40

14.4K 1.2K 209
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











Jemari lentiknya menyisir rambut hitam milik sehun yang kepalanya bertumpu pada perut buncitnya dengan kedua tangan yang melingkar di pinggang miliknya seakan memeluk. Dirinya sendiri duduk di ranjang rumah sakit dengan sebelumnya sehun membopong tubuh tambunnya dengan pelan, bahkan si pria dengan telaten menyusun bantal sebagai sanggahan punggung agar lebih nyaman.
Sedangkan sehun, duduk dengan menyenbunyikan wajah di bagaian bayinya berada.

"Sehun___ aku tak apa walau hanya diriku yang mencintai, sungguh" bibir kelu itu akhirnya berucap setelah seperempat jam hanya keheningan yang tercipta di antara keduannya.
Tangan suzy turun, kini menyambangi punggung tegap sehun mengelusnya naik turun agar nyaman.

"Aku tak bisa suzy, aku trauma akan sebuah kata cinta. Kau tau, aku membenci diri sendiri kenapa harus berada disini dengan tanpa cinta, dan hanya sebagai perantara untuk meneruskan perusahaan. Aku___ menbenci diriku"

"Ayah dan ibu pasti mencintaimu sehun. Jadi hanya jadikan pelajaran semuanya yang sudah terjadi. Dan jika kau memang trauma tentang keterikatan, hanya biarkan aku yang berjuang dan menyembuhkan ketidaksukaanmu"

"Aku tak bisa menjamin bisa keluar dari rasa benci itu zy"

"Kau bisa, kalau kau mau berjuang denganku" tangan suzy merambat mengusap lembut pipi tirus sehun

"Aku berusaha" kata sehun yang mengambil tangan suzy untuk di kecupnya.

.

Kata berusaha nyatanya hanyalah bullshit yang keluar dari bibir sehun, lelaki itu tetap saja jarang berada di rumah, membuat suzy menyendu.
Bahkan di usai kehamilannya yang hampir menginjak 8 bulan itu. Langit malam tak menyurutkan tubuh dingin suzy untuk memilih masuk ke kamar. Dirinya masih menunggu di balkon. Menunggu sehun yang berujar akan segera pulang di telepon tadi.

Terjengkit kaget, saat tangan besar melingkar di bahunya.

"Sehun...." Cicitnya.

"Hmm. Sedang apa disini. Angin malam tak baik bagi wanita hamil" sehun berlalu beranjak untuk duduk di sebelah bangku suzy dengan sebelumnya menggulung lengan kemeja putih nya hingga sesiku.

"Aku menunggumu. Bintangnya banyak sekali, hingga sayang untuk tak di pandang. Sungguh memanjakan mata" cengir suzy

Sehun hanya mengangguk sebagai bentuk respon, baru mengikuti arah pandang suzy, Langit malam.

"Aku akan Mandi Kalau begitu"

"Tidak, sebentar saja disini" katanya sembari mendekat, merapatkan badan hingga memeluk sehun dan menyandarkan kepalanya di dada sehun, menghirup aroma parfum milik sehun yang sudah tercampur dengan keringat pria itu menimbulkan wangi khas yang entah mengapa di indra penciuman suzy seperti aroma therapy yang menenangkan.

"Kau kenapa?" tanya sehun yang mendengar helaan nafas dalam dan keras dari suzy

"Aku tak tau, sehun! Bayinya ingin di elus ayahnya" suzy menongak hingga pucuk hidung keduanya saling bersentuhan karena sehun yang menunduk
Masih terlihat ragu memang untuk melakukan skinship namun tangan besarnya menurut untuk mengelus dengan sayang si perut.

Give Me A BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang