya suzy menjadi ragu setelah menatap mata sehun yang entah mengapa terlihat mati dan mengatakan tidak seperti tau saja dan menahan.
Beruntung bunyi panggilan dari handphone myungsoo membuat si empu tak bertanya kembali ke suzy.

"zy, aku ada pasien yang harus di operasi sekarang. kau tak apa bukan pulang seorang diri?"

"Ne. Pergilah, aku tak apa oppa"

"Baiklah. Hati hati ya. Kita akan bicarakan ini nanti lagi"
Setelah mengatakan itu semua. tubuh myungsoo pergi menghilang dari pintu.

.

Jam menunjukan angka 3 sore hari, entah kenapa perasaan suzy tak enak dan nyaman namun entah apa yang sebenarnya mengganjalnya.
Bahkan untuk sekedar tidur siang pun suzy tak bisa.

"Hallo?" suzy mengangkat telephonenya saat ada panggian yang ternyata dari june. Dan perasaannya jelas jelas makin besar dan kalut.

"Suzy, mama sehun sudah tak ada"

Saat itu juga, rasanya jantung suzy turun ke bawah, dan terjawablah sudah kegelisahannya sedari tadi. Walau baru pertama kali bertemu. suzy tau bagaimana baiknya ibu sehun.

"Bagaimana mungkin?"

"Kecelakaan tunggal Kemarilah, aku akan mengirimkan alamatnya melalui pesan. Sehun terlihat murung dan sedih zy. Bahkan dia sempat pingsan"

Suzy mengangguk walau sadar itu tak akan terlihat dari si penelpon.

.

Rasanya kaki suzy sudah berubah menjadi jelly hingga terasa sulit untuk berdiri dengan kokoh.
Di sana, sehun terlihat seperti mayat hidup dengan tangan yang mendekap erat foto cantik ibunya. terlihat menyesakan untuknya.

"Sehun__" suzy berjongkok mendekat, yang di panggil menoleh, sedikit kaget melihat suzy berada disini

"Zy..." saat itu juga suzy baru saja menyadari bahwa sehun sebenarnya adalah sosok rapuh tanpa pegangan.
Suzy yang memang sudah merasakan kehilangan orang tua itu seakan mengerti posisi sehun sekarang.
Walau terlihat cuek tapi tetap saja sehun membutuhkan ibunya, sosok yang melahirkannya ke dunia ini.

Mereka berdua kembali pulang, sehun lebih dulu masuk ke kamarnya. Suzy sendiri demikian.
Namun saat makan malam sehun tak ada di meja hingga suzy memutuskan untuk membawa makanan ke kamar sehun. Di bukanya perlahan pintu kamar dengan susah, melihat ke seliling saat tak menemukan sehun di manapun, bahkan di dalam kamar mandi pun.
Nafas suzy melega, saat melihat punggung tegap yang tengah duduk di balkon dengan pandangan kosong, di dekatinya dengan pelan.

"Sedang apa?"

Mata sehun teralih, namun kembali ke pandangan depan. Suzy hanya tersenyum maklum, lalu berjalan duduk tanpa persetujuan. Di lihatnya wajah rupawan sehun dari samping.
Wajah tampan itu terlihat lebih pucat dari biasanya, membuat suzy sedikit khawatir.

Suzy menepuk dua kali pahanya, saat sehun menatap suzy seakan tau tengah di perhatikan "aku memiliki paha gratis" sedikit kikuk sebenarnya untuk suzy. takut takut sehun mendengus atau bagaimana. Namun seakan ekspetasi nya terbuyar saat mendapati tubuh sehun yang benar benar menaruh kepalanya di pangkuan suzy.

"Aku terlihat lemah bukan?" tanya nya dengan suara serak. menenggelamkan wajahnya di perut berisi buah cintanya.

"Tidak, itu wajar kala kehilangan orang terkasih. Bahkan hyunjin lebih dari mu saat itu" tangan suzy yang bebas mengelus rambut sehun, memberikan ketenangan sendiri bagi sehun.

"Dia masih terlalu kecil bukan, jadi wajar. Sedangkan aku bahkan sudah dewasa yang akan menjadi ayah sebentar lagi" entah ada angin apa, si bibir tipis itu mengecup perut buncitnya dengan sayang di akhir kalimat.
Membuat suzy menghangat menyadari sosok yang tak pernah terlihat dari sehun, pria nya.

"Jalja...." lirih suzy, dirinya jadi urung untuk pergi melihat terpuruknya sehun. Hati kecilnya benar benar menyuruh untuk tetap di sisi si pria dingin yang sebenarnya rapuh itu.












TBC
Kok jadi gini? Iyahhh. Ngga mau suzy nya pisah dari sehun akutuh. kan saya sekarang bucinya hunzy ketimbang myungzy.
Maapkan akuh.
Jangan pernah ada yang bilang kalo ini pendek, karna kenyataannya emang begityu 😅😆😆

Cantiknya gueee 👇👇👇😆

Cantiknya gueee 👇👇👇😆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Give Me A BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang