13. He Returns

117 38 69
                                    

Maaf ya jika masih ada salah kata / typo dan juga tanda baca yang berantakan ataupun tentang EYD-nya,  jika ada tolong beri tahu saya ☺
.
.
.
Happy Reading


Taehyung dan para member kini tengah bersiap-siap untuk mempersembahkan lagu selanjutnya di bawah panggung. Mereka sudah mempersiapkan kejutan penampilan terakhir setelah beberapa jam mereka perfom.

Mereka menaiki panggung dengan tangga satu persatu dan menyapa para penggemar.

"Annyeonghaseyo." Taehyung yang menyapa lebih dulu, kemudian di ikuti para member.

"ARMY ... Apa kalian puas dengan penampilan kita hari ini?" teriak Hoseok.

"Nee ...." Teriak para penggemar mereka yang mereka beri nama 'ARMY'.

"Hmm ... Syukurlah jika kalian puas dengan penampilan kami hari ini, itu adalah kabar baik bagi kami." Hoseok memberi jeda pada ucapannya, "namun ada juga kabar buruknya, kabar buruknya adalah kita harus berpisah hari ini," ucap Hoseok yang diakhiri dengan ekspresi yang sedih.Diikuti oleh para member dengan nada tangisan yang mereka buat-buat.

"Tidak ARMY, kalian tidak boleh sedih karena kami akan tetap selalu ada di hati kalian." Kini Taehyung yang berteriak dengan mantap.

"Jadi nikmatilah penampilan terakhir kita hari ini," lanjutnya.


***

Sudah satu bulan lamanya Misoo bekerja di toko roti ayah Soobin—orang yang membantunya di toko buku dulu. Dan sudah satu bulan itu, Misoo jarang menghubungi Taehyung ataupun mengirim pesan padanya, begitupun sebaliknya.

Hari ini toko rotinya sangat ramai oleh pengunjung, baik lokal maupun interlokal. Bukan hari ini saja sebenarnya, hanya saja hari ini pelanggannya sangat-sangat banyak dari biasanya. Hingga biasanya roti akan habis jam sepuluh malam, tetapi sekarang masih jam tujuh malam, rotinya sudah ludes terjual.

Kini Misoo sedang membersihkan meja pelanggan dan menata kursi-kursi, baru setelah itu ia akan diperbolehkan pulang.

"Nak Misoo, hari ini kau pasti lelah melayani pelanggan yang banyaknya melebihi dari biasanya," ucap Tuan Choi sang pemilik toko dan membuat Misoo menghentikan aktivitasnya.

"Ah, hanya sedikit paman," jawabnya dengan memberikan senyuman terbaiknya.

"Ini," ujar bosnya dengan memberikan sebuah amplop berwarna coklat padanya. "Ini adalah gaji pertamamu setelah bekerja di sini selama satu bulan."

"Ah, ne, kamsahamnida," ucapnya dengan membungkuk sebentar dan menerima amplop tersebut.

"Sekarang kau boleh pulang dan terimakasih karena hari ini sudah bekerja dengan keras, Nak." Tuan Choi menepuk pelan bahu Misoo dan tangannya menarik Misoo dalam dekapan hangatnya.

Dekapan hangat yang selalu Misoo rindukan hampir setiap malam. Dekapan seorang ayah. Sudah berapa lama dia tidak merasakannya. Ah sudahlah, Misoo tidak ingin bersedih di hari yang baik ini.

Tuan Choi melepaskan pelukannya dan meninggalkan Misoo dengan memberi senyumannya yang tulus.

Entah. Tidak ada angin, tidak ada hujan. Air bening dari matanya berhasil lolos dari mata cantik itu. Melewati pipinya dengan cepat dan terjatuh ke meja yang selesai ia bersihkan.

Luck or Loss || [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang