10 Januari 2013
"Hyung tolong biarkan aku belajar mengendarai mobil ini," pinta Taehyung kepada Seokjin yang sudah bisa mengemudi kendaraan roda empat tersebut.
"Tidak, Kim Taehyung. Kau masih dibawah umur! Jika ada apa-apa bagaimana?" tolak Jin tegas.
Kali ini harus dengan suara yang keras dan tegas karena Taehyung yang terus saja merengek padanya. Minta dibelajari mengendarai mobil. Ya Seokjin tidak mau lah, kalau nanti ada apa-apa dengan Taehyung, bagaimana?
Taehyung menunduk merasa kecewa karena permintaannya tidak diperbolehkan. Tetapi ia tidak tau jika sekarang ada yang melihatnya dengan perasaan kasihan.
Taehyung melangkahkan kakinya menuju kamar yang terletak di lantai dua dorm ini. Kemudian masuk ke dalam dan duduk di pinggir ranjang springbed.
"Hei, kenapa dengan wajah tampanmu itu?" tanya seseorang yang sekarang sudah memasuki kamar Taehyung--lebih tepatnya kamar mereka berdua karena mereka adalah teman satu kamar.
"Jiwoon hyung! sudahlah kalau tidak mau membantuku setidaknya jangan mengejek ku," jawabanya malas.
"Ya! Dari mana kau bisa mendapatkan ekspresi seperti itu, oeh? Hahaha .... " tawanya meledak melihat ekspresi Taehyung yang sekarang bibirnya sudah dimanyunkan.
"Hahaha ya sudah, aku akan membantumu," lanjutnya.
Taehyung yang mendengarnya tiba-tiba mengubah ekspresi menjadi bahagia. Dan senyum lebar yang dimilikinya, ia keluarkan ketika menatap hyung yang mau membantunya ini.
"Jinjja?" Taehyung belum yakin dengan ucapan hyungnya.
"Ne, Kim Taehyung. Tapi jangan bilang siapa-siapa ne?"
"Ne hyung, gomawo," ucapnya yang secara reflek memeluk hyungnya. Ia tidak mengetahui bahwa itu adalah pelukan terakhir mereka.
Malam harinya ketika jadwal latihan mereka kosong, mereka pergi menggunakan mobil Jiwoon untuk membantu Taehyung belajar menyetir.
"Sekarang kau cobalah menyetir, tapi pelan-pelan ne?" kata sang pelatih, siapa lagi kalau bukan Jiwoon.
"Ne."
Taehyung mulai menancap gas dan membuat mobil tersebut melaju tetapi dengan laju yang pelan. Lama-lama Taehyung sudah bisa mengontrol dengan baik dan hatinya menginginkan yang lebih dari itu. Taehyung mulai menambah gas dan ditambah lagi hingga sekarang mobil tersebut tidak bisa dibilang melaju dengan laju normal.
"Taehyung, pelan-pelan! Nanti kita bisa celaka!" ucap Jiwoon khawatir.
"Tidak akan hyung, tenang saja aku sudah lihai sekarang."
Tidak seperti yang Taehyung bicarakan bahwa ia sudah lihai, tiba-tiba di depan mobilnya ada sebuah lampu mobil lain yang menyorot masuk kedalam mobil mereka.
"Taehyung awassssss!!!"
Brakkkk....
Taehyung yang panik segera membuang setir kearah kiri dan mengakibatkan mobil tersebut menabrak sebuah pohon yang besar.
Taehyung membuka matanya pelan, ia mulai sadar jika sekarang ia kecelakaan. Dan orang yang ada disampingnya tidak bergerak sekalipun.
Ia panik dan segera mengambil ponsel di dalam sakunya. Ia mulai menghubungi seseorang yang pasti akan membantu mereka karena di daerah itu tidak ada seorang pun yang lalu lalang karena ini merupakan daerah yang sepi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luck or Loss || [END]
Fanfiction[Cerita ini sudah direvisi, tapi masih jauh dari kata sempurna. Jadi kalau kalian menemukan typo, bahasa yang masih amburadul, dan kesalahan yang lain-lain. Itu karena saya masih belajar dalam hal kepenulisan.] Bagaimana perasaanmu pada saat bertemu...